03

6.1K 33 0
                                    

bel pulang berbunyi

" oh yah kita jadikan pulang bareng" tanya kiara

"kayaknya gak deh, soalnya gue udah dijemput" balas lisya

" iya nih gue juga di jemput" timpal nia

" gapapa kan lo pulang sendiri" tanya lisya

" iya gapapa santai" jawab kiara

" yaudah kita duluan yah, dadah" lisya dan nia berjalan ke parkiran

" duh terpaksa harus naik angkot nih " batin kiara

cuaca hari ini sangat mendung bisa di tebak hujan akan turun sangat lebat
sementara kiara masih dihalte menunggu angkot

" angkot pada kemana yah, masa 1 jam lebih gak ada yang nongol mana mau hujan lagi" dumelnya

kiara sudah mulai bosan di sana
" aduhh gimana dong" dumelnya

diseberang sana ares berjalan ke parkiran menuju mobilnya

byurrr byurrr

hujan turun sangat deras
ares melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah , ares mengedarkan pandangannya kini netranya tertuju kepada perempuan yang di halte

" itu bukannya kiara yah" gumam ares sambil memastikan

" iya benar itu kiara " ucapnya
ares meminggirkan mobilnya tepat dihalte
dia keluar dari mobil menghampiri kiara

" hai" sapa ares

kiara terusik dari lamunanya dan kaget

" ngapain lo disini" ketus kiara

" neduh" ucap ares datar

" hah neduh? lo kan pakai mobil" ketus kiara

" ehh iya yah" cengir ares

" gue mau nanya nih sama lo, napa sih jutek sama gue" tanya ares

" terserah gue lah" ketusnya

" gue kan kakak kelas loh, ramah kek" ucap ares

kiara menatapnya dengan malas

" sana sana pulang , ganggu aja" ketus kiara

" terserah gue lah, emang halte ini punya lo" ucap ares

hening
hujan makin lama makin deras , langit sudah gelap

" oh yah gue lupa nanya, lo disini ngapain" tanya ares

" kepo " ketus kiara

" yaudah kalo gak mau jawab" pasrah ares
prang prang prang

lagi begerumuh sangat kencang, kilat putih sesekali memancarkan kilatnya

" ahhhk" kiara menjerit takut

" lo gak papa" tanya ares

" mamah kiara takut hikss hiksss" kiara menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri

ares merasa kasihan melihat kondisi kiara sekarang
ares membawa kiara ke pelukannya

" gak usah takut gue ada disini" ucap ares sambil mengelus lembut rambutnya

" gue antar pulang yah" tanya ares

kiara tidak menjawab dia masih nangis tersedu sedu

ares membuka jaketnya

" buat apa" tanya kiara

" biar gak kedinginan" jawab ares sambil memakaikan jaketnya ke kiara

" gue antar lo pulang" ucap ares

kiara masih diam tidak menjawab

" yok mumpung hujan mulai reda" ucap ares

" gue bisa pulang sendiri" ketus kiara

" ini udah sore, gak ada angkot yang akan lewat hujan hujan gini" ucap ares

" gak" jawab kiara singkat

" kita pulang yah" ucap ares lembut sambil mengelus rambut kiara

deg deg
jantung kiara seakan berhenti berdetak
" gue kenapa yah" batin kiara sambil merasakan detak jantungnya

" yok" ucap ares sambil menarik tangannya masuk ke mobil

kiara kaget dengan perlakuan lembut ares

ares melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, kini mobilnya membelah jalanan , kini hari mulai gelap , lampu jalanan menerangi jalanan

kiara membuka jendela mobil dan mengeluarkan wajahnya
kini angin malam menerpa wajahnya
kiara tersenyum merasakan terpaan angin malam

sedari tadi ares memperhatikan kiara
" cantik" gumam ares sambil tersenyum

kini mobil ares berhenti di restoran terkenal  di kota itu

" kok kesini" tanya kiara bingung

" gue belum makan siang , lo juga kan" tanya ares

ares turun dari mobil di ikuti kiara
setelah memesan makanan kini mereka menikmati makanan pesanannya

" enak gak" tanya ares

" hmm" singkat kiara

" ini restoran gue" datar ares

kiara tidak percaya dengan perkataan ares
" ini orang kaya beneran gak sih, kok gur gak percaya " batin kiara

" lo gak percaya" tanya ares

" percaya" ucap kiara singkat

" yaudah yok pulang, pasti orang tua lo udah nyariin" ucap ares

kiara kaget, gimana gak kaget ares menggandeng tangan kiara dan membuka kan pintu untuknya

ares mulai melajukan mobilnya
" oh yah rumah lo dimana" tanya ares

" di jalan angrek" ketusnya

" nomor berapa" tanya ares lagi

" nanti gue kasih tau" ketus kiara

" oh yah lo bisa gak ralat ucapan lo manggil gue" ucap ares

" maksudnya" tanya kiara

" gue kakak kelas lo, mulai sekarang panggil gue kak ares" tekan ares

" hm" jawab kiara singkat

kini mobil ares terparkir di sebuah rumah yang lumayan besar dan megah

" lo mau ngapain" tanya kiara

" lo" ucap ares  menatap kiara intens

" eh maksudnya kak ares" ralat kiara

" mau ngantar lo lah masuk" ucap ares

" gak usah gue bisa sendiri" ucapnya

" gak" ucap ares langsung menarik tangan kiara  tepat di depan pintu

tok tok tok
" permisi" ucap ares

" iya " sahut seseorang di belakang pintu dan langsung membukannya

" kiara kok baru pulang dari mana saja " ucap halimah

" ini tante tadi kejebak hujan jadi neduh dulu" jawab ares

" kamu siapa" tanya halimah lagi

" oh kenalin tante , aku ares temannya kiara" ucap ares lembut

" makasih yah udah anterin kiara" ucap halimah

" sama sama tante, yaudah aku permisi dulu tante" ucap ares

" hati hati yah" ucap halimah

" iya tante" jawab ares sambil senyum ke arah kiara

mobil ares telah berlalu, kiara dan halimah juga masuk dan menutup pintunya

ketos mesum 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang