13: the encounter

989 292 142
                                    

notes: ayaang, jangan lupa klik vote duluuu terus komen dong ayang... biar aku tau ayang masih pada semangat baca apa enggaa


13.

Tak selang dua hari, Gala pamit untuk pulang ke Indonesia, dan entah kenapa perasaan Mia tak karuan.

Sore itu Mia duduk di Saturn, disebelahnya ada Yosef dan di belakang counter ada Junie, sedangka Mia disitu karena ia menunggu Nala.

"Jadi nenek Gala meninggal, Mi?" tanya Yosef.

Mia menggeleng, "kritis... tapi Gala juga belum ngabarin lagi," ia melirik jam tangannya, "padahal harusnya udah landing sejam yang lalu."

"Untung Gala juga lagi ga penuh ya kuliahnya, jadi ada waktu pulang nemuin neneknya." Gumam Yosef.

"Iya, sebelum kerja part time dia yang satu lagi mulai juga." Tambah Mia.

"Yang di library?" tanya Junie.

Mia mengangguk.

"Bukannya ga jadi?"

"Hah?" Mia mendongak kearah Junie, "ga jadi?"

"Iya, kata Drake—barista sini juga yang nyambungin Gala sama orang library, library-nya masih mikir-mikir gara-gara Gala minta sebagian gajinya diawal."

Mia terdiam.

"Gala butuh uang buat beli tiket pulang, Mi, sama dia juga butuh pegangan kalo-kalo dia harus bayar-bayar sesuatu di RS Indo..." jelas Yosef seolah tau dihati Mia berkecamuk seribu pertanyaan.

Penjelasan Yosef tak lantas membuatnya tenang, malah justru Mia makin kalut.

Dirinya dan Gala begitu berbeda. "oh... gitu..." gumamnya.

Ting

Mia menoleh dan melihat Nalana tiba dengan mata yang sembab.

"Masih berantem mulu?"

Nalana menghela napas.

"Berantem" tanya Yosef, "padahal lu sama Cairo kaya perfect couple."

"Ha." Nalana mencemooh sebutan itu, "Cairo sekarang malah balik ke Jakarta, kayanya serius mau pindah."

"Sekarang dia ke Jakarta?"

"Iyaa." Nala mengulang dengan sebal.

Mia menelan ludah, berkali-kali berusaha berpikir dua kali tapi tak ayal terucap, "Ke Jakarta yuk, Na."

Nalana mengerutkan alis, "he? Ngapain?"

"Gala juga lagi balik karena neneknya sakit... mmm... gue pengen kesana juga, pengen... support dia."

Nalana terdiam sejenak lalu mengangguk, "yauda beliin dulu tiketnya ntar gue ganti."

"Gampang, kapan-kapan aja."

"Buset..." Yosef berdecak "beli tiket Sydney Jakarta udah kaya beli tiket bis jurusan Victoria Market tau ga lo!"




~~




Mara duduk dihadapan Karina dengan kacamata hitam bertengger dipangkal hidungnya, "kirain gue spesial karena masa lalu gue traumatis banget, ternyata lo juga."

Karina tertawa, "Journey lebay tuh... lo tetep juaranya kok."

"Ga tau harus bangga atau sedih."

"Kalo lo kan dramatiiis banget sampe kaya sinetron, kalo gue tuh begitu ngerasa ga diharapkan ya langsung cabut, gue kabur dan ga dicariin, gitu aja sih."

Sky and Satellite (bluesy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang