CHAPTER 10

1.5K 107 1
                                    

Setelah proses rekaman selesai dan Seulgi berhasil membolos kuliah untuk menemani Lisa, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di Beverly Hills.

Beverly Hills yang terkenal dengan kawasan mewahnya dan rumah-rumah yang megah, selalu menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi.

Saat mereka melintasi jalanan yang dipenuhi dengan pohon-pohon palem dan arsitektur yang memukau, mata Lisa tertarik pada sebuah rumah bergaya Mediterania Spanyol yang menawan. 

Rumah tersebut terlihat begitu berbeda dibandingkan rumah-rumah lain di sekitar, dengan desainnya yang klasik dan elegan.

"Seulgi, berhentikan mobilnya sebentar, ayo kita lihat rumah itu!" kata Lisa dengan penuh semangat sambil menunjuk rumah tersebut.

Seulgi, yang sedang mengemudikan mobil, segera mengarahkan mobilnya ke tepi jalan dan memarkirkannya. "Oke, Lisa. Kita lihat saja. Rumah itu tampak sangat cantik dari sini."

Mereka keluar dari mobil dan berjalan mendekati rumah yang menarik perhatian Lisa.

Rumah itu adalah contoh menawan dari arsitektur Mediterania Spanyol dengan fasad batu berwarna krem, jendela-jendela lengkung, dan taman yang tertata dengan rapi.

Saat mereka mendekati pintu gerbang, seorang penjaga rumah yang ramah menghampiri mereka. "Welcome! Is there anything I can help you with?"

Lisa tersenyum dan berkata, "We're just curious about this house. Can you tell us more about it?"

Penjaga rumah dengan bangga mulai menjelaskan.

"Tentu, rumah ini adalah contoh indah dari gaya Mediterania Spanyol. Dirancang ulang oleh House of Rolison, rumah ini dibangun pada tahun 1920-an dan memiliki keanggunan yang klasik. Renovasinya selesai beberapa tahun lalu, dan kami telah mempertahankan banyak detail orisinal sambil menambahkan beberapa fitur modern."

Seulgi menyela dengan rasa ingin tahu, "Wah, itu luar biasa. Berapa harga rumah ini?"

Penjaga rumah tersenyum. "Rumah ini saat ini dipasarkan dengan harga 4 juta dolar. Dengan ukuran dan desainnya yang unik, kami merasa itu adalah investasi yang sangat baik."

Lisa terpesona mendengar angka tersebut. "Wow, itu memang harga yang tinggi, tapi rumah ini sangat memukau. Apakah bisa melihat-lihat di dalam?"

Penjaga rumah mengangguk. "Tentu saja. Kami sedang mengadakan open house hari ini. Silakan masuk dan lihat sendiri keindahan rumah ini."

Dengan izin dari penjaga rumah, Lisa dan Seulgi memasuki rumah. Begitu mereka melangkah ke dalam, mereka disambut oleh interior yang elegan dengan lantai ubin berbatu, langit-langit tinggi dengan beam kayu, dan jendela-jendela besar yang memberikan pemandangan ke taman yang rimbun di belakang rumah.

"Lisa, tempat ini benar-benar menakjubkan. Aku bisa melihat kenapa kamu tertarik," kata Seulgi sambil meneliti detail-detail interior rumah.

Lisa berjalan dengan mata berbinar-binar. "Aku benar-benar suka dengan gaya rumah ini. Rasanya seperti melangkah ke dalam cerita dongeng."

Mereka melanjutkan tur di rumah, mengagumi setiap ruangan, dari ruang tamu yang luas hingga dapur yang modern.

Lisa tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap bagaimana elemen-elemen klasik dipadukan dengan kenyamanan modern.

Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke mobil dengan penuh kesan. "Terima kasih sudah mengajakku ke sini, Seulgi. Aku sangat senang bisa melihat rumah ini. Mungkin suatu hari nanti aku bisa memiliki sesuatu yang serupa."

Seulgi tersenyum. "Tidak masalah, Lisa. Aku senang kamu menikmatinya. Lagipula, kamu pantas mendapatkan semua yang terbaik."

Mereka melanjutkan perjalanan mereka dengan suasana hati yang gembira, dan Lisa merasa senang karena telah menghabiskan waktu berkualitas bersama sahabatnya sambil mengeksplorasi sesuatu yang baru dan menarik.

ANGEL BY THE WINGS | JENLISA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang