Minibus berhenti di depan rumah minimalis. Joon keluar, berjalan dan membuka pintu gerbang dengan pelan supaya tidak menimbulkan kebisingan.
Chiyeol melihat alat detektor di tangannya. Soyoon mengemudikan minibus masuk ke halaman yang ada di rumah itu.
Mereka melihat sebuah mobil bermerek Daewoo Damas 800 Cargo buatan tahun 1998, terparkir di halaman. Joon mengambil kunci gembok yang disembunyikan di dalam pot tanaman.
Selain Soyoon dan Chiyeol, ada Yoojung, Nara, Soochul, dan Jangsoo yang ikut bersama Joon. Sisanya berjaga di basecamp.
Joon membuka pintu, masuk ke dalam diikuti Nara dan lima temannya. Rumah itu benar-benar terlihat sangat kuno.
"Bulu kudukku merinding..." Chiyeol berkata.
"Kau pikir di sini ada hantu..." Soochul menatap.
Nara dan lima temannya terkejut melihat Joon menyimpan persediaan makanan di dalam kontainer plastik ukuran 100 L. Ada dua kontainer ukuran 40 L dipakai untuk menyimpan persediaan medis. Yang kedua dipakai untuk menyimpan banyaknya amunisi uranium, serta empat senapan.
Joon juga memiliki satu koper yang menyimpan pakaiannya. Ransel hitam menyimpan alat detektor. Ia juga memiliki radio tentara.
Mereka bekerja sama memindahkan semuanya itu ke dalam dua mobil tersebut.
Setelah semuanya dimasukkan ke dalam dua mobil, Joon pergi meninggalkan basecamp miliknya. Ia mengendarai mobilnya. Nara bersamanya.
•••
Dua mobil akhirnya sampai di basecamp Peleton Dua. Mereka bahu membahu mengeluarkan barang-barang milik Joon.
Sama seperti Nara dan lima temannya, mereka yang ada di basecamp juga kaget melihat persediaan yang dikumpulkan oleh Joon.
"Kamu menjarah banyak makanan.." Hana berkata.
"Letakkan di sini saja. Ini punya Joon. Kalian tidak boleh mencuri..." Yoojung berkata pada teman-temannya.
"Kami tidak mencuri. Paling Deokjoong sama Hana yang mencuri..."
"Kok aku ?" Hana tidak terima dituduh mencuri.
"Kan kamu yang suka ngemil malam-malam..."
"Omo ! Ada Ramyeon !" Joonhee mengambil satu bungkus Ramyeon.
"Joon, boleh Noona minta satu..."
Joon mendongak melihat Joonhee, "Apa kamu akan memasaknya ?"
"Ani. Aku makan mentah..."
"Jika kamu makan mentah. Apa itu membuatmu kenyang ?"
"Ani..."
"Sebaiknya dimasak saja..."
"Kami tidak punya kompor gas..."
"Mwo ? Jadi selama ini kalian makan apa ? Jika tidak butuh kompor gas ?"
"Makanan instan. Nasi instan sama tuna kaleng. Siap makan..."
Joon tercengang mendengarnya. "Omo ! Kasihan sekali kalian..."
"Joon, aku menderita setiap hari makan daging kaleng. Aku sakit perut..."
Joon tidak menyahut, ia sibuk mengurus radio tentara yang digunakan untuk memantau informasi.
Hana cemberut dan mengadu pada Bora.
"Bora-ya, kenapa dia tidak pernah menyahut padaku..." Hana bergelayut pada Bora.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]
Fanfiction"Beban kalian berkurang satu..." kata-kata terakhir Aeseol sebelum meninggal.