notes: maaaaaf maaf banget kalo updatenya lama, huhuhu kantor lagi raker tengah tahun, jadi yaa gitu deh... hope you enjoy this one, please vote and support by commenting yang bwanyakk...10.
Logan duduk dihadapan Sofie yang rambut pendeknya dicatok super lurus dan rapih, spring dress peach dari Lanvin yang ia pakai malam itu juga nampak santai tapi berkelas.
"Thanks for coming." Ujar Logan.
"Basa basi, Logan you picked me up!" Sofie meraih tas kecilnya, "happy birthday."
"Wow you prepared a gift?" Logan mengambil sebuah kartu dari Sofie.
"Giftnya dikirim krumah kamu, it's just the card."
Logan membaca ucapan selamat didalam kartu mewah itu. "makasih jam-nya."
"Tau dari mana aku kasih kamu jam?"
Logan menunjuk logo Audemars Piquet di kartu itu, "ga modal banget kamu, masa kartu ucapannya yang gratisan dapet dari jam? Kan jadi ketauan."
Sofie memutar bola matanya, "ya kan harusnya kartu itu didalam box jamnya, tapi boxnya besar and i don't want to be obvious."
"Is it Royal Oak?" ia menyebut satu tipe dari merk tersebut.
"No, it's Code 11.59." jawab Sofie, "aku yakin kamu pasti udah punya model Royal Oak. Itu kan classic."
Logan juga punya beberapa model Code 11.59, jadi ia hanya angkat bahu. "makasih ya."
"Dipake lho, awas engga!"
Logan tertawa. "kayanya aku tau kenapa kamu pilih jam."
"Diem!"
Logan tertawa lagi.
"Dieem!"
"Iya, iya, ini diem." Logan menggesturkan mengunci mulutnya. Mereka terdiam sejenak sebelum Logan melanjutkan, "sorry ya, Sof."
"Kenapa minta maaf?"
"Soalnya kita masih terjebak di arranged dating kaya gini." Jawab Logan.
"Oh, i expected this." Ujar Sofie santai, "udah tau cepat atau lambat ini bakal kejadian."
"Dan kamu ga keberatan?" Logan memiringkan kepalanya.
"Selama itu kamu sih aku ga keberatan." Jawab Sofie, "not that i like you or something... tapi Logan, kamu tuh temen aku dari kecil, kalo aku beneran ga punya pilihan ya aku bakal milih kamu."
"Sialan." Logan tertawa, "tapi sebetulnya kamu tuh ada pilihan apa engga?"
Sofie mengangkat bahu.
"Aku tau kamu punya pilihan, Sof..."
"Kalo kamu?" ia balik bertanya.
Logan memainkan gelas wine-nya, "kalo ga ada pilihan juga i will choose you."
Sofie menghela napas, "but have you ever imagine us marrying each other?"
Logan tak langsung menjawab, ia bayangkan dulu hidupnya jika harus menikahi Sofie. "hmm..."
"You can't see it, can you?" Sofie mendecih sembari menyesap wine dari gelasnya.
"No, Sofie, i can imagine living with you, easy." Jawab Logan, "but do we want this?"
Sofie memperhatikan Logan, tak ada yang salah dari laki-laki tegap didepannya itu. Logan Lee, an eligible bachelor of the town, ia punya sederet daftar yang membuatnya jadi bujang paling diminati di Singapura bahkan mungkin hingga negara tetangga. Tak perlu lagi mempertanyakan fisik Logan, belum lagi sifat ramah dan berkelas, Logan bukan pewaris kaya yang doyan pesta, dimasa remajanya ia memilih kuliah dan saat libur ia memilih untuk pergi dengan keluarga, bersyukur ada Mia yang selalu mengharapkan ia ada disetiap liburan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky and Satellite (bluesy)
FanfictionSequel of Metanioa, cerita tentang Mia, anak perempuan kesayangan Journey Lee dan Karina Addler-Lee. ____ Disclaimer!! Cerita ini murni imajinasi penulis. Sifat dan tindakan pemeran tidak ada hubungannya dengan tokoh didunia nyata. This story is sol...