Aneh

164 26 7
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





Karena semenjak kejadian waktu itu, Asahi jadi topik hangat untuk beberapa hari di kantor. Bahkan dia sampe ngadu ke Jaehyuk, dan yah gitu.

Ujung-ujungnya Jaehyuk nyuruh Asahi resign aja, tapi Asahi lebih males buat memulai dari awal.

Ngirim lamaran, nunggu panggilan, terus interview dan nunggu lagi hasil interview. Duh! Males, kayaknya hal itu jadi yang paling gak boleh Asahi ulang deh.

Jadi walaupun ngeluh pengen resign tiap hari, tapi nyatanya Asahi tetep datang dan kerja. Dia udah ditahap bodo amat sih, soalnya capek kalo diladenin.

"Asahi, dipanggil pak Yoshi"

"Eh?"

Nah ini juga yang bikin Asahi capek, dia jadi harus kerja ekstra. Emang sih dia jadi gak digangguin dan disuruh-suruh lagi, tapi malah jadi asisten pribadinya Yoshi.

Ya seengaknya, itulah yang Asahi rasakan akhir-akhir ini.

Emang iya sih sambil belajar, dan Asahi beneran diajarin banyak hal. Walaupun belum lancar, tapi seenggaknya dia udah hapal.

"Buruan malah planga-plongo"

Asahi langsung berdiri, dia gak bawa apa-apa selain siapin mental aja. Niatnya buat gak terlalu sering bersinggungan dengan atasannya itu, malah gagal total.

Tok Tok

"Permisi pak" ucap Asahi setelah mengetuk pintu ruangan yang dituju

"Masuk"

Asahi nurut, dia ngebuka pintu dan ngeliat atasannya masih sibuk kerja sampe kedatangan dia gak dilirik sama sekali.

Karena gak tau harus apa dan gimana, jadinya Asahi berdiri di depan pintu yang barusan dia tutup.

Dan hal itu berhasil menarik perhatian Yoshi, sampai akhirnya lelaki itu melepas kacamata bacanya terus natap Asahi.

"Sedang apa?"

"Mm...berdiri?" Jawab Asahi ragu

"Kemari"

Asahi nurut, dia jalan sampe berdiri di depan meja kerja atasannya.

"Berdiri di sebelah saya"

Asahi masih nurut, dia berdiri di sebelah kursi yang atasannya duduki.

"Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Banyak"

Asahi udah mulai deg-degan parah nih, takut diomelin dan berujung gosip tentang dia makin lama berdengung nya.

"Apa yang bisa saya bantu yah pak? Biar langsung saya kerjakan"

"Berdiri dan diam di samping saya, itu sudah cukup membantu"

"Eh?"

Tapi Yoshi mengabaikan raut bingung dan kaget Asahi, dia balik kerja dengan fokus.

Asahi yang cuma berdiri doang jadi canggung, dia mau buang nafas aja pelan-pelan, apalagi gerak duh! Gak berani Asahi.

Awal Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang