18. Ice cream at 3 AM (21+)

10.3K 210 5
                                    

Warning ⚠️: mature content (21+) be wise, minor pls know ur place.

Playlist: Why'd you only call me when you're high? - Arctic Monkeys

***

Mora
|I want ice cream :(
01.00 AM

Karen
suddenly?|
it's 1 AM dummy |
mna ada orng jual ice cream|
01.01 AM

Mora
|bomat, gua bm eskrim:(
|lo gamau beliin?
|oke klo gtu. gua sama Darka aja
01.01 AM

Tak ada balasan, Karen meninggalkan roomchat nya dalam keadaan hanya dibaca. Namun ia benar-benar pergi menemui Mora, 15 menit setelahnya. Dengan tangannya yang membawa sekantung es krim, membeli di mini market 24jam terdekat.

Menekan password apartemen Mora lalu masuk dan menemukan mora duduk di sofa, sedang memilih film netflix yang akan ia tonton.

"Here's your order ma'am," ucap Karen menyerahkan kantong belanjaannya. Sambil duduk di sebelah Mora.

Mora menoleh, dengan mata berbinar "WAAAH MAUUU," ucapnya dengan antusias menerima.

Karen melirik meja di depan Mora, 2 botol champagne tergeletak di atas nya. "Kata nya pengen es krim? then what the fck is this? Minum sendirian?" tanya Karen. Eskrim hanyalah alasan ternyata, gadis itu tak benar-benar menginginkan Eskrim. Dia menginginkan Karen untuk datang.

Mora mengangguk, "mangkanya gua manggil lo, hehe. Temenin minum." Karen lalu beranjak ke dapur, menaruh es krim nya ke dalam freezer karna tau es krim itu akan menganggur.

Sebenarnya Karen kapok minum-minum bersama Mora, karna gadis ini kalau mabuk pasti akan menyusahkan. Karen sih walau mabuk dia masih bisa mengendalikan diri nya sendiri, namun Mora? sudah berapa kali gadis itu mencium Karen saat mabuk?

Mora menuang champagne nya ke dalam gelas Karen yang masih kosong, lalu mengangkat gelas nya sendiri untuk mengajak Karen mendentingkan gelasnya.

Ting

Hanya butuh satu tegukan untuk Mora menandaskan minuman nya.

"Kita mau nonton film apa?" tanya Karen saat Mora kembali sibuk dengan netflix nya.

"The Handmaiden, film romance-thriller Korea. Kata nya bagus," ucap Mora.

Layar TV kemudian menunjukkan film nya telah dimulai. Mereka berdua kemudian hanyut dalam alur film, ditemani 2 botol champagne yang habis perlahan-lahan.

Hampir 2 jam film terputar, sedari tadi ada beberapa adegan yang membuat Karen dan Mora canggung untuk melihatnya.

Dan puncak nya adalah sekarang, saat film menampilkan adegan ranjang sang Lady Hideko dengan pelayan nya. Kedua nya hening, ikut menegang melihat nya. Bagaimana bisa Mora memutar film lesbian saat bersama Karen?

Suhu udara terasa memanas, mata Karen sudah sedikit kabur karna alhokol. Ia menyadari bahwa sedari tadi, tangan nya yang ada di atas sofa terus diremat oleh Mora. Gadis itu seperti tengah menahan sesuatu.

Seperti terbawa suasana film, Karen menatap Mora. Nafas nya sudah tidak teratur, kepala nya pening menahan hasratnya yang membuncah. Karena adegan dalam film, juga karena Mora yang malam ini terlihat begitu mempesona.

Rambut panjang nya digulung hingga menampilkan leher jenjang nya yang begitu mulus. Piyama kimono satin yang menyembunyikan tubuh seksi nya.

Mora balik menatap Karen, kini dengan tatapan yang bisa ia artikan. Tatapan itu seakan mengatakan, 'aku menginginkan mu Karen'.

"Kenapa harus film ini? Sengaja?" ucap Karen berbisik tepat di depan wajah Mora.

"Can i steal a kiss from you?"

"Why'd you only kiss me when you're drunk, Mora?"

"Because i'm not that brave to kiss you when i'm sober."

"You don't want me, don't do this. We're not sober." Karen masih berusaha menolak, menjaga batasannya. Karena dia tau, mereka tak seharusnya melakukan lebih dari ini. Karen takut Mora akan menyesali perbuatannya saat sadar nanti, dan Karen tidak mau ada masalah lagi diantara mereka.

"I want you, Karen..." Mora mendekatkan diri nya kepada Karen, duduk dipangkuan Karen dengan tangannya yang menengger di bahu Karen, serta tatapan mereka yang beradu.

"Then what you gonna do, Mor?" tanya Karen memastikan, karena tau tak mungkin hanya sekedar ciuman.

"I'm gonna fuck you, just like that scene in the movie," kata Mora.

"Sialan, jangan tarik apa lagi nyesel sama ucapan lo. Gua ga bakal berhenti," balas Karen.

Karen lalu menarik tengkuk Mora, mencium nya dengan terburu-buru. Rasa bibirnya masih sama, manis, hangat, dan sangat menyenangkan saat menciumnya. Namun kali ini berbeda, ciuman mereka begitu ganas. Sama-sama dilahap nafsu.

Melumat bibir atas dan bawah milik Mora bergantian, Karen's such a good kisser, batin Mora. Lidahnya masuk ke mulut Mora, seakan mengajak bergulat.

Sedangkan tangan Karen terus memegang leher Mora, mengusap sensual dengan ibu jari nya. Kedua mata mereka terpejam, saling merasakan satu sama lain.

"I love you, Mor." Bisik Karen disela ciumannya.

Karen mengangkat Mora kedalam gendongan nya tanpa melepas ciuman, membawa gadis itu masuk ke dalam kamar dan merebahkan Mora di ranjang dengan perlahan.

Tubuhnya kini berada di atas tubuh Mora, dengan dua tangan nya yang menyangga di kanan kiri agar tak sepenuhnya menimpa tubuh Mora. Karen melepas ciuman nya sejenak, menatap Mora yang bibir nya mulai membengkak sembari mengusap bibirnya sendiri.

Karen turun dari atas tubuh Mora, pergi keluar kamar tanpa keterangan.

"Mau kemana?" tanya Mora dengan nada kecewa. Tak ada jawaban.

Namun tak lama, dia kembali. Dengan 2 cup es krim di tangan nya. Menaruh nya di nakas samping ranjang, lalu kembali berada di atas Mora. Tangan nya turun membuka tali kimono dengan satu tarikan.

Benar apa yang Karen pikirkan, tidak ada apa-apa lagi yang menutupi tubuh nya selain kimono dan cd. Payudara nya menyembul begitu Karen membuka kimono miliknya.

Mengambil cup ice cream dan membukanya, lalu mengoleskan ice cream itu di leher dan dada Mora.

Karen kembali mencumbunya, kini di leher. Melahap habis semua ice cream yang ia oleskan. Menjilat, menghisap, dan sedikit menggigit hingga menyisakan bekas merah.

"Ahh.. shit Karen, fuck me please..." ucap Mora meracau.

"Ga sabaran huh?" Karen melirik bagian bawah Mora, sudah basah.

"No, don't you dare to close your eyes babe.. watch me while I fuck you." Kata Karen.

******

To Be Continued-

The Moon For The Ocean (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang