16. You're my everything

2K 160 0
                                    

Playlist: Imagination - Shawn Mandes

***

"Mor, tau ga? I have last night conversations with the moon. He tells me about the sun, and i tell him about you." Dua gadis yang sedang terduduk di bebatuan pinggir pantai, sembari memandang matahari yang mulai terbit.

Jemari keduanya saling bertaut, "kenapa gua? why don't you tell him about yourself?"

"Because all my story is just about you, gua mau seluruh dunia tau kalau lo itu cewe paling sempurna di bumi."

Mora terkekeh, lalu berkata, "i'm not that perfect, Ren."

"You're perfect for me, Mor." Karen melepas tautan tangan mereka, beralih merengkuh pinggang Mora, bermaksud memberi kehangatan.

"Thanks for loving me," ucap Mora.

"My pleasure, princess. I'll always love you, as long as i can do."

"And i will gladly love you back, i love you too, Karen!"

Mora beralih memeluk Karen, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Karen.

"Mine," bisik Karen.

***

Salah satu diantaranya terbangun dari tidur, membuat pergerakan gelisah yang ikut membangunkan gadis di sebelahnya.

Anjing, cuma mimpi. Batinnya.

"Ren? Gua kenapa ada di kamar lo?" tanya Mora.

"Lo mabuk tadi," jawab Karen.

"Ada Darka kan? Kenapa lo yang bawa gua?"

"Ya lo pikir gua bakal biarin lo dibawa sama tu cowo? You wish."

"Dih? Darka cowo gua, lah emang lo siapa?" ucap Mora sinis.

Anjing ni anak malem-malem ngajak ribut, batin Karen.

"Lo tau apa sih tentang diri lo sendiri? Lo tau kelakuan lo kalo mabuk? Mau lo, diapa-apain sama Darka?" ucap Karen ga kalah sinis.

Lo gatau kan lo seliar apa kalo lagi mabuk. Batin Karen. Mengingat saat Mora dengan cengengesan mengecup bibir nya, siapa juga yang bisa menahan diri di hadapan Mora yang terlihat menggemaskan dan liar disatu waktu?

Karen sih gamau bayangin gimana jadinya kalo yang bawa Mora tadi itu si Darka, gila aja, langsung disantap kali ya? Karen bisa aja nahan mati-matian hasrat nya, lah kalo Darka? si cowo brengsek itu ga bakal bisa kali.

Mora terdiam, bibir nya lagi-lagi cemberut seperti tengah dimarahi oleh Karen. Padahal yang ngajak ribut dia duluan. 

"Udah, tidur lagi sana." Karen berbalik memunggungi Mora, memejamkan mata mencoba untuk tidur kembali.

Sedangkan Mora, ia masih diam dengan mata terbuka lebar. Memandangi belakang punggung Karen, seperti ada kata yang tersendat di tenggorokan nya.

"Ren..." gumamnya, yang hanya dibalas deheman oleh Karen.

"Kita... masih temenan kan? Mau baikan lagi ngga?" ucapannya terjeda, sementara Karen hanya diam menyimak apa yang akan gadis itu kata kan.

The Moon For The Ocean (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang