🦋HAPPY READING🦋
••••••••••••••••••••••••••••Penolakan yang sering kali ia dapatkan dari Via dan obsesi yang semakin menjadi, membuat Revandra benar-benar merealisasikan permainan yang akan ia lakukan.
Di ruangan yang sunyi dan cahaya lampu yang remang-remang. Revandra duduk dengan angkuh, memindai penampilan seorang gadis pelayan yang berdiri kaku di ujung pintu.
"Mendekat kemari.." perintah dari Revandra langsung dilaksanakan oleh Aira.
Memilin ujung bajunya takut dan kedua telapak tangannya yang dingin, Aira menunduk dalam.
"Tau apa kesalahan mu?" Revandra berucap dingin.
Aira mengangguk kaku. sungguh jika bukan karena gaji yang besar, ia tidak akan pernah mau bekerja di rumah Revandra. Lelaki itu terlalu mengerikan dan menakutkan.
"Saya minta maaf tuan. Saya tidak sengaja menjatuhkan minuman tersebut pada kaki tuan muda. Tolong jangan pecat saya tuan, saya membutuhkan pekerjaan ini" Aira berlutut di hadapan Revandra dengan wajah menahan tangis. Berharap lelaki itu merasa iba pada nya, atau hal terburuk ia akan berakhir terbunuh dan menjadi mainan Revandra.
Revandra berdecih, "cih. Jika bukan karena membuat gadis nakal itu cemburu, saya tidak akan sudi berdekatan dengan pelayanan rendahan seperti mu" ucap Revandra sama sekali tidak dapat dimengerti oleh Aira.
"Jadilah kekasihku.." perintah Revandra tiba-tiba, membuat Aira terjungkal kebelakang sangking kaget nya.
"Ma-maksud anda tuan? Sa-saya tidak mengerti" Aira bertanya terbata-bata. Masih tidak habis pikir dengan pernyataan sang tuan muda yang hampir membuat nya serangan jantung.
"kau sedang membutuhkan uang bukan? saya akan memberikan gaji 2 kali lipat dengan syarat kau harus menjadi kekasih pura-pura ku di depan Via" jelas Revandra.
Bukanya mengerti, Aira malah semakin dibuat binggung dengan penjelasan Revndra.
"kekasih pura-pura? di depan nona muda?, t-tapi kenapa harus saya tuan?" Aira bertanya deng kebingungan.
"Karena gadisku menyukaimu bodoh!" bentak Revandra marah. oh ayolah, Kenapa ia harus berurusan dengan para manusia bodoh. jika bukan karena Via, sudah lama ia menghabisi gadis lusuh didepannya itu.
Aira terkesiap mendengar suara bentakan Revandra. Tubuhnya bahkan meringsut mundur tatkala lelaki itu mendekat.
"m-mohon maaf tuan muda. saya tidak bisa, s-saya tidak ingin menyakiti nona muda" Aira menolak takut. Bagi AIra, Via adalah gadis yang baik dan ceria. Bahkan sejak pertemuan pertamanya dengan sang noda muda, Aira langsung menyukai kepribadian gadis itu. dan entah mengapa, Ia merasa harus melindungi Via dari Revandra.
Penolakan Aira berhasil menyulutkan amarah Revandra. Dengan kasar ia mencengkeram rahang AIra kuat, membuat gadis iitu meringis kesakitan.
"siapa kau berani menolakku hah?!" cengkeraman Revandra semakin menguat,.
"A-ampun tuan. t-tolong lepaskan s-saya" Aira berucap terbata-bata. ia kesakitan, sedikit saja lagi lelali itu menambah cengkeramanya, aira rasa rahangnya akan patah saat itu juga.
Plakk!
Revandra menampar pipi Aira keras hingga gadis itu tersungkur kelantai. tak berhenti sampa disitu, Revandra menjambak rambut panjang Aira, membuat gadis itu mendongak menghadap Revandra.
"aku sangat benci penolakan dan beraninya pelayan rendahan sepertimu melolak perintahku?!" amuk Revandra tak terkendali. Revandra mengeluarkan sisi mengerikan yang tidak pernah ia perlihatkan pada Via.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Male Lead's Obsession
Fantasía"Jadilah gadis penurut atau mau aku patahkan kaki mu agar kamu tidak bisa kabur lagi hm?" *** Sivia Anastasya, gadis hiperaktif dan asal ceplas ceplos di SMA BINTANG. Mendadak berpindah jiwa menjadi Sivia Kaliandra, si gadis Introverts sekaligus tok...