03. TIME THAT STOPS.

11 3 0
                                    

Tatapan yang terjadi seolah-olah menghentikan waktu dalam beberapa jam selanjutnya. Terlihat dari kepala mereka berdua yang melihat sekeliling mereka saat ini, jangan kan manusia dedaunan bahkan rumput di dekat mereka saja tidak bergoyang. Jarum jam di bagian jarum detiknya pun sama halnya seperti yang terjadi di sekitar saat ini yaitu berhenti bergerak. Abian terlihat begitu kebingungan sekarang ditambah lagi ketika melihat beberapa sahabatnya berdiam diri dengan posisi yang sangat tidak nyaman.

Secepatnya Abian berdiri dan menatap wanita yang juga bergerak sepertinya namun tidak berdiri melainkan berusaha memegang seorang wanita disebelahnya pula. Wajah mereka sama-sama panik saat itu.

SYUNG...

'Aku tahu kalian sudah tahu ini kerjaan siapa? kenapa kalian justru kebingungan?'

"Suara siapa itu?" tanya Abian seorang diri namun mampu di dengar wanita itu.

"Siapa disana?" balas Caroline dengan sopan dan sedikit melirik dimana asal suara itu berada.

SYUNG...

Kembali terasa sekelebat angin yang melintasi mereka begitu cepat. Membuat Abian benar-benar bertambah bingung dan mulai emosi. Bukan saat yang tepat untuk bermain-main sekarang pikir Abian ditambah lagi harus melibatkan orang lain dan di jam sekolah pula. Abian tahu sepertinya siapa yang berulah sekarang.

"Temui aku di rumah jangan di sekolah kau ingat itu?" sembur Abian cepat dan menoleh kearah wanita yang tadi, "dan kau kembali ketempat duduk mu sekarang." Titah Abian cepat dan ikut kembali ke posisinya dengan cepat pula.

CRING...

Abian tahu cara kembali menjalankan waktu namun perasaan aneh dan perasaan ada sesuatu yang datang lah yang menghentikan keinginan Abian untuk dengan cepat mengembalikan waktu bergerak. Namun, apa yang dia pikir itu salah saat tahu suara siapa yang menyapa gendang telinganya beberapa detik yang lalu tadi. Semua kembali seperti semula berjalan seperti yang diinginkan Abian dan kembali berlanjut tentang pelajaran yang tadi belum selesai sama sekali.

'ARGO TUNGGU PEMBALASAN AKU DI RUMAH,' batin Abian bergemuruh sambil mengambil buku tulis yang sempat ia tinggalkan tadi.

Saat ingin menatap kedepan lagi matanya dan mata sang wanita kembali bertemu yang dimana dari sorotan mata sang wanita seolah-olah bertanya apa yang terjadi tadi? Merasa semua harus di rahasiakan Abian hanya memberi kode dengan jari telunjuk di depan bibirnya untuk membuat sang wanita diam saja jangan bercerita apa-apa lagi. Sang wanita mengerti dengan sedikit gugup dimana Abian begitu memukau ketika menampilkan wajah marahnya tadi.

~~~~

@LAYINA CLASS.

Kembali ke dalam kegiatan kelas dunia sihir yang menggunakan media cahaya baik alami maupun buatan. Sekarang tiba waktunya pembagian sesuai angkatan dimana yang sudah tingkat lanjut akan berada pada satu ruangan dan begitu seterusnya. Wajah tegang anak-anak Junior membuat seseorang tertawa begitu lepas yang mengundang beberapa pasang mata salah satunya sang guru sendiri.

"CHIKO... apakah ada yang lucu?" tanya sang guru dengan wajah tegasnya.

"Ah tidak Miss hanya saja tadi ada tulisan lucu di dalam buku ini. Maaf miss," seru Chiko sambil menahan tawanya lagi.

'Ish sudah hyung jangan tertawa lagi, nanti kamu tertimpa karma cepat tahu,' bisik Sambil mencubit lengan Leo mengingatkan sang kakak sekaligus sahabat yang masih saja terlihat ingin tertawa.

"Chiko kamu berdiri di depan kelas sekarang kalau begitu sambil praktek apa yang sudah saya jelaskan sejak tadi. Atau kamu mau saya hukum?" ancam sang guru sambil menunjuk sebelah dirinya berdiri.

[SELESAI] 📚 Bibliotheca; Love Is MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang