PAGE 015࿙᪣࿚ ᴍᴇᴍᴏʀᴀʙɪʟɪᴀ

64 8 0
                                    

Fuma sudah beberapa kali menelfon Heeseung, tetapi si pemilik ponsel bahkan tak bergerak seinci pun dari tempatnya duduk. Dwi netranya memang memandang ke arah layar ponsel melihat panggilan dari Fuma berulang kali diakhiri karena tak kunjung ia angkat. Mood Heeseung sedang terjun bebas, dia tidak minat untuk sekedar melakukan kegiatan.

Nyatanya ada satu sosok yang mampu menggerakkan tangannya mengangkat ponsel dari nakas, ingatkah kalian dengan sosok gadis bernama Chloe? Dialah sosok itu, memberikan Heeseung boom chat dengan sedikit ancaman canda.

Chloe Kim | 18.21 pm
Seung, dia kembali~
Awasi Jungwon!

Read
________________

Heeseung menghela nafas kesal, rupanya seonggok iblis sudah kembali dari kerangkeng besinya. Pemikiran Heeseung semakin pelik, dia mengetik nama Fuma dalam kolom pencarian chatting, jemarinya dengan lihai mengetik beberapa kalimat setelah dia memberi alasan tak menjawab tiga belas panggilan dari Fuma.

Maaf tak mengangkat panggilan dari mu
Aku baru saja tertidur

Read
__________________

Fuma | 18.46 pm
Tak masalah
Aku hanya khawatir padamu, Seung
Apa kau masih merasa panik?

Read
________________

Aku panik karena dia kembali...
Kau punya saran untuk mengusirnya?
Aku cukup kuwalahan kalau sendiri!

Read
_________________

Fuma | 18.55 pm
Sungguh? Tenang saja dulu...
Urusanku sungguh tidak bisa ditinggal.
Aku akan mengirim seseorang untuk bersekolah di sekolah kalian.
Dia akan membantumu
Ku kirimkan fotonya nanti!

Read

Percakapan itu terhenti, Heeseung menghapus seluruh riwayat chatting dan telepon dari Fuma dan Chloe. Bersamaan dengan itu pintu kamar tamu yang ditempati Heeseung terbuka, dia kira itu Jongseong atau Sunghoon, ternyata Jungwon yang berkunjung sembari menguap.

"Kau sudah baikan?" Heeseung melirik, bukankah seharusnya Heeseung yang harus bertanya seperti itu. Sahabat kecilnya itu malah mendudukkan diri dengan mempertahankan kelopak mata dari rasa kantuk. "Jungwon" pemuda yang lebih muda itu menoleh, matanya nampak sayu, jemari Heeseung mencoba menyingkirkan rambut Jungwon yang memanjang menutupi area mata.

"Bisa kau temani aku bertemu teman lama kita?" Jungwon mengerutkan kening, "Siapa? Apa setelah kita pulang dari sini?" Heeseung tersenyum.

"Kebetulan dia liburan juga di sini" Jungwon memilih mengangguk saja, "Aku bilang Jongseong kalau begitu!" Heeseung menggeleng, dia hanya ingin membawa Jungwon tanpa ada yang mengikuti, "Kita berdua saja!"

Plak....

Tamparan Jungwon pada belakang kepala Heeseung terdengar renyah, "Kau bodoh? Kita bahkan tidak bisa bahasa yang digunakan di sini!" ah~ Heeseung lupa, sungguh tidak lucu jika mereka berakhir hilang di negara orang. "Ya baiklah, terserah, aku akan mengabarinya jika kita akan bertemu besok"

"Kau ini terlalu suka mendadak!" Jungwon melotot, Heeseung semakin suka memberikan kabar atau memiliki permintaan mendadak. "Dia cukup sibuk, waktunya pasti hanya sedikit untuk bisa bertemu. Bukankah terasa tidak baik jika kita tak bertemu dia? Padahal dia selalu membantu kita dulu!"

Jungwon sungguh tak tahu, dia pasti akan kikuk jika bertemu dengan orang yang katanya kawan baik itu, apalagi dirinya hanya jiwa pengganti. Tetapi, pada akhirnya Jungwon setuju untuk menemani Heeseung, mungkin agak pagi sekali mereka bersiap, dengan setelan baju biasa dan murah tentunya.

Memorabilia [JayWon] Jay X JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang