34. P*ngaman

9.9K 230 20
                                    

Tandai typo
.

Atas paksaan Chelia, akhirnya Raja mau membeli pengaman. Seperti saat ini, pasangan serasi itu tampak berdiri mengantri di depan kasir wanita yang terlihat sibuk menghitung barang.

"Chell, gak usah beli ya, aku gak mau pake pengaman," bisik Raja pada gadisnya.

"Calm down baby, ini untuk kepentingan kita juga kan?"

Raja menghela napas kasar, jujur saja masalahnya sekarang dia malu sekali.

Tibalah giliran mereka, kasir wanita itu tersenyum pada Raja.
"Mau beli apa, mas?"

Raja menggaruk pipinya yang tak gatal, menatap ke arah kekasihnya berharap Chelia akan berbicara, namun gadis itu tampak menyuruhnya.
"Em itu.. beli.. anu.."

Kasir wanita itu tertawa geli, merasa lucu dan gemas dengan raut wajah tampan Raja.
"Beli apa, mas ganteng?"

Mendengar itu tentu saja membuat Chelia kesal, dengan perasaan dongkol akhirnya dia berkata.
"Mau beli pengaman! Buat suami saya."

Kasir itu langsung terdiam, melihat ke arah Raja, lalu menatap pada gadis yang kini menggandeng pria tampan itu.
"Oh, a-ada mbak, tunggu ya."

"Chell, kamu kenapa sih? Jangan keras-keras gitu suaranya, aku malu.." Wajah Raja memerah padam hingga ketelinga, dia memang tahu jika gadisnya ini merasa kesal pada kasir tadi, tapi Raja tetap malu mendengar kalimat blak-blakkan dari Chelia.

"Aku kesal, dia senyum-senyum terus sama kamu."

Raja sempat-sempatnya mengecup pipi Chelia, bersamaan dengan kasir menyerahkan pada mereka sebungkus pengaman.
"Mas, i-ini pengamannya."

"Saya mau satu kotak buat stok."

"Chell," ringis Raja semakin malu, andai saja di bawah kakinya terdapat lubang, dengan senang hati Raja akan melompat kedalamnya, sanking malunya mendengar ucapan kekasihnya.

"It's okay, sayang. Kamu tenang aja." Chelia beralih mengambil sekotak pengaman yang di berikan oleh kasir, saat ia akan membayar, dengan cepat Raja mengeluarkan dompetnya dan menyerahkan dua lembar uang berwarna merah pada si kasir.

"Biar aku aja."

Senyum Chelia merekah, memeluk Raja dengan manja, sengaja memamerkan kemesraannya pada kasir wanita itu yang kini tersenyum kikuk.

"Oh ya mas, mas gak mau isi saldo?"

"Gak perlu." Bukan Raja yang menjawab, melainkan Chelia. Setelahnya ia menyeret Raja keluar dari indomaret.

Sesampainya di apartemen..
Usai Chelia mengunci pintu dari dalam, langsung saja Raja menarik tangannya, mendorong tubuh Chelia hingga mentok di pintu, mencumbu gadis itu dengan liar.

Ulah Raja yang tiba-tiba tentu saja membuat Chelia terkejut, namun begitu dia tetap membalas ciuman panas Raja. Kedua anak manusia itu saling melumat, bertukar saliva, menjilat dan mengulum.

Kepala Raja miring ke kanan dan ke kiri untuk memperdalam lumatannya, kedua tangannya turun mengusap punggung Chelia, lalu turun lagi meremas bokong gadisnya gemas, setelahnya mengangkat Chelia kedalam gendongannya membuat kedua paha Chelia melingkari pinggangnya.

Raja membawa gadisnya kekamar tanpa melepaskan ciuman, beberapa barang-barang yang mereka lewati berjatuhan hingga kini Raja melempar Chelia ke atas kasur.

"Raja.." Chelia menggigit bibir bawahnya, tidak menyangka Raja akan seliar ini. Jantungnya berdegup kencang, napasnya memburu menatap prianya penuh gairah. Libidonya naik melihat Raja sedang melepaskan baju.

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang