[SELESAI] 📚 Bibliotheca; Love Is Magic

05. YUEMEDA LIBRARY & CAROLINE

Beberapa jam sudah berlalu, korban yang hampir bunuh diri pun sudah di selamatkan dan di beri penanganan dari petugas kesehatan yang bertugas untuk masalah kali ini. Abian dan rekan-rekannya serta sahabatnya baru saja selesai dari mengerjakan beberapa tugas dan time stop yang bersamaan dengan itu pula kembali seperti semula.

Langkah kaki Abian perlahan melangkah melewati sebuah lorong panjang yang lumayan ramai di penuhi anak-anak yang sedang beristirahat setelah beberapa jam lalu menghadapi hal yang menegangkan. Sambil berjalan santai Abian melirik sekitar dimana beberapa ruangan sudah mulai kosong yang bertanda antara dua hal dimana kelas hari ini sudah usai atau anak-anak yang ada di kelas ini sedang berada di kafeteria sekolah.

"Ah sampai lupa aku bertanya sama mereka kan astaga," monolog Abian sambil berjalan kembali mendekati para sahabatnya yang tertinggal di belakang.

"Kita kali ini mau kemana?" tanya Abian seketika membuat mata Elio menatap Abian dengan datar.

"Gimana sih Bian katanya tadi mau ke perpustakaan buat cari buku yang kamu cari. Sudah sana jalan lagi malah mundur kamunya," sembur Elio sambil menggelengkan kepalanya.

"Oh iya ya lupa aku tuh. Kalau gitu ayo lanjut lagi deh," ucap Abian kembali melanjutkan langkah kakinya.

~~~~

@YUEMEDA LIBRARY.

Didalam perpustakaan yang terdiri dari 5 lantai itu terdapat hanya sejumlah kecil petugas saja. Seperti pustakawan, penjaga di meja depan pintu masuk, penyusun buku di rak, penyortiran buku, dan beberapa staff yang sama diperkerjakan di perpustakaan ini juga seperti tukang bersih-bersih sekolah ada juga yang merangkap sebagai pembersih perpustakaan ini.

Sementara itu juga, perpustakaan ini memiliki ketua pustakawan yang sangat di suka oleh beberapa orang yang memang sangat menyukai buku atau memang perpustakaan adalah tempat favoritnya.

Wanita ini bernama Caroline Stevanny Adelya wanita yang juga merupakan seorang putri bangsawan di salah satu kerajaan di desa ini. Wajah cantiknya, wajah ramahnya adalah daya pikat untuk peminat perpustakaan yang telah usang ini, sejak kecil wanita ini tahu jika dalam dirinya ada sesuatu yang harus ia kembangkan yaitu dunia buku.