"Kau, kau bagaimana bisa di sini?" Liam akhirnya mengeluarkan suara setelah lepas dari syhoknya. Dia hanya bermaksud memberitahu Mason tapi keberadaan sepupu Scott membuatnya kehilangan kata.
Claire memutar bola mata. "Ini sekolah, dan aku murid di sini. Pertanyammu aneh," katanya.
Liam berdehem. Dia melihat Mason yang masih terpaku takjub. "Mason, aku perlu menjelaskan sesuatu..."
"Bahwa kau Werewolf?" serobot Claire. "Ya, itu yang baru saja kudengar Mason ucapkan." Dia menyipitkan mata menyelidik, dia melihat Liam bungkam dengan kegugupan. "Itu benar? Kau seorang werewolf?"
"Itu jelas." Bukan Liam, tapi Mason yang menjawab. Dia menjelaskan pada Claire dengan agak bersemangat kemudian. "Kau mendengar gaungannya dan cahaya matanya, itu...itu werewolf. Asal kau tahu, ada hal-hal aneh di kota ini yang tidak bisa dijelaskan, sesuatu yang disembunyikan. Tapi, sekarang kita tahu apa yang tersembunyi itu." Mason melirik ke arah Liam lagi, melihatnya seperti sebuah objek langka, sementata Liam menelan ludah.
"Bagus. Sekarang, aku butuh persetujuan Scott untuk menjelaskan ini," gumam Liam sambil mengerang pelan, sayangnya Claire cukup peka untuk menangkap ucapannya.
"Scott? Apa maksudmu butuh persetujuan Scott? Apa Scott tahu?" tanya Claire beruntun dan mendesak.
Liam menggeleng pelan, dia meringis. "Bukan hanya tahu, tapi dia juga..." Belum sempat Liam menyelesaikan ucapannya, Claire keburu menyala, "Scott juga werewolf?"
"Scott adalah Alpha. Alpha ku." Liam memberitahunya.
Sekarang, Claire benar-benar Syhok. Dia baru saja mengetahui bahwa sepupunya adalah Werewolf, bukan sembarang Werewolf tapi seorang Alpha sejati, setidaknya dari penjelasan Liam.
Masih cukup rumit dalam pikiran Claire, dan dia belum memberitahu Scott kalau Claire tahu, sebaliknya dia bersikap agak waspada saat bersinggungan dengan Scott yang pulang bersama Kira.
Scott sama sekali tidak menyadari ada yang salah dengan sikap Claire, mungkin terlalu bergairah saat dia menarik Kira ke lantai atas setelah menyapa Claire yang duduk sendirian di anak tangga terbawah.
Claire melihat kepergian pasangan itu, sambil berpikir apakah Kira tahu bahwa pacarnya seorang Werewolf atau Kira juga adalah Werewolf.
Tidak butuh banyak waktu sampai Claire mengetahuinya. Sebab beberapa hari kemudian, Scott memberitahunya, menjelaskan siapa dirinya dan teman-temannya. Dan Kira bukan Werewolf, tapi Kitsune. Malia adalah Werecoyote dan ada pula Lydia Martin yang baru Claire temui hari ini, adalah seorang Banshee. Stiless satu-satunya manusia dikelompok itu, menjelaskan bahwa dia sempat dirasuki Nogitsune, perwujudan dari Kitsune jahat, tapi itu sudah berlalu dan dia manusia lagi sekarang. Itu secara resmi menjadikan Claire mengetahui seluruh anggota McCall Pack.
Mason, tidak berhenti terpukau sepanjang penjelasan itu.
"Okey cukup," cegat Stiless. "Sekarang kembali ke permasalahan." Dia menatap teman-temannya. "Jadi, Tracy mengalami permasalahan tidur?" tanya Stiless, menatap Lydia yang memberitahu kabar itu.
"Bukan permasalahan tidur biasa. Itu adalah kekalutan sungguhan. Itu adalah teror tidur," jelas Lydia.
Stiless langsung menimpali, "yah, sekarang dia sendirilah yang menajdi teror. Terutama karena tidak seorang pun bisa menemukannya."
Secara singkatnya, Tracy yang sedang mereka bicarakan adalah seorang gadis yang saat ini sedang jadi buronan karena mengakibatkan kecelakan satu mobil tahanan, dia melukai dua orang polisi dan membunuh satu orang. Satu orang itu adalah Ayahnya sendiri.
"Baiklah, aku tahu kita semua dalam keadaan lelah dan tak karuan..." Scott menjeda ucapannya lalu melirik Mason yang sejak tadi mengawasi. "Kecuali kau..." katanya, lalu melirik Claire. "Dan Claire" Scott menggumamkan namanya pelan.
Claire berdehem singkat dan membuang pandangan.
"Oh, maaf. Semua ini sangat luar biasa keren," tanggap Mason, semua orang memperhatikannya. "Kau, adalah Kitsune? Aku bahkan tak tahu itu apa."
"Aku masih belajar menjadi Kitsune," kata Kira
"Liam, kami bilang kau boleh memberitahunya. Bukan mengundangnya ikut bersama kita, dan kau bahkan menambah orang," ujar Stiless, dia agaknya mengomeli Liam.
"Uh, aku bisa ikut bersama kalian?" tanya Mason, sangat tertarik.
Stiless san Liam menjawab serempak, "tidak."
Claire yang diam sejak tadi, mengungkapkan pemikirannya. "Apakah aku juga tidak?" Sekarang, semua pandangan tertuju padanya.
"Ini berbahaya, Claire. Aku berjanji pada Ibu aku akan melindungimu," kata Scott, memberikan tatapan pengertian.
"Yah, tapi kupikir aku bisa membantu. Aku bukannya tidak lebih berguna dari dia, bukan?" Claire menuding Liam yang mengeruhkan ekspresi wajahnya tersinggung.
"Aku werewolf," katanya.
Claire melirik sinis. "Kau sangat bangga ya," dia mengejek. Liam berekasi keberatan. Pandangan Claire kembali pada Scott. "Aku bisa membantu." Dia meyakinkan.
"Menurutku dia bisa," ujar Lydia. Claire segera melemparkan senyum pada gadis tersebut. "Kita butuh lebih banyak orang untuk menemukan Tracy."
Stiless tiba-tiba mengangguk-angguk setuju. "Kita hanya perlu beritahu dia siapa yang harus dihindari."
Tampaknya Scott masih ragu, dia tidak menanggapi usulan Lydia dan Stiless, sama sekali tidak membahasnya, membuat Claire kecewa. Mereka membahas tentang Tracy lagi sampai periode berikutnya datang, memaksa mereka untuk masuk kelas.
Claire kembali bersama Liam dan Mason karena mereka punya kelas yang sama. Ditengah pelajaran yang tengah berlangsung, seseorang tiba-tiba masuk dan duduk di bangku kosong di belakang, tepat di sebelah kiri Hayden.
Liam yang tampaknya mengenali siapa gadis itu, terlihat agak panik dan buru-buru keluar kelas setelah dia meminta izin untuk pergi ke toilet pada Profeosr di depan kelas.
Claire yang duduk di samping kanan Hayden, menengok ke arah gadis itu, penampilannya berantakan, bahkan tidak mengenakan sepatu atau sendal. Hayden dan Claire berbagi pandangan, sama-sama merasa ada yang aneh. Hayden kemudian menegur gadis itu, berbisik pelan, tapi gadis itu sama sekali tidak merespon.
Sampai tiba-tiba, suara alaram untuk latihan kebakaran berbunyi, mengahiri kelas lebih awal. Yang lain segera keluar kelas tanpa melihat ada yang salah, kecuali Claire dan Hayden yang masih berusaha mengambil perhatian gadis aneh tersebut.
"Hei, kita harus keluar," kata Hayden.
"Kau mengenalnya?" tanya Claire.
"Tidak." Hayden menggeleng, dia kembali mengawasi gadis aneh itu lagi. "Apa kau baik-baik saja?"
"Mejanya," gumam Claire, menyadari tanda retak dimeja yang gadis itu tempati. Tiba-tiba, Claire merasa takut, ada yang salah dengan gadis ini. Claire dan Hayden terkejut saat gadis itu bergerak meraih pergelangan tangan Hayden dan mencengkramnya kuat.
"Tracy."
Scott dan Liam masuk ke dalam kelas bersama, mereka berjalan lambat-lambat mendekati Tracy bersama Profesor Yukimura.
Sementara Claire akhirnya tahu siapa gadis aneh yang sejak tadi menyita perhatiannya. Tracy Stewart, gadis yang beberapa jam lalu mereka bicarakan, gadis buronan yang sedang dicari polisi itu sekarang berada di sekolah.
Wajah Tracy ketakutan saat dia menatap Scott, Liam dan Profesor Yukimura yang mendekatinya, seperti melihat sesuatu yang amat membuatnya takut. Tracy berdiri, masih mencengkram pergelangan tangan Hayden, gadis itu mundur pelan-pelan. Nafasnya berderu cepat, terlihat linglung.
"Tracy, lepaskan. Tracy."
"Hei, kau menyakitiku," protes Hayden, berusaha menarik tangannya dari cengkraman Tracy.
"Tracy, lepaskan dia," Scott berkata hati-hati, masih berusaha mendekati Tracy.
"Mereka datang." Tracy melepaskan tangan Hayden, meninggalkan darah dibekas cengkramnnya. Tracy masih linglung saat dia bicara lagi, "mereka datang untuk mencari kita semua." Dan gadis itu jatuh begitu saja kelantai. Memuntahkan cairan silver dari mulutnya selayaknya darah
To Be Continued

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴏᴏɴʟɪɢʜᴛ ➼ ᴛʜᴇᴏ ʀᴀᴇᴋᴇɴ
ФанфикOn the other hand, a wolf who wants to find his pack. Teen Wolf | Fanfiction Theo Raeken ft Original Charakter Alternatife