Bab 13

178 10 7
                                    

Satu minggu kemudian...

"Bener ya, dua hari lagi kita Face reveal?"

Mendengar permintaan Ayyana, tentu saja membuat kekasihnya langsung terkekeh. Tentu saja, dulu saat hubungan keduanya baru berjalan beberapa bulan, kekasih Ayyana sudah mengajak gadis itu untuk face reveal. Akan tetapi, Ayyana yang menolak.

Entah apa alasan mengapa Ayyana menolak. Tapi bagi Ayyana kala itu, ia tidak mau nanti di antara keduanya ada penyesalan.

Misal ada yang tidak sesuai ekspetasi. Maka keduanya akan kembali canggung. Maka dari itu, Ayyana menolak untuk face reveal. Ia menikmati masa masa bersama tanpa harus bertatap wajah.

Perhatian, kasih sayang dan kelembutan bisa selalu ia rasakan dengan angan angan nya seorang.

'Gue bisa anggep dia Wang He Di. Tapi kalau udah face reveal, nanti taunya bukan Wang He Di lagi, tapi wangudin.' kata Ayyana dulu di dalam hatinya.

Seiring berjalan nya waktu. Kini di saat hubungan asmara nya sudah mendekati Anniversary pertama. Maka Ayyana akhirnya memutuskan untuk mau mengungkap jati dirinya.

Tidak perduli, bagaimana nanti wajah dan rupa sangat kekasih. Ayyana akan berusaha untuk menerima dan tidak menyesalinya. Karena kini hatinya sudah benar benar terpatri nama kekasihnya.

"Baiklah, sekarang kamu tidur. Ini udah malam!"

"Ntar dulu, aku masih mau ngerjain tugas sedikit lagi."

"Tugas apa?"

"Tugas kapal! Nunggu buat sebelas kopi lagi!"

"Banyak banget!"

"Tau tuh, kenapa mintanya kopi! Berasa kaya warkop gak sih!"

"Hahaha!" cowok itu tergelak kembali, "Aku bantu deh, aku ada tujuh!"

"Nah, kenapa kamu banyak kopinya?"

"Tadi iseng buat kopi! Kasihan mesin nya nganggur soalnya!"

"Dihhh!!"

"Udah buruan ke toko aku, keburu di beli orang nanti. Soalnya yang jual ganteng, jadi pasti langsung ludes!"

"Iihh PD nya kebangetan!"

"Kan emang bener!" lagi lagi cowok itu terkekeh.

Walaupun tak bisa di pungkiri oleh Ayyana. Bahwa cowoknya pasti sangat tampan. Meskipun ia belum bertatap wajah, akan tetapi selama ini keduanya sering mengirimkan pap yang berisi beberapa bagian tubuh, seperti kaki, tangan, rambut dan juga bisa di dengar dari suara nya yang begitu merdu, membuat Ayyana semakin yakin bahwa cowoknya pasti memang lah tampan.

"Iya deh iya! Buruan, aku udah stay nih! Jangan mahal mahal ya!"

"Suka suka yang jualan lah!"

"Aahhhh gak mau! Duit aku loh tinggal dikit!" rengek Ayyana manja, membuat cowok itu merasa begitu gemas.

"Habis ini langsung istirahat ya! Biar gak telat ke sekolah nya!" ucap cowok itu, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh Ayyana.

"Sayang... Jawab dong!" imbuhnya sekali lagi, karena Ayyana tidak menjawab.

Keduanya melakukan panggilan suara, bukan panggilan video. Jelas saja cowok itu tidak bisa melihat jawaban Ayyana yang hanya sebuah anggukkan kepala saja.

"Hah, iya iya Yank. Ini udah selesai kok. Aku udah berangkatin kapal nya. Dan selesai, aku gak ambil tugas lagi ya?"  kata Ayyana segera mengakhiri game nya.

Gadis itu beranjak dari tempat tidur dan meletakkan I-pad nya ke meja belajar. Sebelum akhirnya kembali ke tempat tidur sambil memegang ponsel nya yang masih terhubung dengan kekasih.

"Gak usah, besok aku ganti tugas nya yang lebih ringan!" kata cowok itu.

"Oke Sayang, ya udah aku tidur dulu, biar gak telat besok. Eh tapi telat juga kayaknya gapapa sih," kata Ayyana terkekeh sendiri.

"Kok gapapa?" cowok itu mengerutkan dahi nya, "Nanti kamu di hukum lagi!"

"Enggak kok, tenang aja. Aku gak akak kena hukuman lagi, karena sekarang udah bebas!"

"Bebas?" lagi lagi cowok itu mengerutkan dahi nya.

"Udah Sayang, gak usah di pikirin. Kamu juga istirahat ya, biar cepet sembuh dan bisa aktifitas lagi... "

"Oke sayang... I love you!"

"I love you more Sayang, muaachh!" balas Ayyana membuat cowok itu semakin tersenyum gemas.

Andai dekat, mungkin saja cowok itu sudah menghampiri Ayyana dan memakan nya saat itu juga. Sayang beribu sayang, jarak memisahkan keduanya, membuatnya sulit untuk bertemu.

Kayvano (Musuhku, Pacarku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang