Pasrah

166 24 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡






Yoshi memperhatikan penampilan Asahi, lelaki itu memutuskan untuk masuk bekerja hari ini. Udah dua hari di rumah, bikin Asahi jenuh.

"Kamu yakin pakai itu?"

Yoshi nunjuk dalaman warna hitam dengan turtle neck yang Asahi pakai, belum lagi dibalut oleh kemeja warna coklat tanah.

Yoshi yakin kalo itu akan membuat panas, makanya dia tanya.

"Iya"

"Hari ini bakal panas"

"Gakpapa pak" jawab Asahi datar

Ekspresi dia belum kembali pada semula, masih ada sedikit rasa takut pada sosok di depannya.

Asahi juga menjaga mulutnya agar tidak terlalu banyak bersuara, menjaga pandangannya agar tidak bersitatap dengan si pemilik rumah dan tidak banyak gerak biar gak nyenggol ego Yoshi yang akan berbalik buruk pada dirinya.

Yoshi ngangguk, "oke, ayo sarapan"

Asahi cuma ngangguk, jalan ngekorin atasannya yang jalan ke arah ruang makan.

"Makan, kantor sedang sibuk jadi kamu harus punya tenaga"

"Terimakasih"

Yoshi juga menyodorkan satu piring kecil, isinya beberapa butir obat.

"Setelahnya minum obat, kamu masih demam"

Asahi ngangguk, dia lanjut makan dan mengabaikan tatapan dari Yoshi.

Setelah makan dan memastikan Asahi meminum obatnya, Yoshi mengajak Asahi untuk berangkat.

Selama perjalanan, tidak ada obrolan sama sekali. Yoshi masih sempet sesekali ngelirik Asahi, sedangkan Asahi hanya memfokuskan pandangan pada luar jendela di samping nya.

"Saya hari ini ada beberapa kerjaan di luar kantor, kita ketemu lagi pas jam pulang"

Asahi ngangguk, "iya pak"

---

Saat sampai mereka gak langsung keluar mobil, sebenernya Asahi sih yang masih diem dan Yoshi paham dengan sikap sosok di sampingnya.

"Mau nunggu sampai sepi?"

Asahi pengen nya gitu, dia gak mau makin diomongin sama orang-orang tapi dia lebih gak mau lama-lama sama atasannya.

"Gak usah, nanti bapak telat"

"Asahi" yang dipanggil noleh, "kalo ada apa-apa langsung telepon saya"

Asahi gak jawab, dia bahkan gak ngerespon apapun dan langsung keluar dari mobil. Sebenernya agak risih pas jadi pusat tatapan, tapi Asahi mau bodo amat.

Dia masuk keruang kerja, dan orang-orang di sana menunjukkan tatapan aneh.

"Sa, gak gerah apa penampilan kek gitu?"

Awal Tanpa AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang