Shinyu pulang hari ini, dia bilang kepada jeonghan pesawatnya akan tiba pada pukul 10.30, itupun jika tidak ada hambatan.
"laper nggak"
Dohoon menjawab pertanyaan jeonghan dengan gelengan kepala, ia sudah sarapan dirumah, dan sekarang belum masuk jam makan siang, jadi dia belum lapar sama sekali.
"dohoon suka ice cream, ayah beliin oke, rasa strawberry"
"iya ayah"
setelah mendengar jawaban dohoon, seungcheol bergerak pergi menuju tempat dimana ice cream dijual.
"shinyu sering ngehubungin kamu kan"
"dua hari kemarin, aku nggak dapet pesan apapun dari mas shinyu Bun, sampai saat ini pun mas shinyu belum ngehubungin aku"
"aish, anak itu"
dohoon sudah tau adegan selanjutnya, pasti shinyu akan diomeli oleh Jeonghan karena tidak memberikan kabar kepadanya.
"selama kalian pacaran, shinyu nggak ngelakuin hal-hal yang aneh kan ke kamu"
"nggak kok bunda, tenang aja"
"ice cream Dateng, yang strawberry buat anak ayah, yang vanilla buat bunda" ice cream strawberry dan vanilla yang semula ia pegang kini sudah pindah hak kepemilikan.
"makasih ayah" jika sedang bersama seungcheol dan jeonghan, dohoon selalu merasa jika dia bukan pacar shinyu, tapi adiknya shinyu, karena baik Seungcheol maupun jeonghan keduanya selalu memberikan kasih sayang yang sangat banyak kepadanya.
"lucu banget anak Mingyu, nggak salah emang si shinyu nyari pasangan, bangga ayah mah Bun, didikan ayah itu"
"shinyu nggak nurunin sifat kardus kamu aja udah bersyukur aku, ditambah pacarnya shinyu itu dohoon, makin-makin bersyukur"
Pipi dohoon memerah, dia blushing, dipuji oleh dua orang yang suatu saat nanti akan menjadi mertuanya memang menyenangkan, tapi memalukan juga.
"ayah angkat panggilan dulu sebentar" seungcheol izin menjauh dari dohoon dan jeonghan, sekretaris nya menghubungi disaat yang kurang tepat.
10.45
"mana ini si kunyuk, belum nongol juga batang idungnya" sudah lewat lima belas menit dari jam yang shinyu beritahu.
"bentar lagi mungkin Bun"
Jeonghan kembali mengecek ponselnya, takut dia salah baca pesan.
"bener kok kata shinyu jam 10.30 dia nyampe"
"bunda, itu mas shinyu"
jeonghan mengikuti arah pandang dohoon, dan benar saja, ia bisa melihat shinyu sedang berjalan sambil melambaikan tangan kearahnya.
"BUNDAAAA" jeonghan hanya diam, saat shinyu sudah tiba dihadapannya, dia memandangi tubuh tinggi menjulang itu dari atas sampai kebawah.
"aduh Bun, sakit sakit" shinyu kaget, padahal dia baru aja pulang, masa udah kena jeweran bunda nya aja, mana nggak langsung dilepas lagi.
"biar apa dua hari kemarin nggak ngasih kabar ke dohoon, pacar macam apa kamu, mau emang dohoon nya bunda kasih ke orang yang lebih perhatian"
"yah jangan dong bunda, dapetinnya susah itu"
"minta maaf nggak"
"iya-iya, lepas dulu tapi ini jewerannya, sakit loh Bun"
dohoon terkekeh melihat tingkah ibu dan anak ini, dia juga sedikit tersentuh dengan perbuatan jeonghan, ia paham, prioritas shinyu bukan lagi orang tuanya, tapi dirinya.