Rhapsodic

Chapter 1

"Selamat kepada pasangan pengantin baru kita. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian berdua. Selamat menempuh hidup baru, Tuan Jaehyun dan Tuan Jaemin!"

Jeno menatap datar ke atas altar pernikahan suaminya bersama pemuda bernama Jaemin itu. Sorak sorai dari para tamu undangan yang begitu antusias, semakin merusak suasana hati Jeno.

Sosok istri pertama Jaehyun tersebut hanya bisa duduk diam sambil menahan perasaan berkecamuk di hatinya. Setahun pernikahannya bersama sang suami, terasa hambar dan tak berwarna, dan itu membuat Jeno menjadi pribadi yang selalu muram. Segala upaya yang dilakukannya untuk mencoba menjalani kehidupan pernikahan yang tak didasari sedikitpun cinta, terasa sia-sia sampai pada hari di mana dengan seenaknya Jaehyun mengatakan ingin menikah lagi.

Setahun Jeno berusaha mencintai Jaehyun, melakukan tugas layaknya istri pada umumnya, beberapa kali mengajak Jaehyun mengobrol santai saat senggang, jalan-jalan bersama, makan bersama, tidur seranjang, Jeno pikir itu semua berhasil membuat Jaehyun membuka hati untuknya. Namun, ternyata hanya Jeno sendiri yang berjuang tanpa terbalas secuilpun usahanya.

Pada kenyataannya, Jaehyun memilih pujaan hatinya sendiri. Sosok yang dicintainya tanpa paksaan. Itu murni dari hatinya sendiri, dan Jeno bisa apa selain pasrah menerima takdir menggelikan dalam kehidupan pernikahan yang sedari awal sama-sama tak diinginkan oleh kedua belah pihak.

Hatinya sakit melihat suaminya bersanding dengan orang lain. Bohong kalau Jeno mengatakan dia belum mencintai Jaehyun. Meskipun sekarang Jaehyun terlihat berengsek di matanya, tapi sebelum kejadian ini, pria itu benar-benar membuat Jeno jatuh dalam pesonanya.

Jaehyun memperlakukannya dengan sangat baik. Dia tahu batasan dan tak memaksakan kehendak meskipun Jeno adalah istrinya. Jaehyun selalu ada disaat Jeno butuh bantuan, Jaehyun bisa menjadi pendengar yang bijak ketika Jeno butuh masukan, Jaehyun juga tak pernah melarang dan justru mendukung apapun keputusan yang ingin Jeno lakukan.

Yang Jeno kira setelah menikah pasti akan penuh drama dan percekcokan, ternyata Ia salah besar. Tak seburuk itu. Jaehyun adalah pria dewasa yang selalu menyelesaikan ketegangan ketika masalah semakin rumit dengan kepala dingin, itulah yang Jeno sukai.

Hanya saja beberapa bulan terakhir sikap Jaehyun mulai berubah. Pria itu kadang jarang pulang dengan alasan sibuk mengurus proyek di pertambangan. Sekalipun di rumah, Jaehyun hanya fokus pada gadget, mengabaikan Jeno yang terus mengajaknya berbicara.

Dan siapa yang mengira kalau ternyata perubahan sikap suaminya itu dikarenakan sedang menjalin hubungan asmara dengan pemilik restoran bintang lima? Benar, pemuda bernama Na Jaemin, berusia dua puluh empat tahun, mempunyai banyak cabang restoran kelas atas di dalam negeri maupun luar negeri.

Memukau? Tentu saja. Koneksi pemuda itu cukup luas dan dia pandai berinvestasi, sehingga semakin banyak relasi, semakin besar peluang pemuda itu dalam merintis bisnisnya.

Tapi sayangnya pemuda itu cukup murahan, menurut Jeno. Sudah tahu Jaehyun telah memiliki istri, tapi dia tetap menjalin hubungan dengan pria itu dan setuju ketika Jaehyun mengajaknya menikah.

Jeno meneguk winenya dengan rakus. Kurang ajar, Ia malah melamunkan selingkuhan suaminya yang sialnya hebat itu. Jeno hanya pemuda biasa berusia dua puluh tahun tanpa pencapaian apapun. Hanya ayahnya yang merupakan pemilik perusahaan tersohor, bukan dirinya. Jadi, apa yang bisa Jeno banggakan sebagai perbandingan antara si istri pertama dan istri kedua?

Semua orang pasti akan sangat menyanjung istri kedua yang sosoknya saja sudah terkenal sejak awal. Jeno sangat jauh jika dibandingkan dengan Jaemin. Pemuda itu pebisnis hebat, dan Jeno mengakuinya.

"Hei, mengapa melamun?"

Jeno tersentak kecil saat merasakan bahunya di sentuh lembut. Orang itu, Na Jaemin—ah ralat, Jung Jaemin.