"Aku tahu, kak Kay itu sahabat baik kak Excel. tapi kenapa kakak seolah malah mau menghancurkan hubungan kami? Kakak ada masalah apa sih?"
Kayvano hanya bisa menghela napas nya berat lalu mengusap wajah nya dengan sedikit kasar.
"Justru karena dia sahabat baik ku, jadi aku tahu dia bagaimana. Dan dia sudah punya pacar Ay!"
"Emang bener, kan kakak tahu pacar dia itu aku!" seru Ayyana pura pura kekeuh.
"Bukan kamu, astaghfirullah!" balas Kayvano tak kalah berseru, "Come on Ay, kamu itu bukan satu satunya pacar Axcel. dan aku yakin, kalau kamu cuma akan di sakiti sama dia!"
"U—urusan nya sama kak Kay apa? Kalau memang benar apa yang di katakan kakak benar, lalu hubungan nya sama kakak apa? Bukankah kak Kay selalu seneng kalau lihat aku sedih atau tersakiti? Bukankah sudah jadi hobi kakak buat lihat aku menderita?" Ayyana terus bicara panjang lebar sambil kini memberanikan diri untuk menatap wajah Kayvano.
Membuat jantung keduanya terus berdetak tak karuan. Untung saja jantung Kayvano dan Ayyana made in Allah. Andai saja itu made in ch1n4, mungkin saja jantung nya sudah hancur lebur kabur dari tempat nya.
"Karena aku perduli sama kamu! Aku gak mau kamu sedih dan kecewa karena Axcel!"
"A—aku gak tahu harus ngomong apa sama kakak! Kak Kay sahabat Kak Axcel, tapi kenapa seolah malah mau menghancurkan hubungan kami." racau Ayyana semakin lirih tak percaya.
'Plis Kak, jujur sama aku. Katakan sekarang, bahwa Leon itu kamu bukan kak Axcel!' imbuh Ayyana di dalam hatinya hanya bisa berharap.
"Ay, p lis dengerin aku. Lo harus jauhin Axcel, gue mohon!" pintar Kayvano bahkan laki laki itu kini sudah memberanikan diri untuk meraih tangan Ayyana dan menggenggam nya erat. Tatapan mata yang begitu lekat menatap Ayyana seolah memberikan permohonan yang begitu serius, membuat Ayyana terdiam dengan jantung yang semakin sulit untuk di kondisikan.
"Dia pacar aku Kak, dan aku gak bisa jauhin dia!" ucap Ayyana berusaha melepaskan genggaman tangan Kayvano.
"Bisa! Aku akan bantuin kamu lepas dari dia!"
Ayyana mengerutkan dahi nya, merasa kurang percaya dengan apa yang di katakan oleh Kayvano. Apa maksud laki laki itu? Alih alih untuk jujur dan mengakui bahwa dirinyalah pacar online Ayyana, kini Kayvano justru malah berniat membantu nya dengan menjauhkan Ayyana dari Axcel.
'Apa lagi yang kamu rencanakan Kak? ' tanya Ayyana dalam hatinya hanya bisa menghela napas berat.
🍁🍁🍁
Jam pulang sekolah tiba. Kayvano sengaja menunggu Ayyana di depan gerbang sekolah untuk memberikan nya tumpangan. Tentu saja, ini adalah langkah awal yang ia lakukan untuk memulai pendekatan.Ia akan memulai dari hal terkecil dulu, agar Ayyana tidak lagi di antar jemput oleh Axcel.
"Ayyana!" panggil Kayvano seketika menghentikan langkah kaki Ayyana yang hendak memanggil supir pribadi nya di seberang jalan.
"Ada apa Kak?"
"Gak usah nungguin Axcel, mulai sekarang, aku yang akan anter kamu pulang!"
"Hah! U—untuk apa Kak? Gak perlu sampai seperti ini, a—aku bisa pulang sendiri!"
"Pulang sendiri nungguin Axcel, begitu maksud kamu?"
Ayyana terdiam, gadis itu menggigit bibir bawah nya sambil terus menatap wajah Kayvano yang terlihat berdecak padanya.
"Tolong percaya sama aku Ay, Axcel bukan cowok baik baik. Dia udah punya pacar, dan itu bukan kamu!" ucap Kayvano sekali lagi berusaha untuk meyakinkan Ayyana.
'Aku tahu Kak, aku tahu. Pacar kak Axcel emang bukan aku.' decak Ayyana dalam hati sambil memanyunkan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayvano (Musuhku, Pacarku)
Teen Fiction"Lo telat lagi!" "Cuma lima menit, Kak!" "Satu menit pun, tetep aja TELAT!" "Tapi kak," "Gak ada tapi-tapian! sekarang, kamu-" "Ngadep tiang bendera sekarang juga! Jangan nunduk sebelum istirahat!" cetus gadis itu seolah tahu akan apa yang di kataka...