06🍓 Pak Hendery

429 36 0
                                    


yang barusan memanggil jihoon di uks adalah seungmo, perintah dari hendery tentu saja, dan yah jika guru itu sudah mengeluarkan titah, maka tidak ada yang bisa membantah.

"Katanya cuti seminggu istrinya lahiran, kok udah masuk aja beliau"

"hari Sabtu kemarin, ngepas banget tujuh hari beliau cuti, dan sekarang udah masuk lagi, sumpah njing lupa banget gua"

Jihoon dan seungmo diliputi perasaan takut, takut akan amukan pak hendery, dan takut akan hukuman gila apa yang mereka terima nantinya.

satu lagi yang jihoon takutkan, wali kelasnya itu tidak pernah memberikan hukuman didalam kelas, lapangan utama selalu menjadi tempat terindah bagi pak hendery untuk mengeksekusi anak-anak didiknya.

Dan benar saja, seluruh siswa kelas 11 IPS-3 sudah berdiri membentuk formasi lingkaran dengan pak hendery yang berada ditengah.

seungmo yang emang udah punya tempat disamping JJ langsung gabung ke barisan, sementara jihoon, anak itu berdiri dibelakang maki yang badannya bongsor, bukan takut, dia nggak punya tempat dan nggak tau lagi mau berdiri dimana.

"Kwon Jihoon, yang nyuruh kamu berdiri dibelakang maki siapa"

jihoon dengan kesadaran penuh malah masuk kedalam formasi dan berhadapan langsung dengan bapak wali kelas tercinta.

"nggak ada yang nyuruh pak, inisiatif sendiri"

"Buka baju"

jihoon yang tadinya nunduk khidmat langsung ngedongak, dia nggak salah denger kan.

"Tuli kamu"

Oke fiks, dia nggak salah denger, hendery emang nyuruh dia buka baju, tanpa berlama-lama lagi, jihoon mulai melepas kancing seragamnya satu persatu, kaos yang dia pake juga dilepas. Tubuh bagian atas jihoon udah nggak tertutup apa-apa lagi sekarang.

"yang lain juga, buka baju kalian, nggak tau malu, sudah berbuat salah tapi masih memakai almamater sekolah"

mereka akhirnya mengerti, ini bukan pelecehan atau semacamnya, kemeja putih yang mereka pakai memiliki logo sekolah dibagian kanan lengan baju, logo angkatan dan logo kelas disebelah kiri.

"lipat kemeja putihnya, susun rapih diteras, sepuluh detik dari sekarang"

kemeja sudah tersusun rapih dihitungan kedelapan, untung mereka orangnya sat-set.

"buka perban dan plester yang baru kalian pasang tadi, pembuat onar tidak takut luka seharusnya"

perkataan hendery itu seperti sihir bagi kelas 11 IPS-3, semuanya langsung tunduk, tidak ada satupun yang berani mengatakan tidak, atau hanya sekedar menggelengkan kepala.

Luka yang sudah rapih tertutup kini harus terbuka kembali, bahkan ada beberapa yang darahnya masih saja mengalir.

"Kwon Jihoon"

"Iya pak"

"Yang seperti kamu memangnya pantas disebut ketua kelas, mengayomi teman-teman saja tidak becus"

"maaf"

"Bapak akan menghukum kalian lebih berat dari yang pak yeonjun berikan, ada yang keberatan"

semuanya terdiam, tanda mereka setuju, soalnya percuma kalo nolak pasti ujung-ujungnya kena juga.

"Ambil posisi push up"

Posisi push up sudah mereka lakukan, sejauh ini hukuman yang diberikan oleh pak hendery memang selalu berkaitan dengan fisik.

"Tahan, sampai ada yang mau sparing melawan bapak"

urusan adu jotos sih nggak usah diragukan kalo kelas 11 IPS-3 mah, menang pasti, tapi yang ini beda nih, siapa yang mau ngelawan guru sendiri, dan bapak hendery juga seorang pelatih taekwondo dirumahnya, makin ciut lah nyali mereka.

oh my Fams ( TWS X SVT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang