Satu minggu menjadi bagian SMA Bina Bangsa memberikan warna baru bagi kehidupan Minji. Walaupun dihari pertamanya ia mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan, Minji cukup memasukannya dalam list hal konyol dalam hidupnya.
Di sekolah yang baru, Minji lebih mudah mendapat teman dari pada di sekolah lamanya berkat bantuan Ruka kembarannya. Minji bahkan mengakui circle pertemanan Ruka sangat baik. Kedatangannya mendapat sambutan begitu antusias dan baik dari para sahabat kembarannya. Hal itulah yang membuat Minji nyaman dan mudah beradaptasi.
Minji sangat bersyukur karena mereka dapat membantunya dalam menyesuaikan diri di sekolah yang baru. Ia semakin yakin bahwa keputusannya untuk pindah sekolah adalah keputusan yang tepat. Dan...hal yang paling membuat Minji bahagia atas kepindahannya, yaitu Minji bisa semakin dekat dengan Ruka kembarannya. Ia sangat merindukan Ruka dan kehangatan pelukan hangatnya sejak perceraian kedua orang tuanya.
Dan sekarang, dimana ada Ruka disitu pasti juga ada Minji. Kemanapun Ruka pergi pasti Minji ikut, kecuali ke toilet.
Seperti sekarang, Minji lagi duduk santai di kantin sekolah sambil nungguin Ruka yang lagi rapat bareng anak - anak OSIS. Tenang...Minji nggak sendirian, ada Sunghoon juga yang lagi nungguin Ruka buat pulang. Iyalah kan mereka serumah. Kalo Minji pokoknya dia pulang kalo udah dapet peluk dari kembarannya.
" Lo sama Ruka pacaran ya?" Tanya Minji sembari memakan es campur yang ia pesan.
Sunghoon yang tadi fokus sama gamenya menoleh, " Doain aja." Ucap Sunghoon memutuskan mematikan gamenya dan memesan es campur seperti Minji.
" Tapi kok kalian deket banget? Dan lo manggil Ruka pakek panggilan sayang. Siapa yang nggak mikir coba?" Tanya Minji heran.
" Minji ayolah, lo tau gue sahabatan sama Ruka dari kecil. Lo juga tau sedeket apa gue sama Ruka, bahkan dulu waktu kecil gue sama Ruka juga pernah mandi bareng saking klopnya." Ucap Sunghoon.
" Idih waktu itu lo sama Ruka masih bau minyak telon jadi wajar anjir. Nggak bisa dijadiin patokan. Jadi, yang ada perasaan lo nih?" Tanya Minji.
Sunghoon mengangguk, " Iyalah, tapi sebenarnya gue juga masih ragu buat ngomong ke Ruka. Gue takut kalo kita pacaran, terus suatu saat nanti kemungkinan terburuknya putus, hubungan gue nggak sedeket ini lagi sama Ruka. Gue nggak mau kalo sampek itu terjadi." Ucap Sunghoon menggalau.
Minji tertawa, " Astaga Sunghoon...lo itu belum merealisasikan aja udah overthinking. Cemen tau nggak." Minji tak habis pikir.
" Ya gimana ya ji, selain overthinking sebenarnya gue juga insecure kalo lihat modelan mantannya Ruka." Ucap Sunghoon mengaduk - aduk es tehnya pakek sedotan.
Minji sontak mendekatkan tubuhnya pada Sunghoon, " Ruka punya mantan? Siapa?!" Tanya Minji tak sabaran.
Sunghoon mendorong jidat Minji pelan,
" Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya Sunghoon memaikan alisnya." Ishh beneran anjir, nggak gue restuin sama Ruka tau rasa lo." Minji main asal tinju dada kanan Sunghoon.
" Awhh anjir, sabar dong!" Kesal Sunghoon memegangi dadanya.
" Noh, yang duduk dipojok lagi suap - suapan sama dagemnya." Ucap Sunghoon menunjuk bangku pojok menggunakan dagunya.
Minji menoleh mengikuti arah tunjuk Sunghoon.