04. Nero, Laras & Sungai

67 6 0
                                    


Pertengkaran tak akan berhasil merusak pertemanan ini- KKN ZERO UNIVERSITY

















~~~~~ CHAPTER 04 ~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~ CHAPTER 04 ~~~~~

Hamparan langit yang semulanya berwarna biru laut kini berubah warna menjadi jingga, bahkan sang matahari yang tadinya tepat di atas kepala sekarang perlahan-lahan mulai turun menyembunyikan sosoknya. Para burung saling beterbangan di udara sana menuju ke sangkar masing-masing, tapi lain halnya dengan dua laki-laki yang malah asyik duduk di batu besar pinggir sungai.

"Kenapa lo? Kayak orang yang lagi mikirin utang aja atau jangan-jangan Lo beneran punya utang?" seloroh Ezra yang melihat Nero duduk termenung sembari melemparkan batu-batu kecil ke sungai.

Nero menoleh singkat ke arah Ezra. "Enggak kenapa-napa, emangnya ada yang aneh kalau gue kayak gini? Dan inget, gue nggak punya utang!"

Ezra mengangguk pelan. "Balik aja yuk! Udah jam lima ini, kan katanya kita nggak boleh keluar rumah kalau udah jam setengah enam sore. Mau lo kena teror leluhur di sini gara-gara ngelanggar aturan?"

Mendengar itu Nero berdecih, kemudian berdiri. "Iya, iya, bawel lo. Sana duluan aja, entar gue nyusul."

Dengan sengaja Ezra mendorong bahu Nero, dorongan pelan tersebut berhasil membuat Nero yang berada di atas batu oleng sampai-sampai ponsel yang dipegangnya malah jatuh ke dalam sungai. Untung ponsel tersebut jatuh di tempat yang airnya tidak dalam, masih bisa Nero ambil dengan mudah.

"Woy! Handphone gue jatuh nih!" teriak Nero kesal kepada Ezra yang sudah berlari menjauh darinya.

Sembari berlari Ezra mengatakan maaf beberapa kali sambil tertawa kegirangan sebab berhasil membuat Nero kesal.

Nero mengembuskan nafas panjang sembari berjongkok hendak mengambil ponselnya namun tiba-tiba ada seseorang yang melempari kepalanya dengan batu kecil. Ia mendongak dan mendapati seorang perempuan berdiri di jembatan dengan kening mengerut serta mata menukik tajam.

"Ari kamu ngapain di sungai jam segini? Kamu mau maling ikan, ya? Emangnya Pak Galih nggak bilang sama kamu kalau ikan di sini nggak bisa dimakan!" ucap si perempuan dengan nada yang terdengar marah.

Mendengar itu Nero buru-buru mengambil ponselnya, lalu menunjukkannya kepada si perempuan. "Aku mau ngambil ini, tadi handphone-nya jatuh ke sungai."

Tampak si perempuan mengangkat alisnya merasa belum percaya, kemudian Nero kembali bersuara. "Beneran? Aku nggak ngambil ikan, emangnya kamu lihat ada ikan di sekitar aku?"

Si perempuan itu Laras, ia mengangguk pelan lalu berjalan menghampiri Nero. "Oh, maaf aku udah nuduh yang nggak-nggak sama kamu. Soalnya kamu di sini orang baru, takutnya kamu belum tahu aturan di kampung ini."

KKN ZERO UNIVERSITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang