"Gila! Yang bener aja gue di suruh bersihin toilet ginian?" Wajah Ayyana langsung pias saat melihat pemandangan di depan nya.
Baru saja ia membuka pintu toilet, ia sudah menemukan begitu banyak sampai tisu juga plastik yang berserakan di lantai.
Entah mengapa, Ayyana tiba tiba ber suudzon dengan seseorang kala melihat penampakan sampah tersebut.
Pasalnya, di sekolah itu sudah ada office boy. Kalau pun ada murid yang di hukum untuk membersihkan toilet, tentu saja paling hanya mengepel dan mengelap wastafel. Tidak akan ada adegan nyapu atau apa. Karena tidak mungkin ada sampah di toilet.
Lagipula, semua murid di sana sudah sangat disiplin. Mereka bukan orang bodoh yang tidak tahu dimana tempat membuang sampah.
Lantas, apa yang saat ini ada di depan mata Ayyana? Mengapa begitu kotor dan berantakan.
"Yakin gue, seribu persen. Ini pasti ulah si ketos ugal ugalan itu! Kampret emang tu cowok ya!" Ayyana terus menggerutu kesal.
"Gimana?" tanya seseorang yang baru saja datang dari arah belakang, membuat Ayyana langsung membalik badan dan menatap orang tersebut.
"Masih mau menunda hukuman?" imbuh orang itu dengan tersenyum smirk.
Benar bukan seperti dugaan Ayyana. Bahwa itu semua pasti di sengaja. dan pelaku utama pasti cowok tersebut.
"Ini kerjaan lo?" tanya Ayyana menahan geram.
"Lo?" beo cowok itu mengerutkan dahi nya, "Udah sopan banget ya sekarang?"
Ayyana menghela napas nya berat, "Maaf ya Kak, bukan saya tidak sopan. Tapi jujur, saya kaget kenapa toilet ini kaya gini? Ini toilet apa bantar gebang!"
"Ini sebagai hukuman, karena lo terus kabur kabur saat akan menyelesaikan hukuman."
"Loh, saya tidak kabur!" seru Ayyana membela diri, "Saya sudah bilang tadi, kalau saya dapat tugas dari miss Vivi untuk mengantarkan buku ke perspus!"
"Hanya mengantar buku, bukan tidur di perpus!"
Deg!
Seketika Ayyana langsung terdiam. Bagaimana bisa cowok itu tahu, bahwa Ayyana tidur di perpustakaan? Padahal ia yakin, tadi saat dirinya tidur ia tidak melihat siapapun di sana sampai dia bangun juga masih sendiri.
Perpustakaan itu bagai tempat yang sangat keramat, hampir tidak pernah di jamah oleh murid di sekolah itu.
Entah apa yang salah, perpustakaan nya atau emang otak anak anak di saja sudah terlanjur pintar semua, jadi tidak butuh membaca buku.
Maka dari itu, Ayyana mencari kesempatan dalam kesempitan untuk tidur. Karena memang dirinya sangat mengantuk.
Ya harap maklum, semalam dirinya bermain game sampai jam tiga pagi. Dan ia harus bangun jam lima paginya untuk mengerjakan PR. Jadi ketika ia mendapat tugas dari miss Vivi untuk mengantar buku ke perpustakaan. Ia merasa seperti habis menemukan sebuah oase di padang pasir.
Tidak ingin membuang kesempatan, tentu saja Ayyana langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayvano (Musuhku, Pacarku)
Teen Fiction"Lo telat lagi!" "Cuma lima menit, Kak!" "Satu menit pun, tetep aja TELAT!" "Tapi kak," "Gak ada tapi-tapian! sekarang, kamu-" "Ngadep tiang bendera sekarang juga! Jangan nunduk sebelum istirahat!" cetus gadis itu seolah tahu akan apa yang di kataka...