"Karena kamu, sebuah definisi yang gak akan pernah bisa aku singkat."
CERITA INI REAL FIKSI BELAKA TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN DUNIA IDOL ASLI!!! REAL DI BUAT DENGAN PEMIKIRAN AUTHORNYA SENDIRI. MENINGGALKAN JEJAK CARA MENGHARGAI DI SINI.
*Jam berapa kalian baca deru?
*spam emot kegemaran kalian dong:)
~HAPPY READING~
Kalo yang lain tertawa sembari memakan somay mang Ujang pesanan masing-masing, justru tidak dengan Arlan, cowok itu memincing mata ke arah Dara membuat Dara yang ingin menyuap sesendok somay lantas berhenti dan menatap Arlan dengan tatapan tak enak, bahkan gadis itu di buat mematung kikuk saat Arlan yang kini membusungkan dadanya dengan sendok yang ia jadikan alat penunjuk cowok itu. Setelahnya lengan kekarnya ia lipat di dada, siulan mengerikan yang mampu membuat tubuh Dara menegang, bahkan di keramaian teman-temannya yang kian menambah sama sekali tidak ada yang mau membantunya keluar dari situasi menegangkan sekarang.
Ini salahnya, soal Arlan yang kini sedang berlagak marah. Apa lagi kalo bukan acara ulang tahun yang di hadiri Dara saat acaranya telah usai.
Ragu-ragu Dara kembali menatap mata Arlan, alis yang tebal semakin menambah kesan menyeramkan, seolah menjadi hiasan mata tajamnya, Arlan layaknya elang pemangsa siap menyegrab. "Gak sengaja sumpah. Kan tetep ngado." Kata Dara dengan kelu.
"Kalo kata gue si parah ya. Secara si Arlan anak kolongmart, timbang beli kado mah bisa." Ujar Kiki nimbrung memanas-manasi.
Karena kesal dengan Kiki yang ikut campur membuat Dara melempar garpu yang baru saja ia gunakan untuk menusuk somaynya. Tentu itu mengundang gelak tawa setempat, untungnya seragam Kiki tidak jadi korban sebab lemparan Dara meleset dan jatuh tepat di atas piring somay anak itu.
"Lo diem Ki." Dara memperingati. Jari tengah anak itu ia pajang dengan bangga, dalam benaknya, masih baik garpu yang melayang coba kalo piring Mang Ujang yang melayang bisa jadi entek-enteknya Mang Ujang yang ngamuk padanya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERU
Teen FictionDikala cahaya datang, dia memilih untuk meredup dan menghilang. Katanya, dia enggan melihat perubahan. Nyatanya, aku lah perubahan tersebut. "Aza itu asa, candunya bikin aku suka, tapi Aza sekarang cuman semu belaka." "Karena kamu, sebuah definisi y...