chapter 03

21.8K 427 4
                                    

Sedang berbalas pesan dengan Yoojin, tiba-tiba sebuah nomor dengan nama kontak Kang Seohan menghubungi. Berpikir keras, akhirnya Dahyun memutuskan untuk menjawab panggilan.

"Dahyunssi?"

"Emm ... Kang Seohanssi?"

"Tentang kejadian tadi tak usah dipikirkan. Mobilnya sudah dibawa ke bengkel oleh sopirku."

Hanya dirinya sendiri yang tahu, bahwa kini dada Dahyun mendadak berdesir lirih. Senyum-senyum sendiri gadis itu sembari menggigiti kuku ibu jari. Lalu cepat ia menggeleng menyadarkan diri, berusaha menerapkan wanti-wanti dari Yoojin.

"Dahyunssi? Kau masih mendengarku?"

"Ah, iya ... t-tapi aku tidak enak. Bagaimana jika notanya langsung kirimkan kepadaku?"

"Begini saja, kebetulan besok hari libur, apakah kau senggang?"

"Iya."

"Mari bertemu. Akan aku kirimkan alamatnya besok."

•••

Menunjukkan keahlian di hadapan pelanggannya, seorang Bartender meracik minuman dengan lihai kemudian ia berikan kepada sepasang remaja yang duduk di kursi tinggi meja bar.

"Mocktail yang dibuat dengan seluruh cinta untuk pelanggan istimewa. Selamat menikmati," ujar lelaki yang tangan kirinya dipenuhi tato itu.

"Terima kasih," ucap Seohan senyum manis menampakkan dimple di pipi kanannya membuat ia kian memikat.

Dia raih mocktail di dalam snifter glass, lalu diarahkan kepada Dahyun, agak gugup Dahyun meraih gelasnya pula, dia tempelkan ke gelas Seohan sampai berdenting.

"Cheers," lirih Seohan lalu meminum mocktail itu tanpa melepas pandangan dari Dahyun.

Dengan alami Dahyun mengikuti Seohan menyeruput minumannya.

"Jadi berapa biaya mobilmu?" tanya Dahyun.

"Bukankah semalam aku bilang lupakan saja?"

"Tapi kau mengajakku bertemu di sini."

"Bukan berarti aku ingin menagihmu."

"Lalu untuk apa?" Dahyun sengaja memancing pertanyaan.

"Mengenalmu lebih dekat," jawab Seohan santai langsung to the point.

Gadis itu menahan senyuman, menundukkan wajah sampai rambut lembutnya yang terselip di belakang telinga jatuh menjuntai hampir menutupi wajah.

Refleks Seohan agak membungkuk meraih helaian rambut Dahyun, kembali ia selipkan ke belakang telinga sampai Dahyun tertegun singkat.

"Kau malu?" kekeh Seohan.

"Kau menggodaku?" balas Dahyun menatap mata Seohan tajam. "How dare you?"

"Aku mengatakan yang sebenarnya."

"Benarkah? Apakah kau sering melakukannya?"

"Melakukan apa?"

"Menggoda gadis yang baru kau kenal."

Tiba-tiba Seohan mengulurkan tangannya, ditatap uluran itu dengan bingung oleh Dahyun.

"Mau berteman?" tanya Seohan.

HE'S DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang