Nara masuk ke salah satu rumah yang ia yakini sebagai tempat seseorang yang ia lihat di atap. Gadis itu membuka pintu yang terhubung dengan atap rumah, saat berada di sana, ia justru tidak menemukan siapapun.
"Aiiish..."
"Kenapa kamu kemari ?"
Nara terkejut, ia berbalik badan melihat sosok berpakaian serba hitam ditambah lagi helm menutupi kepalanya. Ada juga kacamata hitam menutupi matanya. Lalu bandana hitam menutupi hidung serta mulutnya. Menambah kesan misterius.
"Who are you ?"
"Seharusnya kamu tidak meninggalkan teman-temanmu. Mereka bisa saja dalam bahaya..."
Nara terdiam, matanya melihat sosok di depannya. Postur tubuhnya terlihat pendek, ia memperkirakan bahwa tingginya sekitar 150 sentimeter.
"Apa kamu masih anak-anak ?" Nara bertanya.
"Tebakan yang benar. Ya, aku masih anak-anak."
"Kenapa kamu ada di sini. Seharusnya kamu berada di Penampungan ?" Nara kembali bertanya.
Sosok itu menghela nafas. "Penampungan- tempatku mengungsi sudah diserang oleh Alien Bola Ungu..."
Nara terkejut mendengarnya.
"Apa kamu sendirian ?"
"Seperti yang kamu lihat. I'm alone now sejak 19 hari lalu..." Sosok itu berkata.
Nara mengerutkan keningnya. Cara bicaranya dan campuran bahasanya mengingatkannya pada Aeseol.
"Apa kamu bisa menembak ?" Alih-alih bertanya tentang Aeseol, Nara bertanya hal lain.
Sosok itu mengangguk, "Sebelum meninggal, Appa mengajariku menembak makhluk sialan itu. Aku belajar banyak darinya..."
Lagi-lagi Nara teringat dengan perkataan Aeseol tentang Kakeknya yang merupakan mantan Petugas Pemadam kebakaran.
"Kamu bisa ikut denganku..." Nara menatap.
"Ikut denganmu ?" Sosok itu terkekeh. "Yakin ? Kamu ingin aku ikut denganmu, Lee Nara ?"
"Ya- apa ?" Nara bingung padahal ia tidak memberi tahu namanya. "Bagaimana kamu tahu namaku ?" tanyanya menatap.
Sosok itu menarik nafas. "Ceritanya sangat panjang. Kamu pasti tidak akan percaya dengan apa yang aku alami, Lee Nara..."
Sosok itu perlahan membuka bandana dan juga kacamata hitamnya.
Nafas Nara tercekat saat melihatnya. "Tidak mungkin !"
"Aku kembali ke tubuh baru. Identitasku juga baru. Tapi wajahku sama... Jadi benar kata Nenek, semua orang punya tujuh kembaran..."
Nara menjatuhkan senapannya.
"Annyeong Nara, perkenalkan namaku Lee Yeonjoon. Panggil aku Joon..."
Nara berlari dan memeluknya. Ia menangis. "Aku sangat merindukanmu..."
"Omong-omong... Sekarang aku seorang Namja. Bukan Yeoja..."
"Aku tidak peduli..." Nara masih memeluknya. "Bagiku kau tetap sama..."
Terdengar bunyi seperti alarm, Nara melepas pelukannya. Menatap Joon yang mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaket Hoodie.
"Ada Alien Bola Ungu. Di lokasi teman-temanmu..."
Nara melihat benda berbentuk persegi seperti ponsel. "Kamu memiliki itu juga ?"
"Ya. Aku mengambilnya dari tentara yang sudah mati, lalu aku mengembangkannya lebih canggih. Ini juga bisa mendeteksi manusia. Dan jumlah Alien Bola Ungu. Keren, kan ?" Joon menatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]
Fanfic"Beban kalian berkurang satu..." kata-kata terakhir Aeseol sebelum meninggal.