Bab 10. Rumah Baru

795 145 1
                                    

Cobaan apalagi, ya Tuhan?!

- Freyan Laskar Wardhana -
_________________________________

"Kak, tolong bawain handuk Kitty dong! Yang tadi kakak pakai buat lap rambut."

Suara itu terdengar nyaring di telingaku, tentu saja sangat mengganggu aktivitas yang sedang bermain game online ini.
Memang tadi aku memakai handuk
berwarna kuning untuk mengeringkan rambut. Namun, saya tak tahu itu adalah handuk Christy.

Aku tak mempedulikan suara itu, biarkan saja, nanti juga akan diam sendiri. Namun, pikiranku salah, gadis itu malah berteriak dengan begitu keras.

"KAK, HANDUK KITTY MANA?!"

Dengan malas segera mengambil handuk yang tadi aku pakai dan kutaruh di kursi. Setelah itu segera memberikan pada gadis itu.
Aku membuka pintu kamar mandi dan mengulurkan sebelah tangan.

"Masuk ih, tangan Kitty gak nyampe."

Aku tetap diam di pintu depan, dengan tangan yang masih terulur ke dalam. Apa dia gila menyuruhku masuk dengan keadaan dia sedang mandi? Bagaimanapun juga aku adalah pria normal. Ah, Tuhan,
cobaan apalagi ini!

"MASUK AJA, KAK!"

Aku memutar bola mata malas, dengan menutup mata melangkahkan kaki mendekati tempat mandi Christy mandi. Sejujurnya tak bisa melihat apapun juga, jalan pun dengan meraba agar tak menabrak sesuatu.

"Mana di sini."
Gadis itu menarik handuk yang ada di sana, dan ....

Byurr.

Aku terjatuh ke dalam bathtub tempat Christy mandi dengan posisi meniban badannya yang mungil. Mata kami saling bertatapan, dan kau tahu? Ada sesuatu yang membuat
tak nyaman di bawah sana.

Tanpa basa-basi aku langsung berdiri,
membersihkan baju dari busa sabun lalu keluar tanpa kata. Daripada masih berada di sini dan membuat yang di bawah sana semakin tak karuan.

Dengan rasa kesal dan aneh yang ada dalam diri gadis itu, aku mengambil baju ganti dan segera mengganti baju yang telah basah itu.

Aku merebahkan tubuh di atas kasur lagi dan memainkan game online di ponsel. Pada saat itu juga Christy keluar dengan handuk yang melilit bagian d**a sampai setengah
paha.

Godaan apa lagi ini, Ya Tuhan?!
Aku melirik tubuhnya yang masih basah itu

semakin tegang di bawah sana. Kenapa dia selalu menggoda? Aku ini pria normal.

Mencoba mengalihkan pikiran dan
pandangan pada game yang sedang saya mainkan. Namun, tetap saja otak laknat ini tetap memikirkannya.

Lagipula, kenapa dia tak membawa baju ganti saja? Sudah tahu jika di kamar ini tak hanya ia saja tapi ada aku yang seorang pria.

Aku meliriknya lagi. Gadis itu menanggalkan handuknya dengan
menampilkan tubuh yang hanya terbalut BH dan CD saja. Ya Tuhan, kuatkan hamba. Doaku.

Aku melempar ponsel ke sembarang tempat hingga menimbulkan suara yang nyaring. Setelah itu aku menutup mataku dengan bantal putih. Menunggu gadis itu selesai
berpakaian.

*****

Aku bingung kenapa Freyan melempar ponsel dan menutupnya dengan bantal? Apakah dia melihat setan?

"Ihh Kitty takut," gumamku seraya berlari menghampiri Freyan dan memeluknya. Namun, dengan kasar ia mendorongku hingga bergeser beberapa senti.

"Ngapain?"

"Kakak kan tutup wajah, Kitty kira kakak liat hantu."

"Goblok."

la bangkit dari tidurnya dan keluar kamar. Aku melongo, sadar bahwa aku baru saja melakukan hal bodoh, dan baru saja dikatai bodoh.

NIKAH SMA (FreChris) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang