"Ma.. melahirkan itu sakit ya ma?" Kein menatap ibu mertua nya dengan mata sedikit takut
"Mama tidak bisa menjawab sakit atau tidak, tapi berpikirlah dengan positif.. mama tidak bisa mengatakan bahwa melahirkan itu tidak sakit, bayangkan jika suatu saat nanti anak kecil yg lucu dan manis akan datang dalam kehidupan keluarga kalian, kamu yakinkan diri mu sendiri bahwa kamu itu bisa. Jangan terlalu takut" mama memegang kedua tangan menantunya agar ia tidak memikirkan hal hal yang aneh.
Kein yg mencoba tenang, banyak ibu-ibu yg mengatakan bahwa melahirkan itu sakit dan bisa juga di bilang antara hidup dan mati.Kein menanyakan kepada mama mertua mengenai lahiran, kerena tinggal hitung Minggu, bayi yg lucu itu akan datang ke dunia ini.
"Sudah-sudah. Nggak usah di pikirin sayang, nanti ngaruh pada anak mu yg di dalam sini.. kalau mommy nya banyak pikiran" sang mertua mengelus perut buncit menantunya
"Mama nggak bisa terlalu lama disini, mama harus ke arisan dulu ya" ucapnya beranjak dari sofa, tak lupa sedikit meyakinkan kepada menantu nya agar tidak takut dan banyak pikiran. Kein yg mengantar sang mertuanya sebelum sang mama keluar dari gerbang mansion.
"Mass... Pulangg cepatth, perut aku keram bgt ini" ujar Kein di telfon, ia sedang telfonan bersama sang suaminya, Sagano yg buru-buru untuk pulang menemui sang istri yg kesakitan gegara anaknya yg di dalam.
*Braakk
Suara pintu kamar yg sedikit kerasa, Sagano membuka nya dengan cepat.. ia khawatir dengan Kein
Pria cantik itu masih memegang perut nya masih sedikit keram"Kenapa sayang? Sakit? ke rumah sakit aja ya..?"
Banyak pertanyaan yg Sagano kasih kepada istrinya, akibat dirinya terlalu panik denga Kein, pria cantik itu sedang hamil tua.
Penampilan Sagano sedikit berantakan, dasinya sudah tidak rapi lagi.. ia terburu-buru keluar dari perusahaan nya meski dari tadi siang keadaannya yg sedikit kacau gegara perusahaan nya yg memusingkan hari iniKein menatap suaminya yg masih ngos-ngosan. akibat lari kayaknya..?
"Elus mas, cium juga" celetuk Kein.
Sagano langsung mengelus dan mencium setiap inci perut istri nya itu,
Kein yg sedikit demi sedikit rasa keram dan sakit nya itu hilang. Ia sedikit bersalah melihat suaminya yg capek gegara dia, belum lagi dengan perusahaan nya. Apakah Sagano marah karena istrinya hanya meminta itu padanya..? Tidak kawan dirinya malah bernafas lega, dia kira istrinya ingin melahirkan, disaat itu lha Sagano sangat panik jika itu terjadi.. tetapi itu pasti akan terjadi, Kein sebentar lagi mau lahiran kan."Mas bersihkan tubuh terlebih dahulu sebelum tidur, Mas habis berpergian.. nanti banyak kumannya, mas nggak mau istri mas yg ini sakit" ucap Sagano mengecup kening Kein lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Eh.. ini kan rutinitas Sagano sehari-hari jika pulang dari berpergian.
Kein hanya mengangguk.Yg mau tau Rei nya dimana.. Rei ini selalu bersama grandma nya alias mamanya Sagano, ntahlah itu anak kadang-kadang nempel di grandma nya.. dia juga tuh senang bgt bertemu dengan temannya grandma, katanya sih sering di beliin mainan baru. Seorang anak mana yg nggak suka mainan..?
Tbcee
Aloo brooww im back, author usahakan sering up deh
Vote and comen (✯ᴗ✯)
![](https://img.wattpad.com/cover/373166194-288-k88442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
perjodohan dengan duda [BL] END✓
Casuale"Huh anak? Dia memiliki anak? Dia duda?" Ucap kein. "Kok ibu tidak memberitahu kepada kein kalau dia itu duda?" Tanya kein *JANGAN SALAH LAPAK!* #BXB #mperg #homo maap jika membosankan 😔🙏 -------------------------------------------------- Rank : ...