Claire mengintip ke dalam hutan melalui jendela kamarnya yang berada dilantai dua. Perlu beberapa menit untuk memfokuskan penglihatannya sebelum dia bisa melihat ke luar dengan lebih jelas. Tidak sadar bahwa matanya berubah biru bercahaya.
Memikirkan malam sebelumnya, ketika dia menemukan dirinya di hutan dalam kondisi kacau, dan mengakibatkan kecelakaan yang tidak disengaja. Claire mendengar bahwa Sheriff Stilinski telah menjadikannya salah satu kasus teratas yang sedang berusaha dia pecahkan. Berusaha menemukan remaja mana yang telah berubah menjadi Chimera dan telah menewaskan seseorang dalam prosesnya.
Melissa tampaknya sedang membantu Sheriff untuk memecahkan masalah. Scott, Liam, Lydia, dan Malia sedang di sekolah untuk menghentikan The Dread Doctors yang akan membawa Hayden. Theo bersama Stiles di Klinik Hewan untuk menemukan siapa yang telah mencuri jasad para Chimera. Semua orang memiliki pekerjaan yang harus mereka lakukan, sementara Claire satu-satunya yang hanya berdiam diri, mendekam dalam kamarnya, tidak melakukan sesuatu yang dapat membantu.
Helaan napas panjang memberinya lebih banyak kebosanan. Claire memejamkan mata, menekan rasa frustasinya, sampai dia kembali membuka matanya lagi dan cahaya biru lenyap.
Menjauh dari jendela, Claire tidak sengaja melihat copy-an buku The Dread Doctor yang masih belum dia kembalikan pada Scott. Menyadari bahwa dia belum benar-benar menyelesaikan bacaannya karena terakhir kali dia berubah menjadi Chimera dan mulai berkeliaran di hutan.
Claire mengambil buku itu, lantas mendudukkan dirinya di atas ranjangnya. Membuka lembar yang dia baca terakhir kali dan melanjutkan bacaannya.
Dia tenggelam dalam cerita. Baris demi baris kalimat dan dalam prosesnya, dia bisa merasakan jantungnya berpacu lebih cepat dan lebih cepat, tapi matanya lelah, sementara pandangannya perlahan-lahan menjadi kabur. Claire merasakan tubuhnya menjadi kaku, dan copy-an buku jatuh dari tangannya. Ketika suara-suara yang terdengar familiar mulai menganggu indra pendengarannya, punggung Claire jatuh ke ranjang, dan penglihatannya benar-benar menggelap.
Sebuah kilasan ingatan yang semar-semar itu perlahan-lahan menjadi jelas. Suara aneh yang datang ketika kemunculan The Dread Doctors.
Tubuh Claire diseret melalui lorong panjang yang gelap, bau besi yang bercampur dengan bahan kimia tercium amat kental. Tetes-tetes air yang jatuh dari langit-langit lorong menciptakan genangan di sepanjang lorong yang penuh sesak.
Claire meronta-ronta. Mencoba menahan diri untuk tidak diseret lebih jauh. Rasa takut memenuhi setiap inci tubuhnya. Dia menangis, memohon pada orang-orang bertopeng itu untuk melepaskannya. Tapi tubuhnya terus di seret.
Kilasan itu sekejap berubah menjadi sebuah ruangan yang lebih besar. Bau kimia makin kuat tercium, tercampur oleh bau darah.
Tubuhnya diangkat ke atas bangsal lusuh, sebuah meja oprasi yang berkarat. Tangan dan kakinya diikat kuat oleh semacam ikat pinggang kulit, begitu pula bagian perut dan bagian dadanya. Kepalanya ditekan, menempel ke bangsal dan benda yang sama menahan agar kepalanya diam.
Nafas Claire menderu, dengan jantung berdetak tidak karuan. Matanya melirik sekitar tempat itu. Sebuah tabung berisi air hijau seperti muntahan, dan ada sesuatu di dalam sana, meringuk seperti janin. Meja berisi alat-alat oprasi, pisau bedah, gunting dan semacannya.
Ada tiga dari pria bertopeng itu. Mereka mengenakan semacam mantel kulit, sepatu bot hitam yang kelihatannya berat, dan topeng yang menyembunyikan kepala dibaliknya terhubung oleh selang-selang perak. Mereka dikelilingi oleh semacam medan energi yang mengaburkan pandangan. Suara seperti jangkrik yang aneh terdengar ketika pria-pria bertopeng itu bergerak. Mereka kembali mengelilingi bangsal tempat Claire berbaring, memegang alat-alat oprasi di tangan-tangan mereka.
Claire meronta, berusaha melepaskan diri meski mustahil. Dia menatap salah satu pria bertopeng, menggunakan tatapan untuk menunjukan permohonan ketika dia tidak bisa menggunakan mulutnya karena mereka menutupnya.
Mata Claire terpejam dalam rasa sakit ketika pisau bedah membelah dadanya, dia bisa berteriak sangat keras jika mulutnya tidak ditutup. Bau darah yang lebih kental terciuam, dan udara menjadi lebih pengap oleh bahan-bahan kimia.
Sekejap. Begitu para pria bertopeng itu meninggalkan tubuhnya yang masih terbaring di bangsal. Claire yang lemah dengan pandangan kabur kelelahan, mengawasi seseorang yang berdiri tidak jauh dari bangsal. Berdiri di sana hanya mengawasinya dalam diam. Claire mengangkat satu tangannya, memanggil dengan suara lirih, meminta pertolongan. Tapi orang itu hanya diam.
Semakin pandangannya bekerja lebih baik, semakin jelas, Claire melihat siapa yang berdiri mengawasinya di sana.
"Theo."
Dia bangun dari tempat tidur, dengan kemarahan yang jelas di mata biru yang bercahaya. Claire menggeram, taring-taring muncul diantara gigi yang menajam. Sementara kuku jari-jarinya memanjang, menunjukan cakar.
Napasnya memburu, sebelum dia bergerak dan melompat keluar melalui jendela, mendarat dengan aman di atas tanah, lalu berlari cepat meninggalkan rumah.
Secara naluriah pergi ke tempat yang dia tahu di mana Theo berada. Klinik Hewan bersama Stiles. Tapi begitu Claire tiba di sana, yang dia temukan justru jeep Stiles dalam kondisi terbalik dan Stiles yang jatuh dari dalamnya pingsan.
"Tidak." Panik, Claire mendekat, menarik tubuh Stiles keluar dari dalam mobil yang siap terbakar. "Stiles?" Dia memanggil, menampar-nampar wajah Stiles yang tidak sadarkan diri. "Tidak, tidak, tidak. Apa Theo melakukan ini? Brengsek!"
Claire tidak melihat Theo di sana. Sementara Klinik terbuka. Melirik sekali lagi pada Stiles, Claire pergi mengecek ke dalam Klinik, tapi tidak ada siapa pun di sana, dan jasad Josh yang seharusnya mereka jaga telah menghilang.
Claire kembali ke luar. Stiles membutuhkan penanganan medis sekarang. Jadi Claire mengangkat tubuhnya, menompang bobot yang lebih berat dari dirinya sendiri dengan sedikit bantuan kekuatan Chimera. Dia mengalungkan satu lengan Stiles melalui pangkal lehernya. Namun, belum sempat Claire melangkah pergi untuk membawa Stiles ke Rumah sakit, seseorang memukul tengkuk leher Claire dengan keras, membuatnya merosot, jatuh bersama tubuh Stiles. Tidak sadarkan diri.
Theo berdiri di sana, menatap tubuh Claire dengan amarah yang tertahan. Sambil mengusap darah dari bibirnya. Diakibatkan oleh pukulan keras Parish si Hellhound yang datang mencuri jasad Chimera.
Seharusnya, Theo mengikuti Parish untuk mengetahui kemana Hellhound itu membawa jasad Chimera, tapi kemunculan tidak terduga Claire di sini, mengacaukan rencananya, lebih lagi gadis itu tahu siapa dia sebenarnya.
Dia merubah rencananya. Alih-alih mengikuti Parish, Theo mengangkat tubuh Claire dan membawa gadis itu pergi, meninggalkan Stiles yang masih tidak sadarkan diri di dekat jeep nya yang rusak.
Claire pasti akan memberitahu Scott dan yang lain mengenai dirinya, dan Theo tidak akan membiarkan gadis itu melakukannya.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴏᴏɴʟɪɢʜᴛ ➼ ᴛʜᴇᴏ ʀᴀᴇᴋᴇɴ
ФанфикOn the other hand, a wolf who wants to find his pack. Teen Wolf | Fanfiction Theo Raeken ft Original Charakter Alternatife