68 MINGGU KEMUDIAN
1 tahun 3 bulan 21 hari. (xxx Mei 2024)
⋆D⋆U⋆T⋆Y ⋆A⋆F⋆T⋆E⋆R ⋆S⋆C⋆H⋆O⋆O⋆L
Setelah insiden penembakan, Peleton Dua SMA Sungjin dibawa ke Penampungan dan dipertemukan kembali dengan keluarga masing-masing.
Joon ikut dibawa ke Penampungan dan mendapatkan perawatan medis. Selain Joon yang mendapat perawatan, Youngsoo juga menerimanya karena ia mengalami depresi dan gangguan mental.
Pemerintah akhirnya menemukan senjata untuk memusnahkan Alien Bola Ungu, yaitu senjata kriogenik.
•••
Peleton Dua mengikuti ujian CSAT kecuali Bora, Ilha dan Heerak. Lee Yeonjoon diadopsi oleh keluarga Nara. Anak laki-laki itu melanjutkan pendidikannya lewat jalur homeschooling.
Kwon Ilha mengelola Kafe milik Ibunya. ia menoleh kala mendengar suara pintu dibuka.
"Hyung !"
"Joon, kau datang sendiri ?"
"Bora Noona sama Heerak Hyung singgah ke Toserba. Beli rokok..."
•••
Joon dan Peleton Dua kecuali Youngsoo sudah berkumpul di Kafe milik Ilha. Mereka reunian.
"Waktu berlalu dengan cepat... Sekarang Joon sudah dewasa..." Yoojung menatap.
"Majja. Sekarang tingginya mengalahkan Yeon Bora !" Soyeon menatap.
Joon menegakkan tubuhnya, dengan bangga. Bora mendengus. Nara tertawa melihat adik laki-lakinya yang jahil dengan membanding-bandingkan tingginya dengan Bora.
"Aiiish... Capek-capek melawan Bola Ungu, poin ekstra dihapus..." Soyoon ngedumel.
"Majja..." Joonhee sama kesalnya.
"Oh... Mereka datang !" Soonyi menunjuk pada pintu Kafe.
Joon dan Peleton Dua menoleh melihat Letnan Lee dan Sersan Kim datang.
"Sodaejangnim !"
"Sersan Kim !"
"Sekarang kalian tidak bertugas lagi. Kalian boleh memanggilku Hyung atau Oppa..."
"Awww... Chunho Oppa..."
Para laki-laki menatap sinis ke arah para gadis-gadis. Joon geleng-geleng kepala geli.
"Sersan Kim, apa anda benar-benar dua tahun lebih tua dari kami ?" Youngshin menatap.
"Sersan Kim, jujurlah..."
"Sebenarnya umurku sudah lebih dari empat puluh..."
"Hah !"
Sersan Kim tertawa melihat ekspresi Peleton Dua. Letnan Lee terkekeh. Ia melihat Joon, anak laki-laki itu tersenyum kecil menatapnya.
"Ahjussi ! Hyung ! Ayo duduk !" Joon menatap.
Dua pria dewasa lalu duduk di kursi kosong yang tersedia.
Mereka mengobrol dengan penuh semangat dan menceritakan kegiatan masing-masing.
Hingga... Semua orang menatap Chunho yang meminta perhatian mereka.
"Kita telah melalui banyak hal... Hari ini kita berkumpul dan mendoakan mereka yang telah gugur dalam perang..." Chunho menatap.
Wonbin mengambil gelas berisi Cola, mengangkatnya. "Untuk Sersan Seo dan Kopral Park..."
Chunho mengangkat gelasnya, "Untuk Park Eunyoung, wali kelas kalian..."
Chiyeol mengangkat gelasnya. "Untuk Younghoon..."
Ilha dan Deokjoong juga mengangkat gelas mereka.
"Untuk Inhye..." Soyeon mengangkat gelasnya diikuti Soyoon, Soonyi, Yeonjoo, Joonhee dan Hana.
Heerak, Soochul dan Taeman mengangkat gelasnya. "Untuk Wootaek..."
Jangsoo dan Youngshin mengangkat gelas mereka, "Untuk Aeseol..." Diikuti Bora, Yoojung dan Nara.
Joon menatap mereka yang juga menatapnya. Ia mengangkat gelasnya. "Untuk kedua orang tuaku dan semua orang yang gugur dalam perang..." katanya.
Mereka tersenyum mendengarnya.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTY AFTER SCHOOL : SOUL TRANSMIGRATION [End]
Fanfiction"Beban kalian berkurang satu..." kata-kata terakhir Aeseol sebelum meninggal.