24. The Two Sides

266 11 0
                                    

"Ahmad! Tak kusangka kita bisa bertemu di sini." Sofia mengulurkan tangannya kepada lelaki di depannya.

Ahmad tak kalah kagetnya. Berbeda dengan dulu, kini dia menyambut jabat tangan Sofia.

"Yang Mulia, saya juga tidak menyangka. Seorang putri berada di coffee shop malam-malam begini."

Sofia tersenyum lebar.

"Sudah kubilang panggil saja Sofia. Waktu tempo hari kau kirim pesan bilang kau sekarang tinggal di Spanyol, aku tak menyangka bisa bertemu sekarang, di sini. Senang bertemu denganmu, Ahmad."

Percakapan mereka berhenti ketika minuman pesanan Ahmad sudah jadi.

"Frappucinno untuk Ahmad!" teriak pelayan.

"Ya benar."

Sambil mengambil minumannya, Ahmad berkata pada Sofia, "Mungkin kita bisa ngobrol dulu, Sofi. Di meja pojok itu?" Ahmad menunjuk meja yang masih kosong.

"Ok, aku pesan minum dulu kalau begitu."

Malam itu dua insan manusia itu saling bertukar kabar. Ahmad pindah ke Spanyol beberapa bulan lalu. Ibunya sudah meninggal saat mereka di Jerman. Sampai sekarang Ahmad belum menikah lagi.

Namun tiada hal yang sempurna. Seseorang mengambil gambar mereka ketika sedang berbincang berdua.

_____________________________

Sementara itu, kondisi Ratu Leonor semakin membaik. Pada awal Oktober, dokter telah mengijinkannya untuk pulang, walaupun Leonor masih tertatih-tatih dalam berjalan.

Untuk merayakan hal itu, akan diadakan perayaan pada tanggal 31 Oktober sesuai dengan tanggal kelahiran sang Ratu. Diagendakan, keluarga kerajaan akan menyapa rakyatnya lewat balkon di Royal Palace of Madrid.

Viva la Reina!
Viva la Reina!
Viva la Reina!

Seluruh anggota kerajaan melambaikan tangannya pada rakyat yang menunggu di bawah. Luisa digendong Umberto. Giovanna digendong Letizia. Sedangkan Carlos memegang tangan kedua orangtuanya, Sofia dan Alex.

"Cium aku." ucap Leonor pada Umberto sambil melambaikan tangan.

"Apa?" Umberto terkejut. Dia memastikan dia tidak salah dengar.

"CIUM AKU"

"Baiklah."

Kepala Umberto mendekat ke arah Leonor. Luisa yang digendong Umberto berada di tengah-tengah mereka. Dan bibir mereka pun bertemu. Hanya beberapa detik.

Rakyat yang melihat kejadian itu semakin bersorak ramai. Mereka tak menyangka hal itu terjadi. Bukan saja mereka, Umberto pun tak menyangka. Dia berpikir, dengan hal itu, Leonor telah memaafkannya sepenuhnya.

____________________

Selepas acara, mereka semua pulang ke istana Zarzuela. Leonor berjalan menuju kamarnya. Tidak ia sadari, Umberto mengikutinya dari belakang.

Leonor kaget ketika ada dua tangan melilit dadanya. Rupanya Umberto memeluknya dari belakang.

"Lepaskan," perintah Leonor.

Tapi Umberto semakin erat memeluknya. Bibirnya menelusuri leher putih Leonor, kemudian pipinya. Hasratnya semakin membesar.

"Lepaskan, brengsek." Leonor sekuat tenaga melawan pelukan itu.

Akhirnya Umberto melepaskan pelukan itu.

"Kenapa? Tadi kau minta aku untuk menciummu." Umberto tidak mengerti.

"Itu di depan publik. Di depan rakyat, kita harus tampil sebagai pasangan idaman a la Disney. Di belakang mereka, aku tak sudi untuk kau sentuh."

Umberto begitu kecewa. Ternyata istrinya belum sepenuhnya menerimanya kembali.

Princess Leonor : Viva La Reina! (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang