Part 15 [Siapa Ajumaya Dirga?]

516 43 5
                                    

Setelah dari Rumah sakit tadi, Kini mereka bertiga berada di Caffe terdekat.

"Imo, Leom mau itu," Leon menunjuk Cake yang sedang dibawa oleh salah satu Pelayan yang lewat di depan mereka.

"Leon mau itu nak?" Arsyi bertanya kepada Leon sembari mengelus kepalanya sayang.

Leon mengangguk antusias dan tersenyum lebar ke arah Arsyi, Arka yang sedari tadi hanya diam, cuman bisa tersenyum gemas pada Leon.

Arsyi kembali ketempat duduknya tadi, setelah selesai memesankan Leon Cake kepada salah satu Pelayan yang dekat ditempat duduk mereka.

"Tunggu sebentar yah?" Arsyi tersenyum lembut lalu mengelus rambut Leon sekali lagi. Dia gemas sekali pada anak itu, hobinya sekarang yaitu memainkan rambut Leon.

Asik bercanda bersama, mereka tidak sadar ada yang berdiri di belakang mereka.

Eunghh?

Leon memiringkan kepalanya kesamping, guna untuk melihat siapa yang sedari tadi berdiri dibelakang abangnya, iyah. Asryi dan Arka duduknya di depan Leon, Meja mereka itu bundar dan masing-masing meja ada tiga Kursi.
Arka, yang melihat Leon melihat sesuatu dibelakangnya, ikut melihat kearah belakangnya.
Setelah mengetahui siapa yang Leon tatap, raut wajahnya berubah datar.

Shit!

Pria itu terkekeh sinis ketika melihat raut wajah Arka yang kurang bersahabat.

"Wow, Wow. Tenang sobat."

Ajumaya Dirga.
Pria yang kerap di sapa Tuan Aju oleh karyawannya, atau orang terdekatnya.
Aju ini adalah musuh pebuyutan Arka, tepatnya Arka lah musuh terbesar Aju.
Aju dan Arka dulunya adalah sahabat semasa SMP, namun saat mereka SMA. Semua ikatan erat itu perlahan melonggar, dan akhirnya putus ketika rasa iri dan dengki Aju semakin besar kepada Arka.
Dia iri, dia iri ketika melihat Arka yang banyak diperhatikan oleh orang-orang, dia iri dengan kepintaran Arka, dia iri.
Dan Aju juga sangat membenci Arka!
Sebab, di masa lalu, orang yang Aju cintai, malah suka dengan Arka yang notabenenya adalah Sahabatnya sendiri.
Semakin lama, semakin parah.
Akhirnya ia nekad untuk melakukan segala cara untuk menjatuhkan Arka.
Arka yang kecewa, memilih untuk membiarkan mantan sahabatnya itu.
Yang sekarang telah menjadi musuh pribadi, dan musuh perusahaannya.
Ajumaya memiliki perusahaan Tambang Nikel di salah satu daerah yang berada dikota S.
Ajumaya bukan hanya mengelola bidang pertambangan, namun ia juga mengelola Bisnis dibagian Ekonomi.
Namun kekayaan Aju tidak bisa menandingi kekayaan Keluarga Artara.
Keluarga Dirga hanya berada diposisi ke10 dari 352 orang yang terkaya di Indonesia dan Asia.

"Kita bertemu lagi, Sahabat."

Aju tersenyum miring sembari mengantongkan tangannya ke dalam saku, dia melirik kearah Leon yang sedari tadi menatapnya.
Binar mata Leon membuat hati Aju terasa dikelitiki.
Aju terkekeh ketika melihat Leon yang makan berantakan, cream cake yang mengotori pipi chubynya, serta tangan yang kotor akibat Cake yang sudah ia pegang dikedua tangannya.

"Anak siapa yang kau culik Arka?"

Aryi menatap datar kearah Aju, dia kenal sekali dengan pemuda itu.
Dulu Arsyi sangat menyayangi Aju, dan sudah menganggap Aju sebagai anaknya sendiri.
Namun ia kecewa ketika mendengar kalau ternyata Aju menusuk Arka dari belakang.
Dan keluarga Artara sangat tidak menyukai orang yang seperi itu.

"Bukan urusan Anda, Tuan Aju." Arka menatap intimidasi kearah Aju, yang dibalas tatapan remeh dari Aju.

"Santai Arka, lo ngak mau kenalin ke gue gitu?"

Arka hanya diam, namun auranya semakin pekat sekarang, bahkan Arsyi bisa merasakan kemarahan anaknya itu.
Namun ia masih diam, jika suasana sudah tidak kondusif lagi, maka dia sendiri yang akan turun tangan.

"Ck, Pergi."

Arka menekan kata-katanya dan juga tatapan tajam yang ia layangkan kepada Aju, cukup membuat nyali Aju  sedikit ciut.

Cuih

"Next time, we meet another sweet child," Aju mengedipkan satu matanya kearah Leon yang menatapnya sedari tadi, Leon hanya membalas Aju dengan cengiran khasnya, membuat Aju sangat gemas pada anak itu.

Tidak kuat lagi menahan aura Arka, akhirnya Aju beranjak pergi dari sana, sebelum pergi Aju tidak lupa menyungging senyum remeh ke arah Arka.

'You just wait,' Aju berucap tanpa suara, namun masih bisa dimengerti oleh Arka.

Arka mengepalkan tangannya erat, ia sangat marah sekarang ini, ia tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti keluarganya, terutama adik-adiknya.
Ia sangat menyayangi mereka, jika ada yang berani mengganggu atau menyentuh seujung kuku mereka maka Arka akan memberikan mimpi yang paling buruk untuk orang itu.

"Calm down kid," Arsyi mengelus bahu lebar anaknya, dan tersenyum hangat kearah Arka yang menatapnya.

Arka membalas senyuman ibunya dengan tipis, lantas menghela nafas kasar untuk meredam emosinya.

"Abang baik?" Leon  bertanya sembari menatap Arka dengan kepala yang dimiringkan.

Pffth

Arsyi dan Arka sontak tertawa melihat wajah Leon yang sudah dipenuhi oleh Cream Cake itu,
Mereka sedari tadi yang sibuk dengan pikirannya malah disadarkan dengan kelucuan Leon, dengan wajah yang sangat menggemaskan.

.
.
.
.
.

3 part aja yah....
Author ngak yakin buat up lagi beberapa hari ini, maaf telat up terus.
Semoga readersku suka yaahh.
Maaf banget ceritanya masih banyak yang kurang
Dan buat kalian 'hah? Heh? Hoh?' Yaaahhh
Author juga lagi ngak bisa mikir,
Author sayang kaliaannn
Jangan lupa Vote yah sayangggg
Dadaaahhhh!!!!

Jalan pulang untuk Leon [Slow Up] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang