Playlist : You're gonna live forever in me - John Mayer
***
Karen menidurkan tubuh Mora di kasur apartemen miliknya dengan wajah penuh lebam.
"Nyusahin aja lo! untung sayang, kalo kaga udah gua biarin lo dibawa pulang tu cowok!" kata nya yang sedang berdiri di sisi kasur, menatap kearah Mora sambil mengusap kepala nya.
Tadi Mora memang hampir saja dibawa oleh pria yang Mora cium pipi nya, tapi Karen berhasil membawa Mora pulang. Walau menyisakan beberapa luka di wajahnya akibat perkelahian tadi.
Tapi tak apa, asal kalian tau, Karen kalau lagi bonyok keren nya nambah.
"Kareennn~ eungg~" gumam Mora. Yang kemudian menarik tangan Karen hingga Karen terjatuh.
Bertumpu kedua tangannya yang berada di samping kanan kiri kepala Mora, jarak kedua nya mungkin hanya 5 cm.
"What the hell are you doing, Mor?" tanya nya, Mora malah merangkul leher Karen dengan mata masih tertutup.
Karen menghela nafas berat, dekat dengan Mora malah membuatnya lemah atas kendali diri. "Lepasin dulu," kata nya sambil mencoba melepas pelukan Mora.
Masalah nya, posisi ini tuh bahaya. Kalau kelepasan gimana? buka segel ntar.
"Shit!" umpat Karen saat Mora tidak mau melepaskan diri nya.
Karen memilih untuk diam, mengamati setiap inci wajah Mora yang benar-benar ia kagumi.
"Heaven must be confused, because the angel is gone and she's here with me." Tatapan nya tak bisa berpaling dari bibir Mora.
Ah, Karen ingin merasakan untuk kedua kalinya. Apa rasa nya masih sama?
cup!
Karen mencium Mora. Untuk kedua kalinya.
Bibir nya dengan handal menari di atas bibir Mora. Namun, kesadaran nya kembali.
Karen melepas ciumannya, "sial! gua ngapain sih?!"
***
"Mor, diajak reuni sama anak SMA. Lo ikut ga?" tanya Karen. Lupakan tentang kejadian semalam, kini Karen dan Mora sudah duduk manis di kursi meja makan.
Untung saja Mora tidak mengetahui tentang ciuman kedua dari Karen semalam.
"Lo kontakan masih sama anak SMA?" tanya Mora.
"Kaga, itu si Viona kemaren-kemaren nge DM di ig gua. Lupa ga ngasih tau lo, diajak lunch bareng gitu."
"Viona ketua kelas kita dulu? Yang bucin abis ke elo?" sindir Mora.
Mora kadang heran, Karen itu sekeren apa sampe yang suka dimana aja ada?
"Yaelah, lo ikut apa kaga?" tanya Karen sekali lagi.
"Lian ikut ga?" tanya Mora balik.
"Ga, lo kaya gatau aja. Lian kan hari minggu begini suka ke salon bareng mami nya."
"Ikut deh!" Mora menyetujui.
Mari mempersingkat waktu, dan kini keduanya sudah berada di salah satu restoran ala anak muda yang sudah dibooking khusus untuk acara reuni mereka.
Dengan Mora yang memakai dress selutut warna peach dan Karen yang tentu saja pakaian serba monokrom.
Bel berbunyi kala kedua nya membuka pintu dan memasuki restoran, menunjukkan undangan pada pelayan kemudian di giring ke tempat duduk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon For The Ocean (gxg)
ChickLit(21+) "I want you, Karen..." Mora mendekatkan diri nya kepada Karen, duduk dipangkuan Karen dengan tangannya yang menengger di bahu Karen, serta tatapan mereka yang beradu. "Then what you gonna do, Mor?" tanya Karen memastikan, karena tau tak mung...