"Calonnya Pak Alfarez ganti ya? Padahal lebih terlihat serasi dengan sebelumnya dan terlihat lebih cantik dari yang sekarang di bawa sama Pak Alfarez."
Salmita yang sedang mengganti pakaiannya menghela napasnya panjang saat mendengar suara beberapa pegawai di butik ini. Ternyata benar, Alfarez menikahinya bukan karena rasa tanggung jawab tapi ingin menutupi rasa malu karena tidak ingin terlihat gagal menikah dengan kekasihnya yang dahulu.
"Apa gue batalin aja ya? toh gue juga gak hamil gini," ucap Salira lirih sambil menatap pantulan wajahnya di cermin.
"Kasian banget sih lo, Sal! Udah yatim piatu eh, sekarang harus jadi pengantin pengganti karena ketololan lo sendiri," lanjutnya dengan tersenyum miris.
***
"Kamu kenapa?" tanya Alfarez.
Memang setelah keluar dari butik Salmita hanya diam tanpa mau mengucapkan sepatah kata pun yang membuat Alfarez merasa aneh dengan gadis yang kini sudah duduk di sebelahnya.
Salmita hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Kamu capek ya?" Salmita mengangguk.
"Jawab saya dengan mulutmu Salmita, bukan hanya dengan anggukan!" ucap Alfarez sedikit meninggikan suaranya.
"Saya capek, pengen cepet pulang!" jawab Salmita lalu gadis itu lebih memilih memejamkan matanya dari pada harus kembali meladeni lelaki di sebelahnya.
Alfarez hanya bisa mendengus sebal lalu tangannya bergerak mengambil jaket yang berada di kursi belakang kemudian lelaki itu menyelimuti tubuh mungil Salmita dengan jaketnya.
"Sebenernya aku ini siapa kamu, Al? sikapmu seolah-olah mengatakan kalau kamu sudah mencintaiku tapi bayangan mantan kekasihmu masih saja menjadi pengganggu di hubungan kita sampai detik ini," batin Salmita.
Setelah Alfarez memastikan tubuh Salmita terbalut dengan benar, lelaki itu mendaratkan satu kecupan di kening Salmita. Setelah itu Alfarez menjalankan mobilnya untuk menuju apartemen Salmita.
"Hei, bangun Sal," ucap Alfarez saat mereka sudah tiba apartemen Salmita.
Bahkan lelaki itu beberapa kali menepuk pipi Salmita agar terbangun dari tidurnya.
"Sal, Salmita. Bangun dulu, kita udah sampai," ulang Alfarez.
Salmita mulai menggeliatkan badannya lalu perlahan membuka matanya. Salmita seketika terkejut karena wajah Alfarez kini tepat di hadapannya.
"Bapak mau ngapain Saya!" teriak Salmita spontan mendorong tubuh Alfarez agar menjauh.
"Argh! Aku hanya ingin membangunkanmu Salmita. Kita sudah sampai," ucap Alfarez sambil mengusap lengannya yang terbentur stir mobil karena dorongan Salmita.
Salmita seketika mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri. Benar saja, mereka kini sudah berada di parkiran basement apartemennya.
Salmita beberapa kali membuang napasnya. Ia masih enggan turun dari mobil Alfarez, bahkan lelaki itu juga sama sekali tidak menyuruhnya turun malah Alfarez ikut berdiam tanpa ingin memulai obrolan sama sekali.
"Secantik apa mantan calon istrimu?" tanya Salmita memberanikan diri yang malah membuat Alfarez langsung menatap ke arahnya dengan tampang terkejutnya.
"Maksud kamu?" tanya Alfarez.
"Dia. Dia secantik apa?" ulang Salmita.
"Untuk apa kamu menanyakan hal yang sama sekali tidak penting, Salmita?"
![](https://img.wattpad.com/cover/370467541-288-k175464.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [Completed]
RomanceKisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk hidup dan matinya. Kepergian kedua orang tuannya membuat Salmita harus bertemu dengan sosok lelaki yang ternyata adalah Dosen muda di kampusnya, Alfarez Davindra. Namun sialnya, Salmita malah t...