11

1.6K 71 0
                                    





"Uwaaaaaaa"

"Horeeeeee...."

"AAAAAAAAAA"

teriakan kein saat bermain permainan di pasar malam itu.

Berbeda dengan Sagano yg sudah pusing dan mual sejak permainan yg ia naikin.

"Hump.. sudah ya sayang mainnya" ucap Sagano yg lesu

"Eh.. kamu kenapa mas?" Tanya kein

"Pusing.."

"Baiklah kita pulang" ucap kein.
Gimana tidak pusing ygy, ia bermain permainan yg berputar lah.. yg tinggi lah sampe² Sagano merasa mual, namun pria manis ini tidak merasa seperti itu.. ia malahan menikmati permainan nya.




Mereka pun pulang.

Kini jam sudah pukul 10 malam

Sagano kini sudah berbaring di kasur empuknya bersama pria manisnya.

"Mas.." ucap kein

"Hm." -Sagano

"Besok kita beli perlengkapan dapur ya, soalnya stok dapur habis" ucap kein

"Hm ya. Kita beli di mall aja" ucap Sagano.

Kini kein sudah menutup matanya tanda ia sudah mengantuk

"Sayang" panggil Sagano

"Kein.." panggil nya lagi

"Hm apa mas..?" Tanya kein

"Hmm.. Mau mau" -Sagano

"Mau apa?" Tanya kein sejujurnya ia tidak tau apa yg suaminya inginkan

Sagano menunjuk dada putih mulus pria manis.
Kein pun tau apa yg suaminya inginkan dan terdiam

"Mauu.. Mas mauu, bolee ya sayaang?" Rengek Sagano dengan nada manja nya

"Ya.. boleh, tapi jangan di gigit. Diam" ucap kein

Sagano mengangguk gembira karena permintaan di turuti.

*Slurpp *slurpp

Pria kekar itu menghisap dengan keras nipple pria manis

"Ugh.. pelan-pelan mas, tidak ada yg ambil kok" ucap kein sambil mengelus rambut suaminya

Sagano mendengarkan perkataan pria manisnya, ia memelan hisapannya.

............

Kini sudah tengah malam menjalan subuh. Kein masih melihat sang suami masih menghisap nipple miliknya. Ia merencana untuk melepaskannya dari lumutan sang suami.
Namun itu sia-sia, sang suami seperti tidak mau melepaskannya, hisapannya begitu brutal.
Kein hanya pasrah, ia melanjutkan tidur nya.

........................................................................




































Hari demi hari kini sudah 1 Minggu Rei tinggal di rumah grandma nya.


"Ting*Ting" bunyi bell mansion

"Iya tunggu" kein berjalan ke arah pintu mansion

"Siapa-  eh Rei sayang udah sampe" ucap kein melihat sang anak bersama mertuanya.







































Tbc

Segini dulu, author sibuk dan pusing😿





*Jangan lupa vote dan pollow*
Muach*




perjodohan dengan duda [BL] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang