23. So we know each other?

550 39 13
                                    


***

Karen memiliki kebiasaan saat melakukan One Night Stand. Biasanya ia enggan melakukan hal tersebut dengan gadis yang ia kenal dekat jika bukan orang yang ia suka, bahkan lebih memilih melakukannya dengan orang asing. Setelahnya, kegiatan akan bertahan tidak lebih dari semalam, dan langsung pergi saat urusannya sudah selesai tanpa menunggu pagi datang.

Namun, pagi ini ia terbangun dengan gadis yang sangat ia kenal di sebelahnya. Tanpa busana, dan hanya tertutup selimut di badan nya. Lentera, gadis itu tertidur lelap seperti telah melakukan kerja berat seharian. Memang benar, Karen memang gila kalau masalah ranjang.

Tapi harus apakah dia? Harus bagaimana dia bersikap? Jujur saja, pikiran nya kalut. Ia tidak pernah merasa se-bersalah ini sebelumnya. Memang benar ia masih sering meniduri gadis lain selama ia dekat dengan Mora, tapi tidak se-terbawa perasaan ini seperti dengan Lentera.

Entah setan datang dari mana, semalam Karen benar-benar seperti orang kesurupan. Atau memang Lentera yang menyihirnya? Atau Karen yang selama ini tutup mata hanya fokus ke Mora dan acuh sekitar hingga tidak mengetahui adanya gadis secantik ini?

Lentera menggeliat, mengerjap-ngerjapkan mata, sampai terbangun sepenuhnya. Melihat Karen yang sudah bangun duluan dan tak segan menatapnya lamat-lamat, Lentera menyunggingkan senyuman termanis nya.

Bolehkah Karen mencium bibir itu sekali lagi?

Masa bodoh, Karen mendekap tubuh Lentera dan memberi kecupan singkat di bibir ranum nya. Hanya kecupan sekilas, lembut, dan tidak menuntut lebih.

"Morning, Karen," ujar Lentera.

"Morning, pretty," balas Karen. What a sweet mouth.

Namun setelahnya, tatapan Lentera menjadi sendu. Seperti tatapan kecewa, bingung, atau bagaimana, Karen tidak mengerti apa artinya.

"Are you sober last night? Or were you drunk?" tanya gadis itu, mungkin ada sedikit rasa takut bahwa apa yang mereka lakukan semalam tidak sepenuhnya Karen sadar saat melakukan nya.

"Yes i am sober. I remember everything like a movie playing in my head right now." Kata Karen.

"But, were you think of me?"

Karen tertegun. Ia juga menanyakan hal yang sama pada dirinya. Siapa yang ia pikirkan saat melakukan hubungan panas itu bersama Lentera? akankah gadis yang bersamanya saat ini? atau gadis yang sedang berada di pelukan lelaki lain itu?

"You're the one who i'm sleeping with, and you're the one that i kissed. How can i not thinking about you, Ra?"

Bohong. Apa yang diucapkan Karen jelas-jelas bohong. Lagi-lagi ia dilanda rasa bersalah, ia hanya tak mau gadis di dekapan nya ini merasa sedih dan merasa tak dihargai. Tapi apakah caranya benar? Nyatanya, pikirannya terus saja melanglang buana mencari-cari gadisnya, Mora.

Lentera tersenyum, sambil mengelus rambut Karen dengan lembut. "Remember there's always someone who loves you, Ren. I don't want you to forget that."

'You make want to keep you, Ra'. Batin Karen.

Ia semakin dibuat berangan-angan, bagaimana jika Mora semudah ini untuk didapatkan? Bagaimana jika Mora semudah ini untuk diluluhkan?

The Moon For The Ocean (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang