17. KEMBALI KE KERAJAAN YUEMEDA

6 1 0
                                    

Beberapa menit sudah berlalu sejak bala bantuan yang tiba-tiba datang dari udara dan juga darat. Pria-pria berjubah yang menggunakan tongkat sihir itu terkihat begitu hebatnya bahkan membuat mata 8 orang laki-laki dan 1 orang wanita itu kagum dibuatnya. Caroline sejak tadi begitu penasaran dengan apa yang terjadi di depan dirinya saat ini, termasuk dirinya penasaran dari mana datangnya orang-orang ini pula.

Semakin di telusuri semakin dalam, Caroline mulai menyadari darimana datangnya bala bantuan tersebut. Sebuah tanda dari jubah itu membuat Caroline tahu dari mana asalnya.

"Eh mereka dari..." belum sempat Caroline menjelaskan darimana mereka semua yang sudah menghabiskan hampir setengahnya manusia itu menjadi debu ucapannya terpotong.

'Kalian pergilah sekarang kembali ke kerajaan dan selamatkan sekitar dulu. Kami akan selesaikan ini. Cepat,'

Ujar mereka sambil menunjuk sebuah celah yang lebar dimana mereka bisa berjalan setidaknya menggunakan telepati yang sisanya lumayan lah  untuk mereka bisa kembali ke kerajaan nantinya.

"Lalu bagaimana dengan kalian?" tanya Christian menyadari tidak mungkin pergi begitu saja ketika ada yang membantu seperti ini.

'Jangan pikirkan kami. Kerajaan dan keluarga kalian lebih penting sekarang. Sekarang pergilah.'

Mendengar nada pasti dari orang-orang tersebut dengan pasti Christian melihat sahabat-sahabatnya yang terlihat sangat lelah itu. Senyum tulus Christian kepada rombongan yang membantu itu meyakinkan mereka jika situasi disini akan segera berakhir.

"Ayo kembali," seru Christian yang diangguk setuju oleh semuanya.

"Kita selesaikan semuanya sekarang."  Seru Abian yang melipat kedua tangannya dan membaca mantar bersamaan dengan semuanya.

~~~~

@KERAJAAN YUEMEDA.

Sepanjang jalan menjelajahi ruang waktu batin Christian berkata jija keadaan disekitar kerajaan tidak seburuk di tempat pemberhentian mereka tadi. Tapi rasa khawatir masih tersisa beberapa persen di dalam hatinya sekarang. Elio baru saja mengembalikan energinya dengan melakukan beberapa terapi pada tubuhnya mendekati Christian dan menatap sesekali rombongan yang ia bawa.

"You oke hyung?" tanya Elio yang merasakan juga rasa cemas bahkan khawatir yang lumayan besar.

"Sedikit oke sisanya aku khawatir keadaan dunia sekarang. Siapa kira-kira yang melakukan hal seperti ini ya? jujur ingin rasanya aku menghapus Time Stop untuk selamanya," kesal Christian sambil menutarakan keinginannya yang masih belum terlaksana itu.

"Aku tau dari dulu kau ingin menghilangkan Time Stop dari peredaran termasuk dalam ilmu hyung. Tapi tidak semudah itu, ada caranya sampai saat ini aku dan dirimu sendiri belum menemukannya bukan. Sekarang tenangkan pikiran mu sebentar lagi kita akan kembali ke rumah." kata Elio sambil menuntun Christian untuk duduk di sebuah alat mesin waktu untuk sekedar memejamkan matanya.

'Sial sekali karena Time Stop Time Stop sialan ini, bahkan untuk kembali kerumah dalam sekejab mata seperti biasanya juga ikut melambat. Semoga saja aku dan Christian hyung benar-benar bisa menghilangkan ilmu satu ini,' kesal Elio sambil kembali ke posisinya semula duduk dan bersandar untuk memejamkan matanya menghilangkan segala rasa yang campur aduk itu.

[Abian POV]

Setiap kali diri ku dihadapkan dengan segala macam tantangan bahkan rintangan dan bencana baru sekali ini aku menghadapi satu kekuatan seperti saat ini. Setiap waktu yang berhenti membuat langkah semua orang ikut berhenti seolah-olah tidak ada habisnya untuk sekedar beristirahat. Pantas saja Christian hyung dan Elio hyung bersikeras untuk memusnahkan Time Stop ini dari peredaran bahka  dalam ilmu pengetahuan akan sihir juga.

[SELESAI] 📚 Bibliotheca; Love Is MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang