Setelah meninggal karena Alien Bola Ungu dan juga ledakan di Universitas Maesong, Aeseol justru mengalami transmigrasi jiwa ke dalam tubuh anak laki-laki.
Anak laki-laki bernama Lee Yeonjoon, berusia tiga belas tahun. Sebelum perang dimulai Joon adalah murid kelas dua SMP, yang terkenal karena kecerdasannya.
Joon merupakan anak tunggal yang lahir dari keluarga terpandang. Ayahnya bernama Lee Chanhee. Ibunya bernama Yeon Jieun. Ayahnya seorang Polisi. Ibunya seorang Dokter.
Untungnya kali ini jiwa Aeseol yang ada di tubuh Joon, tidak memiliki sifat yang sama seperti Aeseol. Joon dibekali banyak ilmu oleh kedua orang tuanya.
Tempat Penampungan diserang oleh Alien Bola Ungu pada tanggal 07 November, jiwa Aeseol telah berada di dalam tubuh Joon selama sepuluh hari saat itu.
Kedua orang tuanya meninggal saat serangan tersebut bersama para pengungsi lainnya. Joon pergi dari Penampungan tersebut dan mencari basecamp sendiri.
Motor yang dikendarai oleh Joon sampai di basecamp. Joon memarkirkan motornya di dalam garasi.
Basecamp yang menjadi tempat tinggal Joon adalah sebuah rumah bertingkat dua. Rumah yang dijual oleh pemiliknya.
Sepanjang hari-harinya, Joon melalui semuanya sendirian. Mulai dari menjarah dan memusnahkan semua Alien Bola Ungu yang ditemuinya di jalan.
Sudah 19 hari berlalu, Joon tinggal sendirian.
"Kenapa mereka dikirim misi ke Yongdu. Kebetulan yang aneh..."
⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L
Sementara itu di basecamp, Nara memakan makan malamnya. Jadi perhatian teman-temannya.
Terdengar suara dari Walkie Talkie yang ada di depan Nara. Membuat mereka berpandangan.
"Nara..."
Nara yang mendengarnya segera mengambil Walkie Talkie, "Joon.."
"Ya, ini aku. Mianhae. Aku baru menghubungi sekarang..."
"Gwenchana. Apa kamu sampai dengan selamat ?"
"Ya. Kamu sedang apa sekarang ?"
"Makan. Kau ?"
"Makan. Ppppfff..."
Nara menyembunyikan suara tawanya. "Jinjja ? Apa kamu bohong ?"
"Ani. Aku benar-benar sedang makan."
"Kamu makan apa ?"
"Sausage fried rice..."
"Mwo ? Kau bercanda ?"
"Ani..."
"Aiiish... Joon, kau membuatku rindu makan nasi goreng sosis..."
"Mianhae..."
Hening sejenak.
"Omong-omong bagaimana kabar yang lain ?"
Nara menoleh melihat Yoojung, menyerahkan Walkie Talkie tersebut. Heerak langsung mengambil Walkie Talkie.
"Joon, kamu benar-benar makan nasi goreng sosis. Jinjja ! Sialan— aduuh Park Soyoon !"
Joonhee merebut Walkie Talkie di tangan Heerak. "Joon, kenapa kamu tidak tinggal dengan kami..."
"Aku akan mampir ke basecamp kalian besok."
Chiyeol mendekati Joonhee. "Joon, kamu benar-benar makan nasi goreng. Apa kamu memasak atau— aduuh !"
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]
Fiksi Penggemar"Beban kalian berkurang satu..." kata-kata terakhir Aeseol sebelum meninggal.