Pagi harinya, Kayvano sudah berdiri di depan gerbang sekolah untuk menunggu seseorang.
Tidak perlu di perjelas siapa orang tersebut. Sudah pasti adalah kekasih online nya.Walaupun Kayvano belum berani mengakui siapa dirinya kepada Ayyana. Tapi setidaknya dia sudah tahu siapa pacar online nya. Cewek yang selama ini sudah membuatnya nyaman, bahagia dan selalu bisa menghibur lara nya.
Tentu saja, Kayvano akan mulai memperbaiki hubungan dunia real nya dengan Ayyana. Agar suatu saat nanti, Kayvano bisa mengungkapkan yang sebenarnya kepada gadis itu tanpa ada rasa benci seperti saat ini.
Huuufftt! Kayvano menghela napas nya berat. Cowok itu melihat angka jam di pergelangan tangan nya.
"Kay, apa yang lo arepin? Dia itu miss nya telat, gak mungkin dia dateng cepet!" gimana cowok itu lalu berdecak.
Kayvano pun akhirnya memutuskan untuk menghubungi nomor Ayyana. Tentu saja sebagai kekasih Ayyana bukan sebagai ketua OSIS atau musuh Ayyana.
Tapi... Belum selesai Kayvano mengetik pesan itu, tiba tiba mata cowok itu di buat memicing ketika ia melihat kedatangan sebuah motor yang sangat familiar.
'Axcel? Ngapain dia kesini?' gumam Kayvano mengerutkan dahi nya dengan heran.
Seperti yang dia tahu, bahwa sahabatnya itu sudah tidak sekolah lagi. Karena Axcel sudah masuk Perguruan tinggi, jadi tidak ada alasan lagi bagi cowok itu datang ke sekolah.
Belum hilang keheranan di wajah Kayvano saat melihat kedatangan motor sahabat nya. Kini tiba tiba mata Kayvano kembali di buat membelalak saat dia melihat siapa yang di bonceng oleh cowok tersebut.
'Ayyana? Bagaimana bisa dia boncengan sama Axcel?' pekik Kayvano dalam hati, sungguh ia tidak bisa berkata kata lagi. Tidak menyangka jika keduanya bisa bertemu secepat itu.
Terlebih, Kayvano belum mengatakan apapun pada Axcel tentang ia meminjam foto cowok tersebut.
"Kay?" sapa Axcel setelah melepaskan helm nya. Cowok itu tersenyum dan menghampiri sahabat nya sambil menggandeng tangan Ayyana.
"Kalian—"
"Aku belum terlambat ya Kak! Ini masih ada sepuluh menit lagi!" ucap Ayyana tiba tiba memotong perkataan Kayvano.
"Sayang, aku masuk dulu ya. Aku gak mau di hukum lagi sama ketua OSIS. Capek aku tuh di hukum mulu, mana sunscreen aku masih di sita sama dia. Jangan sampai nanti barang aku yang lain juga di sita!" pamit Ayyana sambil memanyunkan bibir dengan mata melirik sedikit ke arah Kayvano.
"Ya sudah, belajar yang rajin ya Sayang. Nanti aku jemput kamu, cup!" balas Axcel lalu dengan sengaja mengecup kening Ayyana.
"Beneran ya! Jangan telat jemput nya." balas Ayyana dengan nada yang begitu manja.
"Janji, Sayang!" kata Axcel mengusap lembut rambut kepala Ayyana.
Keduanya begitu kompak menjalankan peran di depan Kayvano. Karena Axcel ingin memastikan apakah orang yang memakai fotonya benar Kayvano atau bukan.
Sementara Kayvano sendiri, melihat bagaimana kemesraan antara Ayyana dan Axcel, tentu saja, hal itu sontak membuat mata Kayvano hampir lepas dari tempat tinggal nya.
Jantung cowok itu berdetak dengan sangat cepat, nafas nya memburu dengan tangan yang mengepal erat seolah siap menghajar cowok di depan nya.
'B4ngs4t banget si Axcel,!' umpat Kayvano dalam hati.
Tunggu sampai Ayyana pergi, maka Kayvano akan memberikan pelajaran kepada Axcel.
Tentu saja ia tidak Terima, karena kekasihnya di cium begitu saja oleh sahabat nya. Dan yang lebih membuat Kayvano tidak Terima, karena ia tahu bahwa Axcel sudah memiliki kekasih.
'Panas panas deh lo! Salah sendiri gak gentle! Enak aja, adek gue mau lo mainin!' gumam Axcel dalam hati. Cowok itu merasa begitu puas dan yakin bahwa memang Kayvano lah yang sudah memanipulasi fotonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayvano (Musuhku, Pacarku)
Novela Juvenil"Lo telat lagi!" "Cuma lima menit, Kak!" "Satu menit pun, tetep aja TELAT!" "Tapi kak," "Gak ada tapi-tapian! sekarang, kamu-" "Ngadep tiang bendera sekarang juga! Jangan nunduk sebelum istirahat!" cetus gadis itu seolah tahu akan apa yang di kataka...