PAGE 021࿙᪣࿚ ᴍᴇᴍᴏʀᴀʙɪʟɪᴀ

36 8 0
                                    

"F adalah gaya (N), m adalah massa benda (kg), dan a adalah percepatan (m/s2) masuk pada hukum Newton 2, nah maka penulisan rumusnya F = m.a,  jika dikaitkan dengan soal nomor tiga, coba bagaimana jawabannya?" pembelajaran menegangkan itu berlanjut, membuat sesosok anak pindahan bernama Xiang Xiang meringis melihat Jungwon yang justru tersenyum sembari membaca setiap soal yang ada di hadapannya.

Sebenarnya waktu pembelajaran sudah usai, tetapi dua pemuda ini beserta rombongannya mampir pada kafe dekat sekolah mereka. Euijoo yang memerhatikan sejak tadi hanya menertawai Xiang Xiang yang mulai menunjukkan bendera putih, sedangkan Yuma adik dari teman Heeseung bernama Fuma itu hanya diam untuk menyimak walau sedikitpun dia tak mengerti.

Xiang Xiang dan Yuma menjadi satu kelas dengan Jungwon, sedangkan Euijoo satu kelas dengan Jongseong dan Heeseung. "Sialan aku salah jurusan!" Xiang Xiang memandang horor pada soal-soal yang sama sekali belum terselesaikan sejak tadi, sedangkan Jungwon sudah menghabiskan separuh soal yang diberikan gurunya untuk diselesaikan sebagai tugas rumah. "Wah aku tak menyangka kau bisa mengerjakan soal fisika!" Heeseung memandang dengan takjub.

Setahu Heeseung, Jungwon sangat malas jika berhubungan dengan perhitungan, Heeseung jadi merasa kurang tahu lebih dalam akan kemampuan sahabat kecilnya ini. "Apa otakmu tak panas?" Euijoo turut bertanya pada Jungwon yang masih saja menggebu. "Kasian Xiang Xiang, yang awalnya jurusan bahasa harus melempar diri ke ilmu alam hahaha" Euijoo tergelak melihat Xiang Xiang yang sungguh frustasi.

Yuma terlihat sedikit pucat pasih saat disodorkan soal tingkatan lebih tinggi, dia melirik pada dwinetra Jungwon yang memandang berbinar padanya, "Begini.... Aku pusing sejak pagi, dan mual sekali untuk berpikir, apa kau bisa membantuku? Kakakku tak akan mau membantuku menyelesaikan soal ini!" Yuma meringis, memberikan tatapan melas pada Jungwon sembari sesekali melirik jawaban di buku Jungwon.

"Loh, kalian berdua harus bisa, memangnya kalian mau tinggal kelas?" Yuma lupa tidak bernego dengan sang kakak tentang hal ini, kan tugas aslinya bersekolah di tempat itu hanya untuk mengawasi Jungwon, kenapa malah menjadi boom untuk dirinya sendiri. "Aku suap saja kepala sekolahnya!" Xiang Xiang enteng sekali mengatakan hal tersebut, memandang kesal dengan soal-soal yang menurutnya akan menjadi mimpi buruk untuk malamnya nanti.

"Hei bocah, kau mau namamu di laporkan pada dinas kependidikan?" ungkapan Euijoo mengusiknya, Xiang Xiang semakin kesal dan mengantuk sampai pemuda itu memutuskan untuk menelungkupkan kepala hanya untuk memejamkan mata. Tak menunggu waktu lama, dengkuran Xiang Xiang mulai terdengar, Jungwon menggeleng-geleng lalu lanjut mengerjakan soal.

Baginya, soal-soal ini termasuk soal paling mudah, di Enverse bahkan pembelajaran ini sudah diajarkan pada tingkat akhir sekolah dasar, tetapi di jaman tempatnya yang kini malah standar soal yang diterapkan pada kelas sepuluh sekolah menengah atas.

Heeseung terus memerhatikan bagaimana kelihaian Jungwon terhadap soal fisika di hadapannya, dan bagaimana lihainya Jungwon mengajari Yuma dengan telaten. Heeseung ingat betul saat dulu Jungwon terkejut bahwa dirinya disarankan masuk pada kejuruan ilmu alam karena nilai matematikanya cukup tinggi dalam ujian nasional, yah walau memang anak itu sebenarnya lebih memilih kelas bahasa dari pada rekomendasi dari penasihat sekolah, sayangnya saat itu orangtuanya terlihat begitu ingin melihat Jungwon memilih kelas ilmu alam yang menurut mereka memiliki peluang kuliah dan kerja yang cukup menjanjikan.

Akhirnya Jungwon setuju untuk memilih jurusan ilmu alam, yang berarti dia bukan hanya mempelajari matematika wajib namun juga matematika peminatan, fisika, kimia, serta biologi yang saling terhubung untuk mengundang rasa pening di kepala. Dan sekarang, Jungwon terlihat begitu berbeda dengan lebih menyukai mata pelajaran peminatan dari pada muatan lokal.

"Lihat, soal ini mudah semua!" Jungwon berseru kala seluruh tugasnya selesai, dia bahkan memberikan jawaban secara percuma untuk Yuma, dan tentunya Xiang Xiang bangun dari tidurnya untuk ikut menyalin jawaban. Sungguh pemandangan itu terlihat menyenangkan, setidaknya Heeseung tak melihat wajah sendu Jungwon seperti sebelum tragedi itu terjadi, entah Heeseung lebih menyukai Jungwon melupakan kenangan-kenangan buruknya dengan lupa ingatan itu dari pada Heeseung harus kembali melihat kesedihan dan keputusasaan Jungwon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memorabilia [JayWon] Jay X JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang