27

61 15 0
                                    

❄️ Ending Scene ❄️

Note: Klik tanda bintang '⭐' , dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian yaa

.

.

Tiga bulan berlalu

Setelah lulus dari kuliahnya, Sooyoung mencoba melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan di Seoul. Namun belum ada satupun panggilan kerja untuknya.

Sembari menunggu, ia rajin mencari lowongan kerja kesana kemari. Dari perusahaan besar, sampai kedai-kedai atau minimart. Semuanya ia lamar. Yah namanya juga usaha..

Pekerjaannya sebagai model lokal pun masih ia jalani. Sooyoung tidak berniat melebarkan sayapnya di dunia permodelan lebih dari ini.

Seperti yang pernah Sooyoung katakan, ia melakukannya hanya sebatas hobi dan bersenang-senang. Juga... Sebenarnya Jungkook tidak terlalu setuju ia menjadi seorang model.

Ngomong-ngomong soal Jungkook, kekasihnya itu memang terus terang berkata padanya jika dia tidak ingin Sooyoung terlalu serius menekuni dunia modeling.

Bukan ingin mencela atau apapun tentang pekerjaannya, hanya saja... Jungkook itu cemburuan, jika kalian ingin tahu.

Jungkook tidak ingin Sooyoung berpakaian sexy di depan orang lain.

Dia selalu protes ketika mendapati photoshoot Sooyoung yang mengenakan baju terbuka. Sedangkan Sooyoung tidak punya pilihan karena semua baju tentu sudah disiapkan dari pihak brand.

Sooyoung hanya tertawa gemas melihat pria kekar itu merajuk, karena menurutnya itu imut saat Jungkook cemburu atau kesal. Jadi, yah begitulah.

Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya mengapa Sooyoung menurut saja dengan permintaan Jungkook? Bukankah mereka belum menikah? Mengapa Jungkook posesif sekali?

Jawabannya adalah karena mereka berdua sudah bertunangan. Jungkook sudah melamar Sooyoung secara resmi seminggu yang lalu.

1 Minggu sebelumnya...

Hari itu Jungkook mengajak Sooyoung liburan ke Pulau Jeju. Sooyoung sangat antusias ketika mendengar rencana mereka selama berada di pulau itu.

Ia sudah membayangkan pantai, melihat keindahan alam, menyusuri kuliner yang ada disana, lalu bermalam di sebuah villa milik keluarga Jungkook, dan mereka berniat memanggang daging sapi korea yang sangat lezat di villa itu.

Mereka berlibur hanya 2 hari. Tapi itu sangat cukup untuk membuat hubungan diantara mereka semakin erat.

Saat malam tiba di hari pertama, mereka baru saja selesai makan malam dengan daging sapi korea yang harganya sangat mahal bagi Sooyoung.

Makanan itu terasa sangat lezat tentu saja. Jarang-jarang ia bisa memakannya, jadi malam itu dia makan sepuasnya. Jungkook juga senang melihat kekasihnya makan dengan sangat baik.

Mereka duduk di balkon di sebuah ayunan panjang. Pemandangan desa dengan sawah yang membentang luas begitu menyejukkan mata keduanya.

Mereka mengobrol dan saling tertawa satu sama lain. Hingga beberapa saat suasana hening karena keduanya tengah menikmati pemandangan indah di depan mereka.

Meskipun hari sudah malam, lampu-lampu kecil di sekitaran villa mampu menerangi sebagian sawah dan entah mengapa rasanya begitu romantis suasananya.

"Park Sooyoung.."
"Hm?"

Jungkook yang sedari tadi duduk di sampingnya, tiba-tiba berdiri lalu berlutut di hadapannya. Itu cukup membuat Sooyoung terkejut.

Jantungnya berdebar kencang ketika ia menerka-nerka apa yang akan Jungkook katakan selanjutnya. Mungkinkah sesuai dengan bayangannya? Mungkinkah ia akan dilamar sekarang??

"Kau tau, dari dulu aku selalu menyukaimu. Aku masih tidak menyangka bahwa akhirnya kau menerimaku, dan berjalan bersamaku hingga detik ini. Aku sangat bahagia, Sooyoung-ah.."

"Jungkook-ah.."

Jungkook mengambil sesuatu dari dalam kantong celananya.

Oh Tuhan.... Sooyoung benar-benar gugup sekarang. Jantungnya seperti mau meledak karena berdetak sangat cepat.

Jungkook tersenyum,
"Waktu itu, aku belum melamarmu dengan benar. Maafkan aku. Aku terus berpikir tentang itu. Kurasa hari ini adalah waktu yang tepat."

Sooyoung masih diam mendengarkan setiap kata yang terlontar dari mulut pria itu.

"Jadi, Park Sooyoung.. maukah kau menjadi istriku? Bersediakah kau menjadi nyonya Jeon?"

Sooyoung terharu. Sungguh.

Air matanya sudah berada di pelupuk mata. Tapi mendengar kalimat terakhir kekasihnya ini malah membuatnya tertawa kecil. Mengapa caranya mengatakan itu terdengar sangat lucu sih?

Jungkook juga tertawa. Ia menyadari kekonyolan kata-katanya.

"Huh. Padahal aku sudah mau menangis loh karena terharu.." Ujar Sooyoung

"Biar tidak terlalu tegang. Hehe"

Sooyoung tertawa kecil dan mengangguk,
"Aku mau. Aku mau menjadi istrimu, aku juga siap merubah margaku menjadi Jeon Sooyoung."

Keduanya tersenyum bahagia. Hati mereka menghangat. Jungkook membuka kotak cincin itu dan terlihatlah sepasang cincin berlian yang sangat indah.

Jungkook memakaikannya ke jari manis Sooyoung, dan syukurlah ukurannya pas. Setelah itu, giliran Sooyoung pun memasangkan cincin satunya pada Jungkook.

"Gomawo Jungkook-ah. Aku bersyukur pada Tuhan karena mengirimkanmu untuk menemaniku selama ini. Aku mencintaimu, Jung." Ucap Sooyoung penuh ketulusan

Jungkook menarik tubuh Sooyoung ke dalam pelukannya. Ia menciumi puncak kepala Sooyoung berkali-kali.

Keduanya larut dalam suasana. Jungkook mencium bibir kekasihnya. Ralat, tunangannya. Sekarang mereka sudah bertunangan. Ah Jungkook ingin melayang rasanya.

Namun lama kelamaan ciuman ringan mereka berubah intens dan menuntut. Hingga keduanya berhenti karena kehabisan oksigen. Dua sejoli itu saling melempar senyum, sebelum kedua bibir itu kembali saling bertemu.

Mungkin Jungkook terlalu terbawa suasana. Bibirnya mulai menurun menjelajahi bagian leher dan telinga Sooyoung. Napas keduanya terdengar memberat. Kedua mata Sooyoung terpejam merasakan reaksi aneh dari tubuhnya.

Entah keberanian dari mana, Jungkook mulai bergerilya di sekujur tubuh Sooyoung. Mereka berdua sepertinya mulai lupa diri dan melakukan yang lebih jauh lagi.

SKIP.
___________________________________

To Be Continued...


Nahh yaaa begitulah..
Kalian bisa menebak bagaimana kelanjutan adegannya wkwkw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ending SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang