Dijodohin sama lo tuh cuman ngerepotin tau gak,sih?
- Freyan Laskar Wardhana -
la melihatku dengan tajam. Seolah
meminta penjelasan. Aku diam, membiarkan dia berpikir sendiri. Bola matanya menatap ke bawah, tepat seperti menatap ke bibirnya,
lalu menyentuhnya agak lama. Setelah itu ia kembali melihat."Pertamakali?" tanyanya yang kujawab dengan anggukan lemah.
"Kitty...ga bakal hamil kan?!"
"Otak lo ke mana?"
"Di sini." Aku menunjuk kepalaku sendiri.
"Bego!"
Tak lama seorang pria berjas putih datang, ia membawa secarik kertas kecil di tangannya, dengan senyum ramahnya ia menyapaku.
"Udah enakan?" tanyanya, aku mengangguk karena takut padanya.
"Lain kali jangan sampai lupa sarapan ya, kamu juga harus menjaga kesehatan kamu sendiri."
Pria yang aku yakini seorang dokter itu memberikan secarik kertas yang berisi resep obat pada Freyan, setelahnya melenggang pergi meninggalkan kami.
Aku turun dari kasur, meletakkan kaki di atas ubin rumah sakit yang begitu dingin. Entah karena sangat lemas atau aku saja yang ingin menjadi kesempatan, jatuh
terjerembab ke lantai. Aku kesal, sekali lagi air mata ini dengan usil keluar begitu saja.Aku memejamkan mata sebentar karena pusing itu menyerang kembali. Sepertinya memang harus makan dengan porsi besar, misalnya satu bakul nasi seperti Tanboy Kun.Tubuhku seperti melayang di udara,
membuka mata dan mendapati wajahnya begitu dekat denganku, aroma mint yang begitu menyegarkan menelusup dalam indra penciuman. la mengendongku dengan gaya bridal style, seperti adegan romantis di novel atau di cerita yang selalu
membuatku berkhayal begitu romantis bukan? Itu bisa membuat senyumku merekah."Merepotkan!"
Luntur begitu saja. Menyebalkan!
Ia membawaku ke mobil dan segera
melajukan mobil miliknya untuk membelah padatnya jalanan ibukota. Sama seperti tadi, tak ada percakapan yang mengisi ketenangan ini. Hanya sapaan angin dari luar yang menerobos masuk ketika jendelanya terbuka.Aku menyandarkan kepala pada jendela, merasakan terpaan angin yang membekukan kulit wajah yang lembut. Kucoba memejamkan mata dan terlelap.
*****
Pov freyanHari ini sungguh menyebalkan, dimulai ketika bunda membangunkanku pukul lima
pagi dan menyuruh untuk segera mandi, hanya untuk menyambut gadis sialan itu? Hah! Bahkan aku saja sangat malas untuk melihat wajahnya yang sok imut. Apa lagi
saat kami berbicara ia selalu nyerocos
entah ke mana.Lalu sekarang apa lagi? Gadis itu pingsan di tengah perjalanan! Sungguh merepotkan sekali.
Aku keluar dari mobil dan segera
mendekatinya meskipun tanpa niat.
Membuka pintu belakang dan menidurkan gadis itu di sana, wajahnya terlihat begitu pucat. Ada sedikit rasa iba, atau rasa. entahlah, aku segera menutup pintu itu dan
kembali duduk di kursi kemudi, setelah itu melajukan mobil ini dengan kecepatan tinggi.Sebenarnya aku tahu jika dia belum
sarapan, karena ini masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah. Namun, telinga gadis itu terlalu buruk untuk mendengarkan pertanyaanku tadi.Kau tahu sendiri bukan jika aku tak suka berbicara terlalu banyak.
Gue kasih tau aja nanti kali, ya?
Aku memarkirkan mobil di parkiran rumah sakit. Menggendongnya menuju ruang UGD agar segera mendapat pertolongan.Sejujurnya merasa sedikit khawatir. Bukan, bukan khawatir karena rasa apa, tapi hanya karena ia anak dari sahabat bunda. Sepuluh menit menunggu, seorang pria dengan perawakan tegap serta jas putih
yang melekat di tubuhnya keluar dari ruang UGD. Aku yang tadi duduk, langsung mendekat mendekatinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/373371058-288-k370984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH SMA (FreChris)
RomanceMenikah bagi orang yang usianya sudah menginjak kepala dua mungkin hal yang wajib. Apalagi pertanyaan-pertanyaan tak manusiawi selalu diucapkan. Contohnya, "Kapan nikah? Si A udah nikah, tuh." Namun, apakah sama halnya dengan Freyan dan Christy? Um...