PAGE 013࿙᪣࿚ ᴍᴇᴍᴏʀᴀʙɪʟɪᴀ

74 14 5
                                    

Yang telah dibicarakan Jongseong tempo hari sudah terjadi, seminggu sudah berlalu, para siswa jelas mendapatkan liburan setelah satu semester terlewati. Tiga pemuda itu sudah bersiap diri menyeret koper setelah berjam-jam berada di lambung pesawat.

Walaupun Jongseong tidak tahu sistim fashion jaman ini, dia tetap lihai memilih pakaian untuk dia kenakan di bandara. Lagaknya sudah semacam artis, berkaca mata hitam dengan baju santai dan celana selutut. Earphone juga selalu bertengger pada lehernya, sungguh dia nampak tampan dengan gaya berjalan layaknya model.

Jungwon dan Heeseung berjalan menyusul di belakang, mereka sudah semacam orang baru bangun tidur karena jaket mereka mirip dengan piyama berbulu koala. "Gaya orang kaya memang beda ya?" Gumam Heeseung, dia berkata seperti itu karena memang Jongseong menjadi pusat perhatian. Jungwon tak menjawab, karena memang dia masih mengucek mata untuk membiasakan sinar matahari yang terlalu silau.

Tangan Jungwon ditarik Jongseong, tubuhnya bergeser mendekat dan melihat sosok lain yang rupawan dan tentunya tinggi. Seperti dugaan keduanya, keluarga Park ini memang pencetak visual unggul. Jungwon sempat melongo melihat manusia yang terlalu rupawan seolah dia adalah titisan Poseidon.

"Jay, lama tak bertemu~ mungkin, sekitar tujuh tahun kau terlalu sibuk sampai tak sempat berkunjung ke Macau!" Jay tersenyum ramah, sebenarnya dia juga kebingungan untuk berinteraksi dengan sosok yang kata ayahnya adalah sepupunya. Ingat, dia hanya jiwa pengganti untuk raga putra tuan Park Junhui.

"Oh, maaf Hoon, aku bahkan lupa dengan diriku sendiri!" Jongseong setidaknya bertanya pada ayahnya secuil tentang sepupunya itu, yang ia ketahui sepupunya itu bernama Sunghoon. "Paman Jun juga mengatakannya padaku, ayo langsung saja ke rumah, ibu sudah menunggu." Sunghoon tak terkejut ketika ada dua pemuda lain yang membuntuti Jongseong, dia sudah mendapatkan informasi tentang itu.

Sebuah mobil Hyundai berkapasitas cukup besar menghantarkan mereka pada sebuah mansion dengan banyaknya cat keemasan dan lantai-lantai keramik yang terlihat begitu mengkilat. Heeseung sampai linglung. Artinya dia harus berhati-hati agar tidak memberikan kerusakan pada properti mahal milik keluarga Park itu. "Nicholas akan datang, dia dan Yibo Gege sedang ada urusan di dekat distrik sini!" Sunghoon berkata sembari tangannya sibuk mengiris daging sapi panggang setengah matang di piringnya.

Omong-omong mereka langsung menuju tempat perjamuan kala sampai di mansion milik keluarga Sunghoon. mungkin sekitar setengah jam baru nampak sosok wanita dengan gaya elegan nan cantik memasuki ruangan, ikut dalam pembicaraan dan menyambut begitu ramah. "Oh, maafkan kami bibi, anda terlalu muda jadi kami mengira anda adalah kakak tuan muda Sunghoon!" Heeseung menyahut sungkan, masalahnya mulutnya itu tak sengaja memanggil dengan kata 'kakak'. 

"Itu tak masalah, kalian berliburlah dengan senang, Sunghoon akan menemani kalian dan menjadi pemandu untuk berkeliling Macau!" wanita itu berpamit, menyematkan alasan rapat perusahaan. "Wah, seru sekali lahir menjadi konglomerat! Jika seperti ini, aku akan mengikuti banyak kursus dan mengambil academy untuk trainee Idol!" Heeseung berandai-andai, matanya tak henti mengamati ruangan megah dengan nuansa eropa lama yang memanjakan mata. 

Jongseong hanya menggeleng-gelengkan kepala, Heeseung hanya mempertimbangkan hal itu tampa tahu hal mengerikan lainnya. "Apa enaknya harta terlalu berlimpah? Orangtua tak pernah pulang, teman mendekat hanya karena harta dan juga setiap hari kesepian di rumah yang besar melompong!" Jongseong mengeluarkan unek-uneknya, agak tak suka kehidupannya menjadi kesepian padahal di Enverse dia selalu berkumpul dengan keluarganya dengan suasana yang begitu menghangatkan hati.

"Ya, kan aku mengatakan akan ikut academy Idol, agar tak kesepian, dan aku akan menyembunyikan identitasku agar banyak yang mau berteman tanpa memandang harta?" Jongseong menghelas nafas agak berat, "Itu jika orangtua memang dari awal tidak menunjukkanmu ke publik maka kau bisa menerapkannya. Jika sepertiku, ayah sudah memamerkanku sejak bayi!" Jongseong sungguh tahu karena dia selama satu bulan menjelajah internet hanya untuk mengetahui seperti apa keluarga Park Junhui itu.

Memorabilia [JayWon] Jay X JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang