"Ini rumahnya?"
"Iya," Lyn diam, kedua bola matanya bergerak untuk memperhatikan setiap inci rumah yang ada di hadapannya saat ini. Rumah yang besar, dan terlihat tak terawat. Ini adalah pengalaman pertamanya mengunjungi rumah Ellan serta Indira.
"Ayo, masuk." Samudra melangkahkan kakinya, diikuti oleh Callie lalu Lyn. Pintu yang terlihat sudah rusak, bahkan retak di beberapa sisi, kini didorong oleh Samudra. Suara denyit yang tercipta akibat dorongan di pintu itu menghiasi telinga ketiga manusia ini.
Callie memperhatikan ruang tengah yang menjadi tempat terakhir pertemuannya dengan Ellan. Rasanya ada kesedihan, ketakutan, dan kebahagiaan yang bercampur dalam dirinya. Pintu terbuka dengan sempurna, menampilkan ruang tengah yang sangat bersih. Lyn menganga saat melihat ruang tengah yang sangat bersih itu, ia tak menyangka bahwa ruang dalam dari rumah yang terlihat buruk di luarnya akan seindah ini.
Sedangkan Samudra merasakan kejanggalan, suara yang diciptakan oleh pintu yang ia dorong sangat nyaring, tapi mengapa tak ada satupun yang keluar? Samudra memperhatikan setiap ujung ruang tengah itu, mulai dari atas sampai bawah. Merasa tak ada yang bersembunyi, kakinya kembali melangkah masuk.
Atensinya masih saja bergerak ke setiap ujung ruang tengah ini. "Oh, ternyata kalian." Pandangan Samudra dengan cepat beralih pada sumber suara, pisau yang ada berada di ikat pinggang bagian belakangnya secara reflek ia keluarkan. Freyan diam sembari memfokuskan atensinya pada pisau yang teman Ellan itu bawa, ternyata pisau itu sudah dirancang khusus. Freyan tersenyum, gigi yang rapi ia perlihatkan, ketertarikannya pada respon dari manusia yang akan menjadi lawannya sungguh menarik.
Samudra membeku kala melihat senyum mengerikan dari gadis yang muncul dari sebuah anak tangga, ia juga tak sengaja mengeluarkan pisau yang seharunya tak ia keluarkan, "ada apa? Kau takut?" Tubuh Samudra berbalik dengan cepat, suara yang muncul tepat di telinga kanannya sungguh mengerikan. Ia yakin bahwa suara itu adalah milik gadis tadi.
Lyn menelan ludahnya dengan kasar. Apa yang ia lihat seperti sesuatu yang sangat mustahil. Gadis yang berada di anak tangga tadi, tiba-tiba saja menghilangkan disertai asap abu-abu, lalu kembali muncul tepat di belakang Samudra. Namun, setelah Samudra membalikkan tubuhnya dengan kecepatan yang sudah terbilang sangat cepat, gadis itu kembali menghilang entah ke mana. "Mustahil," gumam Lyn. Yang masih dapat terdengar jelas oleh Callie.
Callie tentu tak terkejut, ia malah melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah ini. Dengan santai ia memposisikan dirinya di depan Samudra yang masih memegang pisau dengan posisi waspada. "Mana Ellan." Suara lantang yang Callie keluarkan berhasil menarik perhatian Freyan.
Freyan tersenyum, perlahan ia kembali memunculkan dirinya di sebuah anak tangga dengan posisi duduk. Kedua bola matanya senantiasa dengan santai menatap Callie yang langsung menatapnya setelah sadar bahwa dirinya sudah muncul kembali. "Kenapa? Rindu, ya?" Callie mengepalkan kedua tangannya, ia tahu betul dari ekspresi gadis yang tak ia kenal ini, bahwa ia sedang diejek olehnya.
"Keli?" Pandangan Callie, Samudra, dan Lyn. Bersamaan bergerak untuk menatap suara yang sangat mereka kenal. Di atas sana, dapat mereka lihat Ellan, Indira, Lia, beserta beberapa orang yang tak mereka kenal. "Ellan...," Callie bergumam, hanya Samudra yang bisa mendengarnya karena jarak mereka yang terbilang sangat dekat. Keduanya saling beradu pandang bagaikan sebuah adegan film romantis yang dipadukan dengan dramatisnya film itu.
Freyan berdecak kesal, kepalanya berputar untuk menatap Ellan berserta seluruh penghuni rumah ini yang berada di atas anak tangga. "Turun." Alisnya nyaris menyatu, suara yang ia keluarkan sebagai sebuah perintah dengan cepat disadari oleh Fiona. Yang membuat dirinya mencolek sedikit lengan Indira, bersyukurnya Indira sadar dan mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Home (Cella)
Про вампировUpdate Sabtu - Eternal Home, menceritakan seorang Vampire yang mencintai seorang manusia. Awalnya kisah cinta mereka sangat damai, sang gadis tak tahu, bahwa laki-laki yang ia cintai adalah seorang Vampire. Sampai pada suatu hari, terjadi masalah d...