4. Opname

334 31 18
                                    

" Udah mulai bandel ya anak kecil yang satu ini. Bisa - bisanya nerobos hujan gede naik motor." Omel Sunghoon menoyor jidat Ruka dengan jari telunjuknya berkali - kali.

Ruka merengut, "Sebenarnya siapa sih yang cepuin gue kalo kemarin nerobos hujan? Bunda sama papa pagi - pagi juga udah ngomelin gue gara - gara ketahuan nerobos hujan sampek demam begini." Tanya Ruka pingin nampol habis - habisa orang yang dengan beraninya nyepuin dia kalo kemarin dia nerobos hujan ke papa dan bundanya.

" Siapapun yang nyepuin lo, tetep aja lo yang salah. Udah tau badannya sensitif sama hujan masih aja diterobos. Nih nih buah dari kebandelan lo sendiri." Ucap Sunghoon menunjuk selang infus dan selang oksigen yang menempel pada tubuh Ruka secara bergantian.

Ruka yang lagi dirujak cuma bisa diem memasang wajah melas. Daripada makin diomelin kan ya. " Udah ah gue jangan diomelin mulu. Masih lemes banget ini." Keluh Ruka memperbaiki posisi bantalnya yang langsung tanggap dibantu Sunghoon.

" Iya maaf...makannya lo jangan suka bikin gue khawatir dong. Gue takut banget lo kenapa - napa. Waktu Jake ngabarin kalo lo masuk rumah sakit gue langsung tinggalin temen - temen gue yang lagi selebrasi, sepanik itu gue." Ucap Sunghoon meraih tangan Ruka untuk ia genggam.

Ruka tersenyum menatap Sunghoon yang kini sibuk memberi usapan pada punggung tangannya. " Makasih ya hoon udah khawatirin gue." Ucap Ruka bersyukur mengenal Sunghoon dalam hidupnya. Ia sangat diperhatikan.

Sunghoon menempelkan pipinya ke punggung tangan Ruka, " Lo udah jadi bagian dalam hidup gue sejak sepuluh tahun yang lalu, dari kecil kita selalu sama - sama ka. Apapun yang ada ataupun terjadi sama lo akan menjadi tanggung jawab gue juga. Jangan ulangin lagi ya, gue nggak bisa lihat lo terbaring lemah kaya gini." Ucap Sunghoon mengecup punggung tangan Ruka.

Ruka dengan jahilnya menoel hidung Sunghoon, " Iya maaf ya udah buat lo khawatir. Btw selamat ya atas kemenangan lo diperlombaan kemarin. Lo emang keren dan selalu keren pokoknya." Ucap Ruka mengacak - acak rambut Sunghoon dengan gemas.

" Berkat doa lo juga kali ka." Ucap Sunghoon membuat Ruka tersenyum bangga.

" Oiya om Taehyung sama tante Jisoo kemana? Dari tadi gue kok nggak lihat mereka." Tanya Sunghoon.

" Pada pulang, gue yang nyuruh biar pada istirahat soalnya semalem mereka begadang jagain gue." Ucap Ruka.

" Gue jadi penasaran gimana reaksi om Taehyung waktu ketemu sama tante Jisoo kemarin." Penasaran Sunghoon membayangkan segirang apa Taehyung kemarin.

" Mana gue tau orang gue nggak sadar kemarin. Kalau semalam sih mereka diem - dieman kaya orang baru puber. Nggak ada yang spesial." Jawab Ruka menaikkan selimutnya. Sunghoon mengangguk paham.

" RUKA!!"

Ruka baru aja mau merem eh suara cempreng temen - temennya langsung bikin melek. Sunghoon bahkan sampek terlonjak kaget.

" Woi kampret ya lo pada! Kalau dateng tuh ketok pintu dulu kek, bikin orang kaget aja, anjir!!" Amuk Sunghoon.

" Ya maaf kali hoon kita mah udah kangen banget sama Ruka." Ucap Pharita menghampiri Ruka.

" Gimana keadaan lo? Denger - denger dari Jake lo kemarin habis nerobos hujan ya. Biar apasih? Biar demam atau biar asma lo kambuh?" Tanya Rora membolak - balikkan telapak tangannya di jidat Ruka.

Ruka langsung natap Jake nyalang, " Jadi lo yang cepu ke semua orang?! Bangsul gue sampek kena omel nyokap bokap gue anjir! Lagian lo tau dari mana kalau gue hujan - hujanan?!" Amuk Ruka.

Jake cuma cengengesan, " Ya maaf ka, kemarin waktu lo nerobos hujan gue ada di warung depan lapangan, ituloh warung mang Jenong, gue lihat lo naik motor nekat terjang hujan terus-"

Blooming Flower [Ruka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang