SEPULUH HARI SETELAH AESEOL MENINGGAL (06 November 2022)
Peleton Dua SMA Sungjin diberikan misi untuk memusnahkan Alien Bola Ungu. Mereka diantar ke Yongdu oleh Letnan Lee dan Sersan Kim.
Dan mereka menemukan sebuah tempat yang akan dijadikan sebagai basecamp, yaitu Tempat Peristirahatan Yongdu. Di sana tersedia pula stok makanan instan yang bisa mereka konsumsi dalam keadaan darurat.
Peleton Dua SMA Sungjin terpaksa harus melakukan misi tanpa orang dewasa karena Letnan Lee dan Sersan Kim harus pergi dan mereka mendapat misi ke Seoul, memusnahkan Alien Bola Ungu yang ada di sana.
SEBULAN SETELAH AESEOL MENINGGAL (27 November 2022)
Setelah kematian Aeseol, Lee Nara menjadi semakin dingin dan tertutup. Ia memilih menjauh dari teman-temannya.
Hari-hari Peleton Dua SMA Sungjin dihabiskan untuk memusnahkan Alien Bola Ungu dan juga mencari persediaan karena musim dingin akan tiba di bulan Desember depan.
Setelah bekerja seharian dan kembali ke basecamp, Peleton Dua SMA Sungjin akhirnya mengantri untuk mengambil jatah makan.
Cho Jangsoo bertugas membagikan jatah makan serta mencatat nama teman-temannya yang telah mendapatkan makanan.
Karena Peleton Dua SMA Sungjin telah berada di basecamp selama 22 hari dan persediaan makanan menipis karena sebagian dari mereka sangat rakus dan tidak bisa berhemat.
Saat giliran Nara, Jangsoo menatap gadis itu dan bertanya.
"Kamu ingin Spicy Tuna atau Spam ?"
Nara tidak menjawab, ia mengambil salah satu makanan kaleng. Jangsoo melihat Nara mengambil Spicy Tuna dan pergi dari barisannya. Ia menarik nafas, menatap Heerak yang mengantri di belakang Nara.
"Sudah tahu dia tidak akan menjawab, malah ditanya..." Heerak berkata.
"Hanya basa-basi..." Jangsoo membalas.
Heerak menghela nafas. Ia menatap makanan kaleng yang ia dapatkan.
"Sialan ! Kenapa aku dapat boendegi.."
"Aku tahu kamu mencuri persediaan makanan semalam..."
"Aiiish... Shibal !" Heerak pergi dari barisan dengan wajah kesal.
•••
Setelah mendapat makanannya, Nara pergi ke tempat doa- terlihat sketsa wali kelasnya dan empat murid SMA Sungjin yang tewas. Salah satunya Aeseol.
Nara berdoa dengan khusyuk. Setelah selesai berdoa, ia segera pergi meninggalkan tempat itu kala teman-temannya berdatangan.
Yoojung berpandangan dengan Jangsoo. Mereka tahu Aeseol sangat berarti untuk Nara. Gadis pindahan dari Inggris itu pergi ke tempat tidurnya. Ia menyimpan makanannya di ransel tentara milik Aeseol.
Nara mengeluarkan buku catatan milik Aeseol dan membaca isinya. Ia tidak bosan membacanya berulang-ulang.
Kain yang dijadikan sebagai tirai terbuka, Nara tidak perlu repot-repot untuk melihatnya. Ia tahu Yoojung selalu datang padanya.
"Nara, apa kamu sudah makan ?"
Nara hanya mengangguk kecil. Tatapannya hanya tertuju pada tulisan indah Aeseol.
"Kamu membacanya lagi..." Yoojung berkata. Meski tahu Nara tidak akan pernah meresponnya.
⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L
Esok paginya
Nara duduk di anak tangga, luar basecamp. Udara semakin dingin. Seseorang duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]
Fanfiction"Beban kalian berkurang satu..." kata-kata terakhir Aeseol sebelum meninggal.