Padahal itu chatan dohoon sama masnya dua jam yang lalu, harusnya rasa kesel dohoon udah ilang, tapi entah kenapa anak itu masih aja jengkel, mana ini upacara nggak selesai-selesai lagi, makin kesel lah si dohoon-dohoon itu.
"itu amanat atau janji manis pejabat sih, panjang banget heran, mana nggak bermutu semua isinya" maafkan dohoon teman-teman, kalo lagi badmood omongannya emang rada pedes, mirip-mirip lah sama mercon.
"sabar Hoon, hari Senin emang banyak nguji kesabaran" harua yang baris disebelah dohoon sedikit menenangkan pria yang moodnya sedang tidak bagus itu.
"barisan kelas 11 IPS-3 kosong, tidak ada satupun siswa yang ikut upacara, ada yang tau mereka pergi kemana"
Perkataan kepala sekolah mampu membuat semua siswa saling pandang satu sama lain, kelas 11 IPS-3 memang terkenal dengan tingkat kasus dan solidaritas yang tinggi, tapi kayanya ini ketinggian deh.
"tidak ada yang tau" bapak kepala sekolah kembali bertanya, namun sama saja, tidak ada satupun siswa yang tau kemana perginya kelas dengan bapak hendery yang menjabat sebagai wali kelas mereka.
"maaf pak" seorang siswa tampan dari barisan kelas 10 mengangkat tangan, sepertinya anak itu tau kemana perginya semua siswa kelas 11 IPS-3