Setelah pulang sekolah pabudu langsung nongkrong di caffe dekat sekolah mereka. Mereka memesan minuman dan cemilan untuk menemani mereka bercanda.
Hari kini berganti menjadi gelap pabudu yg merasa puas untuk hari ini mereka pun akhirnya memutuskan pulang ke rumah mereka masing masing, walaupun mereka satu komplek hanya beda blok atau terhalang beberapa rumah tpi tetap saja mereka akan berpisah jika sudah dekat dengan rumah mereka.
Zee dan christy yg baru saja masuk ke halaman rumahnya dengan muka watadosnya padahal kedua cicinya mengkhawatirkan mereka tpi yg di khawatirin malah tertawa tanpa memikirkan kedua cicinya yg panik.
Gimana gk panik pulang sekolah zee dan christy tidak langsung pulang malah nongkrong bersama pabudu. Dichat tidak dibalas, ditelpon tidak diangkat itu semua membuat gracia emosi. Shani? Tentu sama tpi shani tidak seperti gracia, shani lebih bisa mengontrol emosi tpi tidak dengan wajahnya yg terlihat datar dan aura yg mematikan menurut yg merasakan aura yg shani keluarkan.
Gracia kini menunggu zee dan christy didepan pintu. Ia bersandar dipintu dengan tangan yg dilipat dibagian dadanya jngn lupa dengan muka datarnya.
Zee dan christy yang baru saja turun dari motornya dengan penuh canda dan tawa mereka belum sadar bahwa kedua cicinya sudah pulang. Tidak jauh dari pintu christy melihat gracia yg sedang menatap mereka dengan tatapan tajamnya.
"Zoy filing aku gk enak nih"ucap christy
"Emang kenapa toy"tanya zee yg masih belum sadar
"Liat deh ke arah pintu ada ci gre"ucap christy sambil mengarahkan kepalanya ke arah dimana gracia sedang berdiam diri, zee yg melihatnya pun langsung menelan salivanya dengan kasar.
GLUK
"Duh toy gimana nih ci gre keliatan banget marahnya"
"Pasrah ajalah zoy siap siap dapet konser"bisik christy
Zee dan christy pun akhirnya berjalan mendekati gracia dengan pasrah gimana lagi toh mereka juga udh ketauan kalo kabur juga gk akan bisa.
"Masih inget pulang ternyata"ketus gracia membuat zee dan christy menundukkan kepalanya
"Habis dari mana kalian hah?"tanya gracis
"Main ci"jawab zoytoy
"Masuk"ucap gracia dengan tegas membuat zee dan christy pun lari untuk masuk kedalam rumahnya.
Baru saja lepas dari tatapan tajam gracia kini zee dan christy dapat tatapan tajam dari shani, padahal mereka masih mengatur nafas tapi didepannya sudah ada shani yg setia menunggu mereka pulang.
Shani yg sedari tadi menunggu adik kembarnya didekat tangga karena sengaja agar adik kembarnya tidak lolos dari shani.
Dengan aura yg dikeluarkan oleh shani membuat zee dan christy keringat dingin karena ketakutan. Saat didepan shani mereka menundukkan kepalanya tidak berani untuk melihat ke arah sang cici.
"Habis dari mana?"tanya shani dengan muka yg tak bersahabat
"Emmm an-anu ci ta-tadi main"jawab zee gugup karena takut jngan lupa dengan menundukkan kepala
"Kalo org ngomong liat orangnya, cici didepan kalian bukan dibawah"ucap tegas shani
"Ma-Maaf ci"ucap zoytoy dengan memberanikan menatap kedua cicinya
"Bisakan kalo pulang sekolah tuh pulang dulu, punya hpkan? kalian bisa chat izin dulu ke cici"
"Maaf cici"cicit christy dengan mata yg sudah memendung air matanya agar tidak jatuh
"Coba kalian liat jam berapa"
"Jam 20.00"
"Coba kalo kalian belum pulang jam 8 cici suruh ci gre buat seret kalian pulang, kebiasaan banget kalo udah main lupa sama waktu. Kalian tuh cewek gk pantes anak sekolah cewek pulang jam segini apalagi main masih pake baju seragam, kalo jam pulang sekolah tuh langsung pulang jangan keluyuran motornya cici sita aja deh ya kalo kalian kyk gini"omel shani yg berujung anceman membuat zee dan christy menggelengkan kepalanya
