19. Beautiful as fuck (21+)

9.5K 212 4
                                    

(n): ⚠️ Mature Content, sex 21+, fingering. Minor please go away. Full sex scene bisa langsung diskip karena tidak mempengaruhi alur di part selanjutnya.

Playlist: Heavenly - Cigarettes After Sex

***

Keduanya sudah sama-sama berantakan, sama-sama tidak memiliki sehelai pakaian di tubuh. Melihat Mora yang begitu terbuai dengan sentuhan nya, membuat Karen tidak bisa menahan ledakan hasrat yang ia rasakan.

Jemari nya menyusuri tubuh Mora dengan sensual, memperhatikan bercak merah hasil karya nya. Berhenti di gundukan besar milik Mora, meremasnya dengan pelan dan hangat. Menunduk untuk menghisap puting sebelah kanan, sedang kan tangan nya yang lain terus meremas dan memilin puting sebelah kiri. Dan bergantian.

Menyusu seakan bayi yang kehausan, Mora meremat rambut Karen. Menekan kepala gadis itu seakan menginginkan lebih.

Hisapan nya turun ke perut rata Mora, menciuminya dengan lembut, dan terus turun melihat ke bawah nya.

Jemari nya kini menyentuh lembut ujung kaki Mora, terus keatas dan melewati titik-titik sensitif Mora, betis, paha dalam, hingga berhenti di inti Mora.

Karen mengangkat satu kaki Mora dan meletakkan di bahu nya, dan membuka yang satu lagi. Kini, ia dapat melihat inti gadis nya dengan jelas.

"Damn it, it's beautiful as fuck.." gumam Karen saat melihat vagina Mora yang kini terlihat jelas di hadapan nya. Basah dan merekah dengan indah.

Karen menempatkan diri nya diantara kedua kaki Mora, memposisikan wajah nya tepat di depan inti Mora.

"You're already wet, just by my kiss?" Karen kembali mengelus Mora, kini di bagian klitorisnya. Tubuh Mora bergetar, ada gelenyar aneh saat Karen menyentuh bagian itu.

"Don't waste my time Karen, suck it!" Perintah Mora dengan wajah frustasi karena sedari tadi Karen hanya menggodanya.

Karen mengambil ice cream yang sudah cair di nakas, mengolesnya lagi di vagina Mora. Lalu kemudian menjilatnya, melahap seperti seakan-akan ini adalah makan malam nya.

Karen membrutal dibawah sana, sibuk menjilat, mengulum, menghisap, dan menggigit kecil klitoris Mora. Mengeluarkan lidah dan menusuk-nusuk lubang Mora dengan Lidah nya.

Berganti jari tengah Karen yang mulai ia masukkan ke lubang inti Mora, membuat Mora secara reflek mengangkat pinggulnya, mendesahkan nama Karen.

"Akhh, shit Karen..."

"Yes babe, moan my name.. Louder"

"Akhh ahh Karen!"

Jari nya ia tambah, jari manis nya ikut ia masukkan. Menusuk dengan lebih cepat dan keras, jari panjang nya itu seolah menumbuk titik manis Mora. Lidah nya masih terus menggesek klitoris Mora dengan cepat. Vagina nya berkedut, bergetar tak karuan karna rangsangan Karen.

"I want to cum! Akhh!" Karen menghentikan gerakannya. Tahu bahwa Mora sudah siap keluar. Membuat Mora gusar dan kecewa karna rangsangan nya berhenti.

Gadis itu tersenyum miring, "You want to cum? Beg for it babe," kata Karen. Jari nya masih ada di dalam sana.

Mora bukan lah gadis yang mampu dengan mudah memohon untuk sesuatu, gengsi nya besar. Namun sekarang, ia dibuat memohon hanya untuk memuaskan nafsu nya.

"Lemme cum Karen, please..."

"More, it doesn't sound like you really mean it,"

"Ahh shitt, Karen pleasee... gua ga tahan lagi. Let me cum, please," kata Mora dengan frustasi, menggosok klitoris nya sendiri dan menggerakkan pinggulnya agar jari Karen yang masih ada di dalam sana mau bergerak.

Karen yang melihat Mora memohon juga bermain dengan diri nya sendiri sudah cukup untuk membuat hasrat nya semakin membuncah.

Karen kembali mendekatkan wajah nya, kembali menjilati klitoris Mora dengan brutal. Jari nya juga terus menumbuk sweetspot Mora, begitu dalam dan cepat hingga Mora kualahan.

"Ahh i'm cumming! AKHH KARENN!" cairan encer keluar dengan begitu kerasnya. Karen membersihkan hingga tak tersisa, she just drink it like water. "It's sweet, like a candy" kata Karen.

Ada suatu kebanggaan tersendiri bagi Karen karna mampu membuat gadis itu mendesah kan nama nya dengan keras saat keluar.

"Tired? Kita belum ngelakuin inti nya. Keep your eyes open babe, i've said to you that i won't stop."

******

To Be Continued-

Sampe sini aja anjir, ga kuat gua nulisnya. Dialog 90% inggris ya sorry, takut cringe kalo indoan:(. gua ga pinter dirty talk pake indo anjir. hope u guys like it wkwkwkwk.

The Moon For The Ocean (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang