Pintu Terbuka.
Hal yang pertama kali Sooyoung lihat begitu membuka pintu adalah seorang pria tampan memakai hoodie berwarna hitam tengah tersenyum tipis kepadanya.
"Hai." sapa Taehyung
Sooyoung yang sempat tertegun karena Taehyung terlihat sangat tampan tiba-tiba berdehem sebelum menjawab, ehm. Namun belum sempat Sooyoung membuka mulutnya untuk bicara, Kim Taehyung sudah lebih dulu menerobos masuk ke dalam dengan membawa kantung plastik di kedua tangannya. Entah apa yang dia bawa.
"Yak!!" seru Sooyoung mengikuti langkah Taehyung yang berjalan ke ruang tengah
"Dari eomma." ucap Taehyung menyodorkan satu kantong plastik pada Sooyoung
Sooyoung membuka plastik itu dan ternyata isinya adalah mandu. Ada banyak sekali, hmm ada 3 kotak dan itu semuanya mandu. Langsung saja mata sooyoung berbinar-binar melihatnya. Itu adalah favorit Sooyoung sejak kecil.
"Wahh!" Ujar Sooyoung
"Terima kasih. Sampaikan pada bibi Kim kalau aku akan memakannya dengan baik."
"Tentu. Ah ya, dan ini dariku. Aku bawa banyak cemilan." kata Taehyung sambil membuka kantong plastik satunya lagi dan benar saja, ada banyak cemilan seperti tteokboki, coklat, snack, biskuit, lalu beberapa macam minuman kaleng.
Sooyoung merasa ada yang aneh. Kenapa tiba-tiba Taehyung datang ke rumah tanpa memberitahu dan memberikan begitu banyak makanan padanya? Dengan pandangan menyelidik, Sooyoung berkata pada Taehyung.
"Kenapa tiba-tiba datang kemari dan memberiku banyak sekali makanan?"
"Eoh? E.. itu-" Taehyung menjeda kalimatnya sejenak
"Eomma menyuruhku mengantar mandu ini untukmu, dan-" Kata Taehyung menggantungkan kalimatnya
"dan??" tanya Sooyoung penasaran
"Aku merindukanmu." ucap Taehyung dengan sangat cepat sehingga Sooyoung tidak bisa mendengarnya dengan baik
"Kau bilang apa?" Tanya Sooyoung sekali lagi
"Aku....me.rin.ndukanmu." ucap Taehyung penuh penekanan
Sedangkan Sooyoung menatapnya tidak percaya.
"Ck. Memangnya sudah berapa hari kita tidak bertemu?" Sooyoung memutar bola matanya malas
"4 jam." Senyuman kotak dan deretan gigi terpampang sempurna di wajah tampan itu
"Itu maksudku. Tuan Kim. Kita bertemu setiap hari di kelas. Untuk apa kau merindukanku?" Ujar gadis itu
"Memang kenapa? Tidak boleh aku rindu padamu?" Taehyung memiringkan kepalanya menghadap Sooyoung yang tengah sibuk menata makanan di meja
"Tidak." Sergah Sooyoung cepat
"Jennie akan marah jika mendengarnya." Sambungnya diiringi tawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene
FanfictionKu lakukan apapun agar senyum itu tidak pernah pudar dari wajahmu. -Kim Taehyung